Ceknricek.com — Kekayaan jenis tekstil di Indonesia menginspirasi Benny Adrianto merancang pakaian untuk wayang golek.
Ketertarikan itu ia kembangkan sejak tahun 1998 dari mendesain hingga memproduksi tekstil, mulai dari batik, tenun, hingga songket. Menurut dia, produk kerajinan Indonesia potensinya masih sangat besar untuk dimaksimalkan.
“Sumber daya manusia yang trampil dibidang kriya sangat melimpah di nusantara, juga sumber daya alam yang belum tergali sepenuhnya. Saya memulai dengan kerajinan batik tulis yang memanfaatkan bahan serat alam Indonesia sebagai material kainnya, dengan desain yang lebih kekinian,” kata Benny Adrianto ‘Gelok Nusantara’ di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (4/9).
Baca Juga: Asep Sunandar: Maestro Wayang Golek Sunda
Benny menjelaskan, perlahan-lahan bidang kriya di Indonesia berkembang tak hanya untuk wayang golek saja tapi merambah pada lukisan wayang yang penggunaannya dari serat alam, kap lampu dari batik dan sebagainya.
“Indonesia salah satu bangsa yang dikaruniai keragaman budaya yang sangat kaya juga kriya yang hampir tidak terbatas jenisnya. Saya nanti akan mengikuti Icra Exhibition 2019 salah satu cara untuk mengangkat perekonomian,” terangnya.
“Dan untuk tema Icra kali ini, saya akan menampilkan wayang golek lebih universal, di tengah dunia digital yang membuat dunia semakin menyatu, diperlukan identitas budaya,” sambung Benny.
Kriya wayang golek karyanya itu merupakan hasil kerja kolektif dari beberapa seniman pengrajin Yogyakarta, Bandung, dan Purwakarta. Sementara pemakaian untuk aksesori melibatkan seniman perhiasan dari wilayah Solo dan sekitarnya.
BACA JUGA: Cek INTERNASIONAL, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.
