Ceknricek.com – BIOSKOP Tanah Air segera memutar film baru. Judulnya :”Sara & Fei, Stadhuis Schandaal.” Film ini mengangkat kisah sisi lain penjajahan VOC di Indonesia.
Sutradara Adisurya Andy yang juga penulis naskah, sengaja mengambil para pemain pendatang baru. Alasannya ingin memberikan suguhan yang fresh dan akting natural. Namun, ada juga nama pemain senior sebagai pemeran pendukung,m. Sebutlah, Roweina Umboh dan Anwar Fuady.
“Sara & Fei, Stadhuis Schandaal” menceritakan tentang mahasiswi bernama Fei (Amanda Rigby). Dia melakukan riset di kota tua Museum Fatahilah untuk keperluan tugas kuliahnya. Di tengah riset, Fei menemukan kejadian cukup janggal.
Fei menemukan sosok gadis blasteran Belanda-Jepang bernama Sara (Tara Adia) di dalam gedung tua yang dulunya balai kota bernama Stadhuis. Ia terkejut melihat penampakan Sara yang terlihat cantik menggenakan gaun menjuntai seperti none Belanda.
Di kemudian hari, Fei kembali melakukan riset di museum Fatahilah. Namun ia kembali bertemu dengan Sara. Tanpa disadari Sara membawa Fei ke lorong waktu menuju abad 17, saat Gubernur Jendral Jan Pieterzoon memerintah Batavia.
Di sana, Sara memberi tahu Fei apa yang terjadi sebenarnya pada masa itu. Hal yang tidak diketahui masyarakat mengenai sisi sejarah lain saat pemerintahan VOC. Sara berharap Fei bisa menuangkan cerita itu ke dalam tulisan tugas kuliahnya. Setelah pertemuan tersebut, berbagai konflik pun mulai terjadi.
Secara keseluruhan film ini memberi plot baru dalam perfilman Indonesia. Meski berlatar sejarah, film perdana rumah produksi XELA Pictures ini mengenasnya dengan sederhana.
“Saya memang tidak ingin membuat film sejarah, tetapi membuat film yang menggambarkan sebuah situasi yang konon pernah terjadi di zaman kolonial. “Yakni tentang gedung yang penuh dengan skandal,” tutur
Adisurya Abdy
Film ini akan mulai ditayangkan pada 26 Juli 2018 mendatang. Sutradara mengemas film itu dengan sentuhan drama, aksi dan thriller. Dengan harapan bisa menggaet penonton usia muda atau millenials.
Bumbu drama di sini hadir ketika Fei bertemu dengan rekan kerja ayahnya bernama Danny Wong (Volland Volt). Benih-benih cinta mereka tumbuh saat keduanya menghabiskan waktu bersama di Tiongkok. Setelah hubungan cinta Fei dan Chiko (Haniv Hawakin) kandas.
Namun CGI yang digunakan pada film ini masih terlihat kasar pada beberapa scene. Meskipun produksi dilakukan dengan membangun set berupa tangsi dan benteng Belanda di atas tanah seluas 1.500 meter persegi. Selain di Indonesia, film ini juga mengambil latar di Tiongkok, yaitu Shanghai dan Ningbo.
Kekurangan lain film ini juga didasari dari alur bercerita yang lambat. Serta sejarah yang ingin disampaikan tidak diceritakan secara detail.