Close Menu
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
Tentang Kami Kontak Kami
  • APP STORE
  • GOOGLE PLAY
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
CEK&RICEKCEK&RICEK
Trending:
  • Gobel Apresiasi Presiden Prabowo Sukses Turunkan Tarif Trump
  • Gaza dalam Kesaksian Jean-Pierre Filiu: Kata Dibungkam (5/5)
  • Panasonic Ajak Masyarakat Hidup Sehat di Ajang Pocari Run 2025 Bandung
  • Pangeran Arab Saudi Alwaleed bin Khalid Meninggal Dunia Usai Koma 20 Tahun
  • Marcus Rashford Selangkah Lagi Gabung Barcelona
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
Home»Opini
Opini

China Tidak Sedang Perkasa

Januari 7, 20203 Mins Read

Ceknricek.com — China memang terkesan ugal-ugalan. Sudah selayaknya jika Indonesia bersikap keras terhadap sikap seperti itu. Langkah pemerintah yang selama ini sebatas melayangkan nota protes bisa menjadi bahan ejekan saja. Tidak mempan. China akan terus mengulang mengirim kapal nelayan mereka ke perairan Natuna dengan dikawal coast guard-nya. 

Lucunya, Indonesia mengambil langkah yang sama dan berharap hasil yang berbeda. “Kalau hari ini Dubes China mau mendengar kita dan bisa membujuk Beijing menarik semua coast guard-nya, tapi apakah ada jaminan bulan depan mereka tidak akan kembali?” ujar pakar kebijakan luar negeri dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Evan Laksmana, kepada BBC, Minggu (5/01).

Evan mendorong Indonesia meninjau ulang kerja sama dengan China. Selain itu, pemerintah Indonesia juga bisa memanggil pulang duta besar dari Beijing hingga China menarik seluruh kapal patrolinya dari perairan Natuna Utara. Dengan begitu, katanya, Indonesia punya posisi tawar yang bagus.

Sumber: Antara

Kendati demikian, Evan mengatakan ada risiko yang mungkin saja terjadi dalam hubungan ekonomi kedua negara. Meskipun ia meyakini, China akan melunak sebab tak ingin kehilangan salah satu sumber pasarnya di wilayah Asia. “Kalaupun ada risiko dan China tetap berkeras, saya merasa situasi sekarang enggak terlalu solid. Jadi China tidak mau berisiko merusak hubungan dengan Indonesia di saat situasi domestik mereka sedang tidak bagus,” jelasnya.

Baca Juga: Konflik Natuna: Ujian Kabinet Baru

Evan Laksmana. Sumber: Research Gate

Tertekan

Apa yang dikatakan Evan Laksmana tidak mengada-ada. Pada saat ini China sedang susah. Pertumbuhan ekonomi Negeri Tirai Bambu sedang tertekan akibat perang dagang dengan Amerika Serikat. Hanya 6%. Angka ini adalah yang terendah selama 27 tahun terakhir.

Sumber: CNN

Perdagangan China mengarah pada perlambatan. Pertumbuhan ekspor pada bulan September tahun lalu, turun 3,2% (yoy). Impornya menurun hingga 8,5% (yoy). Tentunya, penurunan pertumbuhan ekspor terbesar terjadi dengan AS dengan penurunan sebesar 7,8% (yoy), dan impor menurun hingga sebesar 31,2% (yoy). 

Baca Juga: Konflik Natuna: Menanti Pewaris Kertanagara

Sumber: CNBC

Jika ditelusuri lebih lanjut, pelemahan indikator perdagangan ini disebabkan pengenaan tarif tinggi oleh AS. Kondisi ini memaksa industri domestik China untuk mengencangkan ikat pinggang. Beberapa di antaranya memilih untuk melakukan diversi perdagangan (trade diversion), dengan relokasi pabrik serta basis produksinya ke beberapa negara sekitar seperti India, Vietnam, Thailand dan Malaysia demi tetap masuk ke pasar AS. Alasan lainnya, kini upah buruh di China tidak lagi semurah dulu dan negara berkembang ASEAN masih menawarkan keuntungan komparatif ini. 

China juga mengalami inflasi sebesar 3% (yoy), tertinggi selama 7 tahun terakhir. Harga pangan menjadi penyumbang terbesar dari inflasi. Meningkatnya harga pangan didominasi oleh krisis daging babi yang disebabkan oleh flu babi Afrika menjangkit setengah dari populasi babi di China. Selain pangan, kenaikan harga juga dialami oleh harga pakaian.

Baca Juga: Batu Bara, Tergantung China

Flu babi. Sumber: The Africa Report

Mencermati kondisi ini, wajar jika Evan berasumsi kalau kita berani ambil sedikit risiko, China akan lebih rela mundur dibanding merusak hubungan dengan Indonesia dan Asia Tenggara. “Jadi ini semua tergantung niat pemerintah Jokowi untuk ambil risiko dan ini yang kita belum lihat selama ini,” ujarnya.

BACA JUGA: Cek BIOGRAFI, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini

Penulis: Cek&Ricek.com

Editor: Cek&Ricek.com

#politik amerikaserikat China inflasi kapalnelayan lautnatuna Opini PerangDagang
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp

Related Posts

Gaza dalam Kesaksian Jean-Pierre Filiu: Kata Dibungkam (5/5)

Gaza dalam Kesaksian Jean-Pierre Filiu: Ikatan Sosial Runtuh (4/5)

Pendelegasian Wilayah Udara Ex FIR Singapura dalam Perspektif Ilmu Politik

Gaza dalam Kesaksian Jean-Pierre Filiu: Geng Abu Shabab (3/5)

Gaza dalam Kesaksian Jean-Pierre Filiu: Tak Lagi Dikenali (2/5)

Ketika Jin Bikin Gara-Gara

Add A Comment

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Sedang Tren

Gobel Apresiasi Presiden Prabowo Sukses Turunkan Tarif Trump

Anggota Komisi VI DPR RI, Rachmat Gobel, mengapresiasi dan memuji Presiden Prabowo Subianto dan tim ekonomi Indonesia yang dipimpin Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang berhasil menurunkan tarif ekspor Indonesia ke Amerika Serikat (AS) dari 32 persen menjadi 19 persen.

Gaza dalam Kesaksian Jean-Pierre Filiu: Kata Dibungkam (5/5)

Juli 20, 2025

Panasonic Ajak Masyarakat Hidup Sehat di Ajang Pocari Run 2025 Bandung

Juli 20, 2025

Pangeran Arab Saudi Alwaleed bin Khalid Meninggal Dunia Usai Koma 20 Tahun

Juli 20, 2025

Marcus Rashford Selangkah Lagi Gabung Barcelona

Juli 20, 2025

Ketahuan Selingkuh di Konser Coldplay, Segini Harta Kekayaan CEO Astronomer Andy Byron

Juli 19, 2025

Trump Gugat Taipan Media Rupert Murdoch Rp163 Triliun Gegara Berita Jeffrey Epstein

Juli 19, 2025

Ayah Sarwendah Tan Meninggal Dunia

Juli 19, 2025
logo

Graha C&R, Jalan Penyelesaian Tomang IV Blok 85/21, Kav DKI Meruya Ilir, Jakarta Barat. redaksi@ceknricek.com | (021) 5859328

CEK & RICEK
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
575/DP-Verifikasi/K/X/2020

Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
© 2017-2025 Ceknricek.com Company. All rights reserved.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.