Close Menu
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
Tentang Kami Kontak Kami
  • APP STORE
  • GOOGLE PLAY
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
CEK&RICEKCEK&RICEK
Trending:
  • Pangeran Arab Saudi Alwaleed bin Khalid Meninggal Dunia Usai Koma 20 Tahun
  • Marcus Rashford Selangkah Lagi Gabung Barcelona
  • Ketahuan Selingkuh di Konser Coldplay, Segini Harta Kekayaan CEO Astronomer Andy Byron
  • Trump Gugat Taipan Media Rupert Murdoch Rp163 Triliun Gegara Berita Jeffrey Epstein
  • Ayah Sarwendah Tan Meninggal Dunia
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
Home»Berita»LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP

Musim Hujan, Cegah DBD Dengan Kepedulian Lingkungan

Desember 12, 20183 Mins Read

Ceknricek.com – Saat musim penghujan, hampir setiap hari terjadi hujan yang membuat udara dan lingkungan menjadi terasa lebih sejuk. Aktivitas tidur menjadi lebih nyaman karena tidak pengap. Namun, jangan terlena, karena ada bahaya yang mengancam di musim yang dingin ini.

Bahaya tersebut berasal dari makhluk kecil, nyamuk. Dibandingkan dengan musim kemarau, memang populasi nyamuk saat musim hujan tidak lebih banyak. Tetapi jangan salah, di musim ini nyamuk akan lebih banyak bertelur. Pasalnya, akan ada banyak genangan-genangan air yang dapat menjadi tempat berkembang biak larva nyamuk.

Salah satu yang berbahaya adalah nyamuk jenis Aedes Aegypti, pembawa virus dengue yang menyebabkan demam berdarah dengue (DBD) harus benar-benar diwaspadai saat musim hujan. Nyamuk Aedes memiliki telur yang dapat bertahan tetap kering dalam kondisi tertentu. Nah, saat telur-telur itu terkena air hujan, ia akan menetas menjadi jentik-jentik yang siap bermetamorfosis jadi nyamuk.

Jika digigit nyamuk ini, ada potensi tubuh terinfeksi virus dengue. Saat musim hujan, daya tahan tubuh juga cenderung melemah, sehingga mudah terserang penyakit.

Kepala Sub Direktorat Arbovirosis Kementerian Kesehatan RI Guntur Argana mengajak masyarakat untuk mewaspadai DBD saat Indonesia musim hujan.

“Kita juga harus antisipasi nanti musim awal penghujan bulan Oktober, November, Desember, itu kita yang was-was,” kata Guntur, Rabu (18/7), seperti dikutip Antara.

Ia menegaskan tentang sampah-sampah yang dapat menjadi sarang nyamuk.

“Ketika musim hujan, tempat yang bisa menampung air seperti kaleng dan botol bekas dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk nyamuk Aedes aegypti yang menjadi vektor atau serangga penular penyakit DBD,” jelasnya.

Perlu kesadaran masyarakat untuk upaya pemberantasan sarang nyamuk. Beberapa hal mendasar yang perlu dilakukan yakni menutup tempat penampungan air dengan rapat. Selain itu juga tidak membiarkan kaleng bekas dan botol-botol terbuka yang dapat menampung air hujan dan menjadi tempat nyamuk bertelur dan berkembang.

Kepada Sub Direktorat Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit Kementerian Kesehatan Suwito menegaskan bahwa peningkatan populasi nyamuk Aedes Aegypti sejalan dengan peningkatan kasus DBD.

“Populasi nyamuk vektornya meningkat apabila ada tempat-tempat pengembangbiakan. Pada musim hujan yang tadinya tidak ada air, yang tadinya tempat botol kaleng kosong dan tidak air, kemudian ada air, itu akan memungkinkan untuk nyamuk tumbuh cepat menjadi banyak, akan diiringi dengan peningkatan kasus DBD,” tuturnya.

Dalam pencegahan dan pengendalian penyakit DBD, masyarakat perlu meneruskan cara hidup sehat 3M. Pertama, menguras tempat-tempat penampungan air secara rutin, minimal setiap pekan. Kedua, menutup rapat tempat penampungan air agar nyamuk tidak bisa hinggap. Ketiga, mendaur ulang barang bekas atau mengubur yang tidak terpakai.

Berbagai pihak melawan nyamuk

Pemerintah menggalakkan kegiatan “Satu Rumah Satu Jumantik (Juru Pemantau Jentik)”, yakni mengusahakan agar dalam satu rumah, setidaknya ada satu orang yang melaksanakan pemantauan jentik rutin. Hal ini merupakan langkah pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan tempat tinggal masing-masing.

Sumber daya manusia seperti tenaga ahli laboratorium juga harus ditingkatkan untuk memperkuat diagnosa penyakit. Tentu tak lupa dokter juga harus ditingkatkan untuk keberhasilan pengobatan.

Kerjasama antara berbagai pihak juga perlu dilakukan. Misal dengan kementerian agar melakukan pembangunan rumah yang memiliki potensi kecil untuk menjadi tempat berkembang biak nyamuk atau lokasi tempat wisata yang lebih steril dari nyamuk.

Penulis: Cek&Ricek.com

Editor: Cek&Ricek.com

Aedes Aegypti Demam Berdarah Dengue Lingkungan Hidup
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp

Related Posts

BNPB Catat 2.286 Orang Terdampak Banjir di Depok

Banjir Landa Jabodetabek, Berikut Daftar Wilayah yang Terdampak

1.870 Rumah di Tangerang Selatan Terendam Banjir

Ratusan Warga di Cisarua Bogor Terdampak Banjir

BPBD DKI Jakarta Imbau Waspadai Cuaca Ekstrem hingga 19 Februari 2025

BMKG Prediksi Musim Hujan hingga Akhir Maret 2025

Add A Comment

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Sedang Tren

Pangeran Arab Saudi Alwaleed bin Khalid Meninggal Dunia Usai Koma 20 Tahun

Pangeran Al-Waleed, putra sulung Pangeran Khaled bin Talal Al Saud, mengumumkan kematiannya dalam sebuah unggahan di X, Sabtu (19/7/25).

Marcus Rashford Selangkah Lagi Gabung Barcelona

Juli 20, 2025

Ketahuan Selingkuh di Konser Coldplay, Segini Harta Kekayaan CEO Astronomer Andy Byron

Juli 19, 2025

Trump Gugat Taipan Media Rupert Murdoch Rp163 Triliun Gegara Berita Jeffrey Epstein

Juli 19, 2025

Ayah Sarwendah Tan Meninggal Dunia

Juli 19, 2025

Harga Emas Antam Meroket

Juli 19, 2025

Jersey Baru Lamine Yamal Laku Keras, Barca Untung Rp 189 M

Juli 19, 2025

Kebakaran Rumah di Tebet, 4 Anak Dinyatakan Tewas

Juli 19, 2025
logo

Graha C&R, Jalan Penyelesaian Tomang IV Blok 85/21, Kav DKI Meruya Ilir, Jakarta Barat. redaksi@ceknricek.com | (021) 5859328

CEK & RICEK
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
575/DP-Verifikasi/K/X/2020

Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
© 2017-2025 Ceknricek.com Company. All rights reserved.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.