Close Menu
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
Tentang Kami Kontak Kami
  • APP STORE
  • GOOGLE PLAY
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
CEK&RICEKCEK&RICEK
Trending:
  • Ivan Gunawan Akui 43 Tahun Tak Pernah Sholat Jumat
  • Nikita Mirzani Cabut Gugatan Wanprestasi terhadap Reza Gladys
  • Bunga Zainal Protes Vonis Pelaku Penipuan Rp 6,2 M Cuma 2 Tahun Penjara
  • Atiek CB Taklukkan Puncak Gunung Rinjani di Usia 62 Tahun
  • Aespa Akan Rilis Album Baru pada September 2025
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
Home»BIOGRAFI
BIOGRAFI

Mengenang Slamet Gundono Dalang Mbeling Pendobrak Pakem Wayang

Januari 5, 20205 Mins Read

Ceknricek.com — Pagelaran wayang bertajuk Aswatama Nglandak itu dibuka dengan sabetan wayang di tangan dalang bertubuh tambun serta suluk tentang kehidupan manusia, dah selentingan lirih kritik terhadap alam.

Tidak terdengar seperti langgam wayang pada umumnya, tembang-tembang pengiring pementasan terdengar lebih dinamis yang dinyanyikan para pengrawit dan sinden dengan nada ceria, dan kadang berbahasa Indonesia.

Mengenang Slamet Gundono Dalang Mbeling Pendobrak Pakem Wayang
Sumber: Istimewa

Meski keluar dari pakem konvensionalnya, namun gaya bertutur dan kekompakan grup membuat jalannya pertunjukan mengalir apik, ditambah karakter suara khas dalang membuat telinga dan mata penonton  dimanjakan.

Sang dalang itu bernama Slamet Gundono. Dalam jagat pedalangan di nusantara ia dikenal sebagai dalang kontemporer yang menggabungkan elemen pertunjukan wayang dengan seni yang lain, khususnya suluk, puisi, dan teater.

Dalang Pendobrak Pakem

Slamet Gundono lahir di Tegal, Jawa  tengah pada 19 Juni 1966 dari pasangan Ki Suwarti dan Sumarti. Ayahnya seorang dalang yang cukup terkenal di pesisir utara Jawa yang juga tokoh masyarakat setempat.

Pada mulanya, namanya hanya Gundono. Embel-embel “Slamet” diberikan gurunya ketika masih sekolah dasar.  Sebagai bentuk penghormatan Gundono akhirnya memilih untuk mengubah akta kelahirannya.

Mengenang Slamet Gundono Dalang Mbeling Pendobrak Pakem Wayang
Sumber: Kompasiana

Baca Juga: Asep Sunandar: Maestro Wayang Golek Sunda

Gundono sudah akrab dengan seni tradisi sejak kecil. Meski demikian ia sempat tidak berniat meneruskan jejak ayahnya sebagai dalang. Alasannya, dalang gemar bermain perempuan dan identik dengan minuman keras. 

Dari sinilah ia memilih untuk masuk pesantren. Namun saat menjadi santri di Lebaksiu, Tegal, naluri jiwa dalangnya malah semakin menguat. Lulus pesantren Gundono memilih melanjutkan pendidikan di Institut Kesenian Jakarta mengambil jurusan teater.

Di Jakarta, Gundono tidak dapat bertahan lama. Ia akhirnya pindah ke Sekolah Tinggi Seni Indonesia (sekarang Institut Seni Surakarta) untuk  mengambil fokus pedalangan. Di kota inilah jalan kesenian Gundono terbentuk dan berani mendobrak pakem wayang konvensional.

Mengenang Slamet Gundono Dalang Mbeling Pendobrak Pakem Wayang
Sumber: Istimewa

Tahun 1995, Gundono membuat gerah dalang-dalang klasik di Surakarta ketika tampil dalam ajang Festival Greget Dalang. Pada mulanya festival berjalan lancar lewat penampilan dalang-dalang lain yang memainkan ceritanya sesuai babon wayang.

Namun tiba giliran Gundono situasi berubah drastis. Dalam lakonnya ia “membunuh” lima tokoh Pandawa dalam sebuah pertempuran. Bagi sebagian masyarakat Jawa, tokoh Pandawa adalah juru selamat ngarcapada (dunia tengah atau bumi) yang berhasil memenangkan perang Mahabarata.

Sontak “pembunuhan” Pandawa membuat geger festival dan dalang-dalang senior yang turut menonton seperti Ki Anom Suroto, Ki Manteb Soedharsono, dan Ki Purbo Asmoro. Mereka pun mengutuk serta mempertanyakan mengapa Gundono berani keluar dari pakem.

Mengenang Slamet Gundono Dalang Mbeling Pendobrak Pakem Wayang
Sumber: Antara

Mendengar berbagai kritikan ini Gundono dengan santai menanggapi bahwa ia ingin melihat bagaimana rekasi publik pabila konstruksi mitos-mitos wayang digugurkan dan di dekonstruksikan sedemikian rupa. 

Sejak saat itulah bakat kreatif Gundono menjadi tak terbendung. Ia berani berkesperimen dengan menciptakan pertunjukan wayang dan meruntuhkan standar estetis yang selama ini menjadi tembok penghalag pembaharuan seni pewayangan.

Wayang Suket dan Inovasi Lain

Dua tahun setelah geger di Solo, Gundono diundang pentas di Riau. Namun sesampainya di sana akses untuk gamelan dan perangkat wayang cukup sulit. Dengan segala keterbatasan itu ia memutar otak dan menemukan solusi: membuat wayang dari suket (rumput). 

Maka, ia dan beberapa kawannya akhirnya mengambil rumput, mengolah, dan membentuknya dengan beragam tokoh, lalu memainkannya dengan iringan musik mulut. Lakonnya “Kelingan Lamun Kelangan” pun berhasil membius mata penonton di Riau.

Mengenang Slamet Gundono Dalang Mbeling Pendobrak Pakem Wayang
Sumber: Kompasiana

Sepulang dari Riau, Gundono semakin mencintai wayang suket. Ia pun mendirikan padepokan Komunitas Wayang Suket di Surakarta. Menurutnya, wayang suket memiliki garis keterhubungan antara teori pertunjukan teater di Barat dan tradisi wayang di Timur. Suket juga merepresentasikan sebagai sesuati yang terus tumbuh den berkembang.

“Seperti rumput, roh harus terus tumbuh. Rumput tidak membutuhkan banyak air dan matahari, tetapi ia terus tumbuh. Saya belajar banyak dari filosofi rumput, “katanya kepada The Jakarta Post dalam sebuah wawancara beberapa tahun yang lalu.

Baca Juga: Kiprah Ki Enthus & Wasiat Sang Ayah

Filosofi itu menjadi landasan keseniannya dalam mementaskan wayang. Dalam semesta wayangnya, Gundono juga tidak hanya mementaskan lakon-lakon babon seperti Mahabaratha, Ramayana, atau wayang-wayang Purwa, melainkan juga kehidupan sehari-hari masyarakat.

Narasi pementasannya pun banyak mengangkat tema masalah sosial, mulai dari korupsi, kerusakan ekologi alam, kampanye persaudaraan antar sesama, cinta kasih, dan tentu saja kritik terhadap penguasa. Gundono konsisten dalam memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan lewat wayangnya.

Kreatifitas Gundono  pun tak hanya berhenti di situ. Tercatat ide-ide liarnya berhasil ia tuangkan dalam  wayang nggremeng, wayang api dan wayang air, wayang gembus, wayang lindur dan berbagai kreasi lain yang dia ambil dari khasanah Jawa untuk kemudian ditafsir ulang. 

Mengenang Slamet Gundono Dalang Mbeling Pendobrak Pakem Wayang
Sumber: Jejakpena

Budayawan senior Goenawan Mohammad pun menilai Gundono sebagai salah satu dalang jenius  dengan pementasan-pementasannya yang istimewa yang berhasil membaurkan batas antara tradisi santri dan abangan yang sebelumnya selalu berjarak.

”Dia merayakan perbedaan dan keragaman pada tiap bagian pentasnya,” ungkap Goenawan kepada Kompas.

Karena konsistensinya di bidang seni, Gundono akhirnya diganjar dengan penghargaan pretisius dari Kerajaan Belanda: Prince Claus Award pada tahun 2005. Penghargaan ini tentu saja semakin membuat lelaki dengan suara merdunya itu semakin semangat untuk berkarya.

Namun takdir sepertinya berbicara lain. Pelantun suluk Kangen Barzanji itu bertemu dengan hening dan kembali ke alam suwung. Hari ini 5 tahun lalu, tepatnya pada 5 Januari 2014  Slamet Gundono wafat setelah terserang diabetes dan jantung. Jenazahnya dibumikan di Slawi, Tegal. Gundono telah ‘Mabuk bareng Gusti’.

BACA JUGA: Cek SEJARAH, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.

Penulis: Cek&Ricek.com

Editor: Cek&Ricek.com

#Wayang aswatamanglandak dalang slametgundono
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp

Related Posts

Srikandi Piala Uber 1975 Tati Sumirah Meninggal Dunia

Mengenang Legenda NBA Kobe Bryant, Ikon Basket dan Olahraga

Kiprah Penulis Novel Detektif Terlaris Agatha Christie

Abdurrahman Ambo Dalle, Ulama Pembaharu Dari Tanah Bugis (5- Habis)

Abdurrahman Ambo Dalle, Ulama Pembaharu Dari Tanah Bugis (4)

Abdurrahman Ambo Dalle, Ulama Pembaharu Dari Tanah Bugis (3)

Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

Sedang Tren

Ivan Gunawan Akui 43 Tahun Tak Pernah Sholat Jumat

Dalam tayangan podcast di channel YouTube Daniel Mananta Network, Ivan Gunawan membagikan pengalaman hijrahnya.

Nikita Mirzani Cabut Gugatan Wanprestasi terhadap Reza Gladys

Juli 15, 2025

Bunga Zainal Protes Vonis Pelaku Penipuan Rp 6,2 M Cuma 2 Tahun Penjara

Juli 15, 2025

Atiek CB Taklukkan Puncak Gunung Rinjani di Usia 62 Tahun

Juli 15, 2025

Aespa Akan Rilis Album Baru pada September 2025

Juli 15, 2025

Resmi! Luka Modric Gabung AC Milan

Juli 15, 2025

Pilkada Gado-Gado

Juli 15, 2025

Kuatnya MRC Selama ini Karena Diduga Dibekingi Jokowi

Juli 15, 2025
logo

Graha C&R, Jalan Penyelesaian Tomang IV Blok 85/21, Kav DKI Meruya Ilir, Jakarta Barat. redaksi@ceknricek.com | (021) 5859328

CEK & RICEK
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
575/DP-Verifikasi/K/X/2020

Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
© 2017-2025 Ceknricek.com Company. All rights reserved.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.