Ceknricek.com — Setidaknya 94 orang diamankan polisi dalam demonstrasi mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR RI yang berakhir ricuh dan meluas ke beberapa titik. Hal itu diungkapkan Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono di Polda Metro Jaya, Rabu (25/9).
Gatot mengatakan kericuhan tersebut berlangsung hingga Rabu (25/9) dini hari. Pihaknya mengamankan para pedemo itu sekitar pukul 01.15 WIB. “Kita sudah mengamankan beberapa orang, jumlahnya sekitar 94 orang,” ujar Gatot.
Menurut Gatot, pendemo yang diamankan tersebut kemudian digeledah badan oleh petugas. Salah seorang di antaranya kedapatan membawa bom molotov, yang diketahui masih berstatus pelajar. Ia kemudian diamankan untuk menjalani pemeriksaan oleh Polres Metro Jakarta Barat.
Polisi juga mengamankan dua mahasiswa lantaran mabuk minuman keras dan menyerang polisi.
Seperti yang diwartakan sebelumnya, ribuan mahasiswa dari perguruan tinggi di Jakarta dan sekitarnya aksi menolak pengesahan RUU KUHP, revisi UU KPK, RUU Pertanahan, dan beberapa RUU lain yang dianggap bermasalah.
Aksi yang semula berjalan damai berakhir ricuh setelah pedemo mulai memperlihatkan aksi anarkis dengan cara merangsek kawat berduri untuk masuk ke dalam komplek Gedung DPR/MPR RI.
Baca Juga: Marinir Diterjunkan Untuk Negosiasi Dengan Mahasiswa
Massa melemparkan benda seperti botol air mineral, botol kaca, batu, dan kayu ke arah aparat yang telah dilengkapi tameng, helm, serta rompi pelindung tubuh.
Karena pedemo terus memaksa masuk ke Gedung DPR/MPR RI, petugas menyemprotkan water cannon dan melepaskan tembakan gas air mata untuk memecah konsentrasi massa yang mulai tidak terkendali.
Tak pelak insiden tersebut menimbulkan korban luka baik dari sisi petugas keamanan maupun dari sisi pengunjuk rasa. Irjen Gatot mengatakan 39 polisi terluka. Sementara dari sisi mahasiswa tercatat 254 orang yang dirawat jalan, dan 11 lainnya menjalani rawat inap.
BACA JUGA: Cek Berita AKTIVITAS PRESIDEN, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.
