Ceknricek.com — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya 2 orang mahasiswa, Randi dan Yusuf Kardawi.
“Innalillahi wainna ilaihi rojiun. Saya atas nama pemerintah menyampaikan duka cita dan berbelasungkawa yang mendalam atas meninggalnya Ananda Randi dan Yusuf Qardhawi. Keduanya adalah mahasiswa Universitas Halu Oleo di Kendari,” kata Jokowi menjawab wartawan usai melaksanakan salat Jumat, di Masjid Baiturrahman, kawasan Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (27/9) siang.
Randi dan Yusuf Qardhawi adalah mahasiswa Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang menjadi korban dalam aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Sultra, Kamis (26/9) kemarin.
Presiden Jokowi mengaku sudah mendapatkan laporan dari Kapolri bahwa keduanya memang ikut berdemonstrasi untuk menyampaikan aspirasi di DPRD, di Kendari, Sulawesi Tenggara.
“Ananda Randi meninggal karena luka tembak saat berlangsungnya demonstrasi, dan ananda Yusuf Qardhawi meninggal setelah mendapatkan perawatan di RS,” ungkap Presiden Jokowi.
Baca Juga: Mensesneg: Belum Ada Jadwal Pertemuan Presiden Dengan BEM
Kepada orang tua Randi dan Yusuf Qardhawi, Presiden Jokowi mendoakan semoga diberikan ketabahan dan keihlasan atas meninggalnya anak-anak mereka.
“Semoga apa yang diperjuangkan oleh Randi dan Yusuf Qardhawi menjadi kebaikan bagi bangsa ini dan mendapatkan tempat yang baik, mulia di sisi-Nya,” ucap Presiden.
Investigasi
Atas jatuhnya korban jiwa dalam penanganan aksi unjuk rasa mahasiswa itu, Presiden Jokowi mengulang kembali apa yang telah disampaikannya kepada Kapolri agar jajarannya tidak bertindak represif.
“Saya sudah perintahkan juga untuk menginvestigasi dan memeriksa seluruh jajarannya, karena yang disampaikan oleh Kapolri kepada saya tidak ada perintah apapun dalam rangka demo ini membawa senjata. Jadi, ini akan ada investigasi lebih lanjut,” tegas Presiden Jokowi.
Soal evaluasi terhadap Kapolri, Presiden menegaskan bahwa ia sudah memerintahkan agar dalam menangani demo tidak represif. Karena berdemonstrasi itu menyampaikan pendapat, dan itu dijamin oleh konstitusi kita.
Soal kembali terulangnya aksi kekerasan kepada peserta aksi unjuk rasa, Presiden Jokowi mengingatkan, bahwa ini menyangkut ribuan personel yang ada di seluruh tanah air. Sampai sekarang ini, lanjut Presiden, juga belum (diketahui) siapa yang menembak, belum diidentifikasi. “Jangan menebak-nebak dulu sebelum investigasinya selesai ya,” tutur Presiden Jokowi.
BACA JUGA: Cek POLITIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.
