Ceknricek.com – PT. Semen Padang genap berusia 109 tahun, Senin (18/3). Didirikan pemerintah kolonial Belanda, 18 Maret 1910, pabrik semen pertama di Indonesia dan Asia Tenggara itu tetap kokoh dan semakin eksis di tangan generasi bangsa hingga sekarang.
Dalam sambutannya pada Upacara HUT ke 109 tahun PT. Semen Padang di Padang, Senin (18/3), Direktur Utama PT. Semen Padang Yosviandri, mengatakan eksistensi PT. Semen Padang selama lebih dari satu abad terbangun dari semangat pengabdian, kerja keras, dan kecintaan dari para pendahulu.
“Semangat itu tentu harus terus bergelora dalam diri dan jiwa kita. Saya yakin, dulu dalam benak para pendahulu hanya satu yang difikirkan, yakni bagaimana perusahaan ini tetap terus berjalan demi keberlangsungan anak cucu,” kata Yosviandri. Pada upacara tersebut hadir pula Direktur Keuangan Tri Hartono Rianto, Direktur Produksi Firdaus dan segenap karyawan Semen Padang Group.
Sumber : Istimewa
Mengutip siaran pers yang diterima redaksi, berbagai acara dilaksanakan Semen Padang. Selain menghadirkan Wakil Menteri ESDM, Ir. Arcandra Tahar, M.Sc., Ph.D, Semen Padang mengundang konsultan SDM, Nurcahyo Adi Kusumo, seminar keuangan, Genba Gembutsu, penanaman pohon, ground breaking Monumen Lori, dan upacara.
Yosviandri mengatakan, momen peringatan Hari Ulang Tahun adalah saat yang tepat bagi insan Semen Padang untuk sejenak tafakur, melihat refleksi diri, mengevaluasi kembali apa yang telah diwujudkan, mengenang kembali perjuangan para pendahulu, serta mengambil pembelajaran untuk lebih mengembangkan perusahaan di masa yang akan datang.
Menurutnya, 109 tahun merupakan usia yang sangat matang. “Kita bersyukur Allah SWT masih memberikan rahmat dan berkah-Nya sehingga perusahaan kebanggaan kita masih terus tegak berdiri memberikan manfaat seluas-luasnya kepada masyarakat dan negara,” kata Yosviandri.
Selama 109 tahun PT. Semen Padang telah memberikan kontribusi kepada negara Indonesia, khususnya masyarakat Sumatera Barat, baik secara langsung maupun tidak langsung. Semen Padang telah turut membangun negara dalam bentuk infrastuktur jalan, jembatan, dan mahakarya bangunan-bangunan indah dan kokoh di tanah air.
Bentuk kontribusi lain adalah dengan “multiplier effect” yang tercipta. Ribuan anak-anak sekolah dibantu setiap tahun melalui program beasiswa. Ribuan masyarakat terbantu ekonominya melalui Program Mitra Binaan. Perekonomian masyarakat di sekitar berputar dan terus tumbuh. Puluhan ribu jiwa terpenuhi kebutuhan hidupnya serta manfaat-manfaat lainnya.
Monumen Lori Semen Padang
Usai Upacara HUT ke-109, jajaran manajemen Semen Padang melakukan peletakan batu pertama Monumen Lori Semen Padang. Selanjutnya, manajemen bersama staf eselon satu, ibu-ibu dari Forum Komunikasi Istri Karyawan melakukan penanaman pohon di lingkungan perusahaan dan dilanjutkan dengan acara seminar motivasi.
Sumber : Istimewa
Kehadiran PT. Semen Padang sebagai perusahaan semen pertama Tanah Air dan Asia Tenggara, tak bisa dilepaskan dari sejarah Sumatera Barat, dan bangsa Indonesia.
Sejarah itu berawal ketika tahun 1906, seorang perwira Belanda berkebangsaan Jerman, Carl Christophus Lau, menemukan batu-batu yang menarik perhatiannya di Bukit Ngalau dan Bukit Karang Putih, Nagari Lubuk Kilangan.
Pada 25 Januari 1907, Christophus Lau mengajukan permohonan kepada pemerintah Hindia Belanda untuk mendirikan pabrik semen di Indarung. Pada 18 Maret 1910 berdirilah NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM) dengan Akta Notaris Johannes Pieder Smidth di Amsterdam. Perusahaan semen ini dibuka secara resmi pada bulan Juni 1910.
Kini Semen Padang mengoperasikan lima pabrik, Indarung II, III, IV, V, dan VI dengan total kapasitas produksi 8,9 juta ton pertahun. Semen Padang merupakan pemimpin pasar (market leader) di Sumatera. Produk Semen Padang saat ini juga diekspor ke sejumlah negara, diantaranya adalah Australia, Maldives, Srilangka, dan Bangladesh.
Sumber : Istimewa
Selama 2018, Semen Padang mencatatkan laba bersih sebesar Rp 784 miliar. Sementara pada 2019, menargetkan laba bersih di atas Rp 1 triliun. Dari sisi CSR, hingga 2018 Semen Padang membina sebanyak 1.723 pelaku UMKM mitra binaan.
Selain bisnis semen, PT. Semen Padang juga telah mengembangkan bisnis non semen, seperti pengujian sampel yang dilakukan oleh laboratorium dari pihak luar yang ingin menggunakan jasa pengujian labor, produksi dan pemasaran worskhop, dan bisnis penjualan split.