Effendi Simbolon Kritik Keras Pemerintah Terkait 279 Juta Data BPJS yang Bocor | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day
Foto: Istimewa

Effendi Simbolon Kritik Keras Pemerintah Terkait 279 Juta Data BPJS yang Bocor

Ceknricek.com -- Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Effendi Simbolon mengkritik keras pemerintah Indonesia terkait dugaan 279 juta data BPJS kesehatan yang bocor yang diperdagangkan di situs Raid Forums.

Anggota Komisi I DPR-RI ini mengkrtitik Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Kominfo terkait adanya bocornya data tersebut karena dianggap lalai dengan tugas mereka dalam melindungi data warga negara.

“Tugas BSSN itu menjaga keamanan siber. Beritahukan apa tugasnya. Tugas Anda itu gagal. Itu ratusan juta hacker, ini hanya salah satunya,” ujar Effendi Simbolon dalam diskusi Polemik MNC Trijaya bertajuk Darurat Perlindungan Data Pribadi secara daring, Sabtu (29/5/21).

Effendi sendiri menyayangkan sikap BSSN dan Kominfo  sebagai lembaga yang bertugas menjaga kemanan siber karena dianggap lamban dalam menangani  kasus dugaan  kebocoran data tersebut.

“BSSN itu tugasnya menjaga keamanan siber. Kemudian mengkoordinir dengan efisien dan efektif. Jadi ada preventif atau melakukan aksi. Bukan seperti lembaga NGO atau pengamat,” imbuhnya.

Sementara itu, Tenaga Ahli Menkominfo, Donny Budi Utoyo, pihaknya mengaku saat ini masih terus menjalin komunikasi dengan BPJS dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk mengusut tuntas kasus tersebut.

"Kami tentu berkoordinasi dengan kawan-kawan di BPJS dan memang dari mereka belum menyatakan bahwa ini data dari mesin atau server yang dikelola dari BPJS," ujar Donny.

Donny juga  menyebut akan melakukan penelisikan terkait jumlah data pribadi yang bocor. Menurutnya, bisa saja data  bocor  yang ada di dalamnya merupakan data-data yang tidak valid.

“Kalau kita bicara data dan ini dikaitkan data pribadi ini masih terus dilakukan penelisikan. Ini akan disegerakan. Harapannya tidak akan terlalu lama untuk disampaikan ke publik,” imbuhnya.

Diketahui sebelumnya ada dugaan kebocoran 279 juta data pribadi penduduk Indonesia yang dijual oleh peretas di Raid Forum sehingga membuat panik banyak orang.

Peretas mengklaim mereka memiliki data berupa nomor Kartu Tanda Penduduk (KTP), nomor telepon, gaji, alamat dan email. Peretas juga menyediakan sampel gratis sebanyak 1 juta data.

Kemenkominfo pun bergegas melakukan berbagai upaya investigasi soal tersebut. Dari investigasi acak terhadap 1 juta data, BPJS Kesehatan bersama Kominfo dan BSSN menyebut masih akan mengadakan penyelidikan lebih mendalam.

Baca juga: Bareskrim Panggil Dirut BPJS Kesehatan Usut Dugaan Kebocoran Data WNI



Berita Terkait