Dewan Kesenian Jakarta Luncurkan DKJ NET dan Situs tengara.id | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day
Foto: Eva Tobing/DKJ

Dewan Kesenian Jakarta Luncurkan DKJ NET dan Situs tengara.id

Ceknricek.com -- Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) meluncurkan dua situs terbaru DKJ NET dan tengara.id untuk mewujudkan wahana produksi pengetahuan bagi masyarakat dalam mengenal praktik kesenian di Indonesia.

Ketua DKJ, Danton Sihombing mengungkap peluncuran situs tersebut sebagai bentuk adaptasi DKJ dalam memanfaatkan platform daring untuk menciptakan hubungan dua arah antara DKJ dan masyarakat.

“Peluncuran situs ini adalah wujud pemanfaatan media online sebagai wahana produksi pengetahuan, ruang percakapan dan sekaligus menjalankan fungsi reflektif (DKJ) dalam praktik-praktik kesenian di Indonesia,” papar Danton, Kamis, (19/8/21).

Alumni Institut Kesenian Jakarta ini juga mengungkap lewat DKJ NET, mereka berupaya mengembangkan dan meluaskan  kembali “Suara Jernih dari Cikini” dalam khasanah ragam pemikiran dan perspektif seni budaya di Indonesia dan dunia.

“Lewat kanal ini kami juga ingin menawarkan produksi konten seni budaya yang mendalam, kritis, dan khas,  selain itu tidak menutup kemungkinan juga konten yang eksploratif dan eksperimental secara estetik,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Komite Sastra DKJ, Hasan Aspahani mengungkap lewat situs tengara.id, mereka mencoba kembali mengisi kelangkaan pertumbuhan kritik sastra dalam kehidupan kesusastraan Indonesia.

“Dengan adanya situs ini kami mengundang sekaligus menantang kemunculan kritikus sastra, pembicaraan karya sastra yang tekun dan bernas, dan juga pembicaraan yang hangat di antara sastrawan tentang kesusastraan dan lainnya,” ungkap Hasan.

Diketahui, konten-konten yang akan dihadirkan lewat situs DKJ NET meliputi  pengetahuan dalam kemasan feature audio visual, acara bincang hingga kurasi kearsipan dalam format video dan podcast.

Sementara itu, situs tengara.id akan menghadirkan konten tradisi kritik sastra, baik lewat undangan menulis, sayembara, atau upaya mandiri kritikus dalam merespon karya-karya sastra yang telah mereka baca.



Berita Terkait