Oleh Redaksi Ceknricek.com
06/10/2025, 10:30 WIB
Ceknricek.com -- Negara Bagian California, Amerika Serikat (AS), pada Senin (9/6/25) menggugat pemerintahan Presiden AS Donald Trump karena mengerahkan Garda Nasional negara bagian tersebut di Los Angeles di tengah aksi protes menentang penggerebekan imigrasi federal, dan menyebutnya sebagai "sebuah langkah yang tidak diragukan lagi menuju otoriterianisme."
Gubernur California Gavin Newsom dan Jaksa Agung Rob Bonta pada Senin itu mengumumkan bahwa mereka mengajukan gugatan terhadap pemerintahan Trump untuk mengakhiri "pengambilalihan ilegal dan tidak perlu" atas Garda Nasional negara bagian tersebut, yang menurut mereka "telah meningkatkan kekacauan dan kekerasan yang tidak perlu di wilayah Los Angeles."
Gugatan tersebut, yang menyebutkan nama Presiden AS Donald Trump, Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth, dan Departemen Pertahanan AS, mengklaim bahwa pengambilalihan tersebut melanggar Konstitusi AS dan melanggar batas kewenangan presiden dalam Pasal 10.
Menurut siaran pers dari kantor gubernur tersebut, tindakan itu dinilai melanggar konstitusi bukan hanya karena pengambilalihan tersebut terjadi tanpa persetujuan atau masukan dari gubernur, seperti yang disyaratkan oleh hukum federal, tetapi juga karena pengambilalihan tersebut tidak beralasan.
Protes awalnya dimulai sebagai respons terhadap operasi penegakan imigrasi. Dalam beberapa hari terakhir, para pejabat pemerintahan memfokuskan upaya mereka pada kota-kota besar yang dipimpin oleh Partai Demokrat, termasuk Los Angeles, Chicago, dan New York City.
Ketegangan antara pengunjuk rasa dan penegak hukum meningkat pada Jumat (6/6/25), ketika beberapa pengunjuk rasa melakukan pelemparan ke arah polisi sehingga aparat terpaksa membalas dengan tembakan gas air mata dan bom flashbang.
Merespons insiden tersebut, Trump memerintahkan pengerahan 2.000 anggota Garda Nasional pada Sabtu (7/6/25). Namun, aksi unjuk rasa justru semakin meningkat pada Minggu (8/6/25), dengan jumlah massa yang semakin banyak dan konfrontasi yang memanas antara demonstran dan aparat penegak hukum.
"Instruksi Presiden Trump untuk memanggil pasukan Garda Nasional federal ke Los Angeles, atas keberatan Gubernur dan penegak hukum setempat, tidak perlu dan kontraproduktif," kata Bonta dalam sebuah pernyataan pada Senin (9/6/25).
"Presiden berusaha menciptakan kekacauan dan krisis di lapangan untuk tujuan politiknya sendiri. Upaya federalisasi Garda Nasional California merupakan penyalahgunaan wewenang Presiden di bawah hukum, dan bukan sesuatu yang kami anggap enteng. Kami meminta pengadilan untuk menghentikan perintah yang melanggar hukum dan belum pernah terjadi sebelumnya ini," ujar Bonta.
Newsom mengatakan bahwa pengerahan Garda Nasional adalah "krisis yang dibuat-buat," dan menuduh Trump "dengan sengaja menyebabkan kekacauan, meneror masyarakat, dan membahayakan prinsip-prinsip demokrasi kita yang luhur."
"Ini adalah langkah yang jelas-jelas menuju otoritarianisme. Kami tidak akan membiarkan hal ini terjadi," tutur gubernur itu.
Setelah pengumuman gugatan tersebut, Trump mengunggah di media sosialnya bahwa pemerintahannya akan "membalas" jika para pengunjuk rasa "meludahi" anggota Garda Nasional.
"Saya berjanji kepada Anda bahwa mereka akan dihantam lebih keras daripada yang pernah mereka alami sebelumnya," tulisnya. "Penghinaan seperti itu tidak akan ditoleransi!"
Trump pada Senin itu menyarankan agar Newsom ditangkap. Menanggapi hal itu, Newsom melalui unggahan di media sosialnya menyebut bahwa "Presiden AS itu baru saja menyerukan penangkapan seorang gubernur yang masih menjabat. Ini adalah hari yang saya harap tidak akan pernah terjadi di Amerika.
Editor: Ariful Hakim