Close Menu
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
Tentang Kami Kontak Kami
  • APP STORE
  • GOOGLE PLAY
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
CEK&RICEKCEK&RICEK
Trending:
  • Ketahuan Selingkuh di Konser Coldplay, Segini Harta Kekayaan CEO Astronomer Andy Byron
  • Trump Gugat Taipan Media Rupert Murdoch Rp163 Triliun Gegara Berita Jeffrey Epstein
  • Ayah Sarwendah Tan Meninggal Dunia
  • Harga Emas Antam Meroket
  • Jersey Baru Lamine Yamal Laku Keras, Barca Untung Rp 189 M
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
Home»Opini
Opini

Rangkaian Ngopi Imajiner: Antara Singapura dan Jakarta

Oktober 11, 20213 Mins Read

Ceknricek.com–‘’Bila Anda generasi jadul 1990-an pasti nggak asing dengan lagunya penyanyi jelita asal negeri jiran Sheila Madjid ‘Antara Anyer dan Jakarta’ Mas..lagu ini top banget kala itu, dikreasi oleh Oddie Agam mantan suami Cintami Atmanegara, ingat tho?’’ buka Gus Dur mengawali ngopi kita kali ini.

Saya tertegun sejenak, mencoba menebak arah pembicaraan beliau, ‘’Iya Gus, masih ingat, lagu itu enak sekali sekaligus romantis..tetapi maaf njih..apa hubungannnya dengan bahasan ngopi kita kali ini?’’ tukas saya sambil mengeryitkan dahi.

‘’Nah, itu dia..beberapa hari ini lagi hangat dibahas tulisan Profesor Kishore Mahbubani yang menilai Presiden Joko Widodo itu genius dan dimuat di laman Project Syndicate pertengahan minggu lalu. Seperti biasa, merebaklah kisruh pro dan kontra, termasuk suara si Rocky yang bukan Balboa dan nggak bisa tinju serta mengaku sebagai akademisi paling memakai akal sehat di seantero Nusantara..si Gerung yang terancam digusur dari tanah tempat dia tinggal itu lhoo..’’ 

Aha, saya mulai memahami arah pembicaraan Gus Dur kali ini, wah bakal menarik karena saya juga sedang mencermati secara saksama isu tersebut. Bukanlah kebetulan, saya termasuk rajin mengikuti tulisan dan buku-buku karya Mahbubani sejak masa kuliah dulu dan beliau adalah termasuk 100 tokoh pemikir kelas dunia yang diakui (distinguished global thinkers), tentu bukan sembarang ilmuwan atau pemikir apalagi beliau sudah lama menekuni karir sebagai diplomat sebelum menjadi pengajar di area kebijakan publik Lee Kuan Yew School of Public Policy.

‘’Kita semua sudah mahfum-lah sekelas apa sosok mister Kishore keturunan India yang warga negara Singapura tersebut, reputasi mondial dan diakui secara global..tentu agak njomplang bila dibandingkan apple to apple sama Rocky Gerung hehehe…tetapi masalahnya ada tengara bahwa tulisan sekaligus penilaian tersebut berbau ‘pesanan’ karena Pak Mahbunai juga menjabat sebagai advisor atau bagian dari Dewan Penasihat the Golkar Institute sebagaimana diunggah Febry Diansyah mantan jubir KPK. Lagi-lagi teori konspirasi berpeluang besar mengemuka dalam hal ini dan perlu segera diklarifikasi pihak-pihak terkait, termasuk dalam hal metodologi apa yang dipergunakan hingga sampai pada ulasan dan pujian bagi Pak Jokowi.

Jika mengacu kepada Oxford English Dictionary, teori konspirasi atau teori persekongkolan (conspiracy theory) diartikan sebagai “suatu teori, bahwa kejadian atau gejala timbul sebagai hasil konspirasi antara pihak-pihak yang berkepentingan, dan adanya suatu lembaga yang bertanggungjawab atas kejadian yang tak bisa dijelaskan. Dengan kata lain menjadikan sesuatu sebagai alternatif demi mencapai tujuan yang telah dirancang.

Teori ini ada di seputaran gerak dunia global dan merambah hampir ke semua ranah kehidupan manusia, dari urusan politik sampai makanan. Orang yang tidak percaya selalu menganggap semua hanya olok-olok, mengada-ada, menyia-nyiakan waktu, kurang kerjaan, dan sebagainya. Bagi para penganutnya, teori ini diyakni sebagai kebenaran yang tidak serta-merta muncul mendunia tanpa ada yang menciptakan polanya.

Bila dirunut ke belakang, ternyata istilah conspiracy theory bahkan telah muncul di jurnal Psychology News edisi tahun 1870 alias nyaris dua abad lalu. Sementara itu bila merujuk pada kolom Robert Blaskiewicz, peneliti dari Stockton University, yang dipublikasikan di Skeptical Inquirer, istilah conspiracy theory juga pernah ditemukan dalam kumpulan surat Charles Reade, seorang novelis sekaligus aktivis reformis penjara, kepada editor surat kabar Pall Mall Gazette yang berjudul “How Lunatics’ Ribs Get Broken”.

Akan tetapi, kalau saya sih lebih sreg dan paling nampol istilah anak muda sekarang, dengan apa yang disampaikan Joseph Uscinski seorang profesor politik dari Universitas Miami. Dalam ceramahnya di konferensi Center for Inquiry pada 2018 lalu, Joseph Uscinski mendaraskan bahwa teori konspirasi merupakan alat bagi yang lemah untuk menyerang sekaligus bertahan melawan yang kuat. Adakah teori persekongkolan mungkin diaplikasikan oleh para pihak yang kuat dalam menghadapi yang lemah? Nah lhoo…gitu aja koq repot..makanya mikir dulu seperti Cak Lontong serukan’’

*) Greg Teguh Santoso, akademisi dan pemikir bebas, sedang menyelesaikan studi doktoral di NDHU, Taiwan

Penulis: Cek&Ricek.com

Editor: Cek&Ricek.com

# Singapura #Jakarta #ngopi imajiner
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp

Related Posts

Gaza dalam Kesaksian Jean-Pierre Filiu: Ikatan Sosial Runtuh (4/5)

Pendelegasian Wilayah Udara Ex FIR Singapura dalam Perspektif Ilmu Politik

Gaza dalam Kesaksian Jean-Pierre Filiu: Geng Abu Shabab (3/5)

Gaza dalam Kesaksian Jean-Pierre Filiu: Tak Lagi Dikenali (2/5)

Ketika Jin Bikin Gara-Gara

Gaza dalam Kesaksian Jean-Pierre Filiu: Menembus Batas (1/5)

Add A Comment

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Sedang Tren

Ketahuan Selingkuh di Konser Coldplay, Segini Harta Kekayaan CEO Astronomer Andy Byron

Harta kekayaan CEO Astronomer, Andy Byron menarik diulas pada artikel ini. Andy Bryon menjadi perhatian publik usai videonya bersama kepala HRD, Kristin Cabot.

Trump Gugat Taipan Media Rupert Murdoch Rp163 Triliun Gegara Berita Jeffrey Epstein

Juli 19, 2025

Ayah Sarwendah Tan Meninggal Dunia

Juli 19, 2025

Harga Emas Antam Meroket

Juli 19, 2025

Jersey Baru Lamine Yamal Laku Keras, Barca Untung Rp 189 M

Juli 19, 2025

Kebakaran Rumah di Tebet, 4 Anak Dinyatakan Tewas

Juli 19, 2025

Umumkan Kehamilan di Luar Nikah, Ini Profil Erika Carlina

Juli 19, 2025

Ridwan Kamil dan Lisa Mariana Sepakat Tes DNA

Juli 19, 2025
logo

Graha C&R, Jalan Penyelesaian Tomang IV Blok 85/21, Kav DKI Meruya Ilir, Jakarta Barat. redaksi@ceknricek.com | (021) 5859328

CEK & RICEK
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
575/DP-Verifikasi/K/X/2020

Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
© 2017-2025 Ceknricek.com Company. All rights reserved.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.