Cara Mengelola Keuangan Melalui Pelatihan Literasi | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day
Foto ilustrasi: woop.id

Cara Mengelola Keuangan Melalui Pelatihan Literasi

Ceknricek.com -- Kaum perempuan memainkan peran penting sebagai pengatur keuangan keluarga. Stabilitas ekonomi keluarga bisa goyah jika mereka tidak memiliki kapasitas memadai dalam manajemen keuangan.

Sayang, faktanya masih banyak yang belum memahami literasi keuangan. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) literasi keuangan merupakan pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang mempengaruhi sikap dan perilaku untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan dalam mencapai kesejahteraan.

Berdasarkan survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan OJK literasi keuangan pada perempuan berada di angka 75,15 persen, lebih rendah dari tingkat literasi keuangan pada laki-laki, 77,24 persen. Agar perempuan Indonesia memahami arti literasi, pemerintah bekerja sama dengan perusahaan swasta mengadakan program pelatihan literasi keuangan. 

"Stabilitas ekonomi keluarga dapat goyah bila perempuan tidak memiliki kapasitas memadai dalam manajemen keuangan," kata Dr. Pribudiarta Nur Sitepu, MM, Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) Republik Indonesia di kantor KPPPA, Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (14/11).

Sumber: Yuni Arta Sinambela/Ceknricek.com

Program pelatihan yang diberikan untuk peserta di antaranya melakukan perencanaan keuangan, pemetaan risiko hingga menjadi lebih percaya diri dalam mengambil keputusan.

Baca Juga: OJK: Pria Lebih Paham dan Punya Akses Keuangan Lebih Ketimbang Wanita

Bila program ini terus dilakukan maka perempuan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi jangka panjang, terutama dapat lebih optimal dalam mengatur keuangan keluarga.

Dalam kesempatan yang sama Nini Sumohandoyo, Sharia, Government Relations and Community Investment Director Prudential Indonesia mengatakan, pelatihan dilakukan sejak bulan Juni di Kupang, kemudian dilanjutkan ke Semarang, Jambi, Bangka, Samarinda, Mamuju, Gorontalo, Ternate, Bima dan kini di Jakarta. 

"Pemilihan beberapa kota di wilayah timur Indonesia sejalan dengan target regulator untuk meningkatkan literasi keuangan di daerah-daerah yang indeks literasinya masih tergolong rendah," ujarnya. 

BACA JUGA: Cek POLITIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini. 


Editor: Farid R Iskandar


Berita Terkait