Close Menu
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
Tentang Kami Kontak Kami
  • APP STORE
  • GOOGLE PLAY
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
CEK&RICEKCEK&RICEK
Trending:
  • Gawat! Pangeran Harry Tuduh Ayah Mertuanya Biang Kerok Kekacauan Hubungannya Dengan Meghan Markle
  • Imbas Lagu Kontroversial Heil Hitler, Kanye West Dilarang Masuk Australia
  • Soal Kehamilannya, Erika Carlina Tanggapi Klarifikasi DJ Panda
  • Bos Tamiya Meninggal Dunia
  • Lesti Kejora Hadiri Sidang Uji Materi UU Hak Cipta
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
Home»Opini
Opini

Hati-Hati dengan Gajah Putih

Juli 22, 20254 Mins Read
Foto: Istimewa

Dalam sejarah ada beberapa kejadian yang menyangkut dan melibatkan gajah sebagai “bala tentara”.

Oleh: Nuim Khaiyath

Ceknricek.com–Masih mendingan kalau Gajah lawan Banteng dalam pertarungan partai-partai politik (di Indonesia, tentunya). Bagaimana kalau “banteng hitam dengan moncong putih” perang tanding dengan “gajah hitam berkepala merah”? Tunggu tanggal mainnya!

Di Amerika Serikat sejak abad ke-19, gegara seorang kartunis politik bernama Thomas Nast, Partai Republik yang sekarang berkuasa dilambangkan sebagai gajah, sementara Partai Demokrat dicitrakan sebagai keledai.

Bagi Presiden Republik Indonesia Jenderal (P) Prabowo Subianto, gajah, katanya dalam sambutan di depan Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI – singkatan dari partai yang pernah terkenal karena intelektualitas para pengurus dan anggotanya ketika masih bernama Partai Sosialis Indonesia, yang kemudian “diharamkan oleh Bung Karno), adalah lambang “gagah perkasa”.

Sementara Ketua Umum PSI (era sekarang ini) Kaesang Pangerap menyebut gajah sebagai “simbol (lambang) kekuatan, kecerdasan, keteguhan dan solidaritas.”

Dalam sejarah ada beberapa kejadian yang menyangkut dan melibatkan gajah sebagai “bala tentara”.

Sayangnya, dalam dua ekspedisi penaklukan yang cukup penting, ternyata bala tentara gajah tidak berhasil memenangkan peperangan untuk pihak yang mengerahkannya.

Pemimpin Qartaj (kini bagian dari Tunisia di Afrika Utara) Hannibal pernah memanfaatkan sejumlah gajah ketika berusaha untuk menyerbu Italia dalam Perang Punic Kedua tahun 218 (BC alias Sebelum Era Bersama).

Ada catatan sejarah yang menyebutkan bahwa Hannibal membawa 37 ekor gajah melalui pegunungan Alpen di Eropa untuk menyerbu kekuatan Romawi di Italia.

Namun, begitu catatan sejarah, banyak di antara gajah-gajah tersebut yang mati karena suhu udara yang sangat dingin di Pegunungan Alpen. Siasat penyerbuan yang dilakukan oleh Hannibal juga cukup mengherankan. Kenapa dia harus bertolak dahulu ke arah utara dari Qartaj sebelum turun ke selatan menuju sasarannya, Italia, waktu itu.

Begitulah agaknya manusia, ibarat “sepandai-pandai tupai melompat akhirnya (gawal) jatuh juga”. Maksudnya sehebat apapun seseorang melakukan sesuatu, pada akhirnya dia akan membuat kesalahan atau mengalami kegagalan juga.

Dalam Islam, perihal gajah ini juga ada disebut dalam Al Qur’an, yakni Surah Al-Fiil (Gajah – Surah ke-105).

Dalam suatu penjelasan, diriwayatkan bahwa dalam tahun 570 Era Bersama, (bertepatan dengan tahun kelahiran Nabi Muhammad -saw -) penguasa Kristiani dari Yaman (Kerajaan Aksum) yang telah membangun sebuah katedral yang sangat megah di Sana’a, berhasrat sekali agar orang-orang yang waktu itu suka ziarah ke Kaabah di Mekkah, berpaling dari kebiasaan itu, dan sebaliknya menziarahi katedral megahnya di Sana’a (kini ibukota Yaman). Namun ketika upaya dan hasratnya itu gagal, maka Raja Abraha memutuskan untuk meluluhlantakkan Kaabah.

Diriwayatkan pula bahwa bala tentara Raja Abraha itu diperkuat oleh sejumlah gajah petarung yang di zaman itu dianggap sebagai “senjata pamungkas”.

Namun, begitu diriwayatkan, gajah bernama Mahmud yang menjadi ujung tombak serangan itu, ketika tiba di perbatasan kota Mekkah, tidak bersedia terus melangkah. Dan Allah (swt) mengutus sejumlah burung yang membawa batu-batu untuk menyerang bala tentara Abraha, hingga mereka puntang panting dan menderita kekalahan.

Dalam Surah Al-Fiil, diriwayatkan sebagai berikut:

  1. Apakah tidak engkau perhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap pasukan bergajah?
  2. Apakah Dia tidak menjadikan tipu daya mereka itu sia-sia.
  3. Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong;
  4. Yang melempari mereka dengan batu dari tanah yang dibakar;
  5. Maka Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat). (Al Qur’an Terjemah Indonesia Karya TNI Angkatan Darat cetakan ke xx).

Meski gajah bukanlah binatang peliharaan yang lazim, seperti anjing dan kucing, misalnya, namun dalam sejarah kita temukan riwayat-riwayat yang menyebutkan bahwa pernah para pemimpin dunia menerima hadiah dalam bentuk gajah, sebagai ujud dari lambang hubungan diplomatik.

Salah satu contoh adalah hadiah berupa seekor gajah dari Khalifah Abbasiyah Harun al-Rashid di abad ke-9 Era Bersama kepada Charlemagne (lahir April 2, 747—mangkat January 28, 814) di Aachen, Austrasia [kini Jerman). Dia adalah Raja kaum Frankish (Kristiani) yang karena daya upayanya kemudian dikenal sebagai pimpinan Emporium Suci Romawi.

Presiden Amerika pun pernah menerima serombongan gajah dari Raja Thailand; begitu juga Paus di Vatikan.

Hati-hati Kalau Dihadiahi Gajah Putih

Dalam bahasa Inggris ada peringatan “hati-hati kalau dihadiahi gajah putih”.

Kenapa?

Seseorang pemilik gajah putih harus mengeluarkan biaya yang besar untuk mengurus peliharaannya itu, dan biaya untuk mengurusnya jauh lebih besar dari manfaat yang dapat diperoleh darinya. Soalnya, sangat dipantangkan untuk menyia-nyiakan gajah putih yang dimiliki. Biasanya dipantangkan untuk mengerahkan gajah putih melakukan pekerjaan berat/kasar seperti menarik gelondong kayu hutan.

Memang di zaman lalu, kepemilikan gajah putih merupakan lambang kekayaan. Begitu.

Penulis: Nuim Khaiyath

Editor: Ariful Hakim

# perang #BalaTentara gajah kerajaan
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp

Related Posts

Mas Menteri Core Team

Kedaulatan Negara di Udara dan Ilmu Politik

Pesantren Digital

Gaza dalam Kesaksian Jean-Pierre Filiu: Kata Dibungkam (5/5)

Gaza dalam Kesaksian Jean-Pierre Filiu: Ikatan Sosial Runtuh (4/5)

Pendelegasian Wilayah Udara Ex FIR Singapura dalam Perspektif Ilmu Politik

Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply


Sedang Tren

Gawat! Pangeran Harry Tuduh Ayah Mertuanya Biang Kerok Kekacauan Hubungannya Dengan Meghan Markle

Pangeran Harry menuduh ayah mertuanya, Thomas Markle , sebagai biang kerok kekacauan pernikahannya dengan Meghan Markle

Imbas Lagu Kontroversial Heil Hitler, Kanye West Dilarang Masuk Australia

Juli 22, 2025

Soal Kehamilannya, Erika Carlina Tanggapi Klarifikasi DJ Panda

Juli 22, 2025

Bos Tamiya Meninggal Dunia

Juli 22, 2025

Lesti Kejora Hadiri Sidang Uji Materi UU Hak Cipta

Juli 22, 2025

Verrell Bramasta Jadi Pusat Perhatian di Klaten: Politisi Muda PAN Makin Dikenal Akrab dan Aspiratif

Juli 22, 2025

Tom Lembong Resmi Ajukan Banding Terkait Vonis Kasus Gula ke PN Jakpus

Juli 22, 2025

Mariah Carey Umumkan Album Baru “Here For It All”, Rilis September

Juli 22, 2025
logo

Graha C&R, Jalan Penyelesaian Tomang IV Blok 85/21, Kav DKI Meruya Ilir, Jakarta Barat. redaksi@ceknricek.com | (021) 5859328

CEK & RICEK
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
575/DP-Verifikasi/K/X/2020

Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
© 2017-2025 Ceknricek.com Company. All rights reserved.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.