Ceknricek.com — Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat akan mengoperasikan 56 pergerakan pesawat untuk penerbangan domestik rute luar Pulau Jawa mulai 1 Juli 2019.
“Kita rencanakan paling lambat 1 Juli 2019 secara bertahap, ada yang tanggal 20 dan 23 Juni 2019, dengan pergerakan ada 28 lepas landas dan 28 mendarat. Jadi ada 56 pergerakan pesawat yang pindah ke Kertajati yaitu semua pesawat jet dalam negeri,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Jakarta, Rabu (18/6).
Dengan pemindahan ini, nantinya Bandara Husein Sastranegara Bandung hanya melayani rute domestik dari pulau Jawa dengan pesawat jenis propeller (baling-baling) dan rute Internasional.
Menhub menjelaskan Bandara Husein Sastranegara dikhususkan untuk pesawat baling-baling karena landasannya pendek, agak cekung dan banyak penduduk.
“Dengan pesawat jenis itu, kecepatannya lebih rendah, kita bisa mengantisipasi lebih baik. Keunggulan dari propeller atau yang biasa disebut ATR itu bisa melayani rute-rute pendek seperti ke Tasikmalaya,” katanya.
Menhub meminta PT Angkasa Pura II sebagai operator pengelola Bandara di Kertajati dan Bandung menata penerbangan sedemikian rupa sehingga kedua bandara tersebut dapat saling melengkapi, terutama terkait rute domestik dan internasional.
“Bandung itu adalah destinasi wisata, maka kita tidak akan memindahkan pergerakan penerbangan internasional menuju Bandung. Malaysia dan Singapura itu sangat meminati Bandung. Namun slot di Bandung terbatas, dengan adanya Kertajati maka pergerakan internasional jadi lebih bagus. Kita bagi fungsi-fungsi Bandara Husein dan Kertajati dengan kesepakatan para pihak,” ujar Menhub.
Sebagai informasi dari 56 pergerakan pesawat jet yang akan pindah dari Bandung ke Kertajati antara lain penerbangan dengan jurusan luar Pulau Jawa seperti ke Banjarmasin, Balikpapan, Batam, Bali, Kualanamu, Lombok, Pekanbaru, Pontianak, Makassar dan lain sebagainya.
Maskapai yang sudah menyatakan komitmennya antara lain Garuda Indonesia, Lion Air, Wings Air, Sriwijaya, Nam dan Citilink. Menhub berharap nantinya diharapkan ada pertumbuhan baru rute-rute dari Jawa.