Ceknricek.com – HIV merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. HIV hanya akan menginfeksi tubuh manusia dan akan menyerang sistem kekebalan tubuh, yang mengakibatkan imun tidak dapat mencukupi serta tidak bisa bekerja secara efektif sebagaimana mestinya.
Sementara AIDS adalah singkatan dari Acquires Immune Deficiency Syndrome, yang merupakan kondisi atau sindrom yang berkembang setelah terinfeksi HIV dalam jangka panjang. Penderita AIDS memiliki sistem kekebalan tubuh yang sangat lemah serta rentan terhadap infeksi seperti tuberkolosis, pneumonia, jenis kanker tertentu serta infeksi lainya.
Virus ini hidup dalam cairan tubuh seperti darah, air mani dan cairan vagina. Penulurannya mudah terjadi apabila melakukan hubungan seks dengan orang pengidap HIV/AIDS tanpa menggunakan pelindung berupa kondom, transfusi darah, penggunaan jarum suntik yang tidak steril serta keturunan yang orang tua nya terjangkit virus tersebut.
Berbeda dengan virus lainya, sistem imun kita tidak akan bisa menyerang balik dan membersihkan secara tuntas HIV, bahkan beberapa ilmuwan pun belum bisa mengetahui mengapa tubuh kita tidak dapat melawan HIV.
HIV tidak selalu berakhir pada AIDS, namun sebaliknya orang yang terjangkit AIDS sudah pasti terjangkit HIV. Virus tersebut menyerang T cell, yang merupakan sallah satu bagian dari sel darah putih yang memiliki peran penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh saat ada kuman patogen yang masuk kedlam tubuh, termasuk virus dan penyakit.
Bila T cell rusak, maka tubuh akan kehingana kemampuan mengenali virus dan bakteri yang masuk kedalam tubuh. Rentang waktu HIV menjadi AIDS sangat relative, tergantung bagaimana perawatan serta kecepatan dalam penanganannya.
Biasanya gejala yang ditimbulkan penderita HIV yakni seperti flu sekitar dua sampai empat minggu setelah infeksi. Periode waktu ini sangat pendek dan disebut sebagai infeksi akut. Sistem kekebalan tubuh membuat infeksi tetap terkendali, yang akan mengarah pada periode laten.
Nah selama periode laten tersebut dapat bertahan hingga bertahun tehun, orang yang terjangkit infeksi tersebut dapat sama sekali tidak mengalami gejala. Setelah berkembang dari HIV menjadi AIDS, biasnya akan membuat penderita beberapa gejala AIDS yang berbeda-beda.
Setelah HIV berkembang menjadi AIDS, harapan untuk hidup akan turun secara signifikan. Sangatlah sulit memperbaiki kerusakan pada sistem kekebalan tubuh. Terdapat beberapa komplikasi umum yang dihasilkan dari kerusakan imun yang parah akibat HIV AIDS, misalnya infeksi kanker yang menjadi ancaman serius bagi pengidapnya. Jika tanpa melakukan pengobatan orang yang sudah terjangkir AIDS biasanya hanya dapar bertahan hidup selama 3 tahun. Hal itu terjadi setelah terkena penyakit oportunistik yang berbahaya, harapan hidup tanpa pengobatan hingga sekitar 1 tahun. Namun kini berkat kemajuan dalam pengobatan, harapan hidup penderita AIDS dapat meningkat.
ARV adalah obat yang dipakai untuk menghambat aktivitas virus HIV agar tubuh penderita HIV/AIDS, (ODHA) memiliki kesempatan untuk membangun sistem kekebalan. Bila sistem kekebalan tubuh (ODHA) baik, maka tubuh memiliki kemampuan untuk melawan infeksi yang datang, sehingga mereka memiiki kualitas hidup yang baik serta harapan hidup yang lebih panjang.