Jalan Tol: Demi Natal dan Tahun Baru | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day
Foto: Kumparan

Jalan Tol: Demi Natal dan Tahun Baru

Ceknricek.com -- Soal pemerataan, jalan berbayar sudah mulai merata. Alhamdulillah. Menyongsong Natal dan Tahun Baru 2020, sebagian tol luar Jawa mulai dioperasikan. Di Kalimantan, Jalan Tol Balikpapan-Samarinda Seksi Samboja-Samarinda dibuka untuk umum mulai Kamis (19/12). Sedangkan di Sumatera, tol ruas Pekanbaru-Dumai seksi 1 beroperasi secara fungsional pada 23 Desember 2019. Sulawesi tak ketinggalan. Tol Manado-Bitung dibuka secara fungsional pada 20 Desember 2019 hingga 30 Januari 2019.

Jalan tol ini dibuka sebagai hadiah Natal dan Tahun Baru. Sebagian beroperasi secara fungsional, demi hari penting itu. 

Jalan Tol Balikpapan-Samarinda Seksi Samboja-Samarinda merupakan jalan tol pertama di Kalimantan. Jalan ini diresmikan Presiden Joko Widodo pada Selasa, 17 Desember 2019 lalu. Jalan tol ini untuk sementara gratis. Lokasinya dekat dengan calon ibu kota negara yang baru.

Jalan Tol: Demi Natal dan Tahun Baru
Sumber: KPPIP

Menurut Direktur Utama PT Jasamarga Balikpapan Samarinda (JBS), S.T.H Saragih, operasional gratis ini sebagai bentuk sosialisasi kepada masyarakat. Kendati begitu, pengguna jalan tetap harus menyiapkan uang elektronik. Soalnya, walaupun dapat mengakses jalan tol tanpa tarif, pengguna jalan tetap harus melakukan tap uang elektronik di gerbang tol. 

Jalan bebas hambatan sepanjang 58,7 kilometer tersebut dinamai Balsam singkatan dari Balikpapan-Samarinda. Balsam akan beroperasi dengan sistem transaksi tertutup. Nantinya, tarif tol dikenakan proporsional sesuai jarak. 

Sekadar info saja bahwa jalan berbayar ini sudah mulai dibangun pada November 2016. Terdiri dari lima seksi. Seksi 1 ruas Balikpapan-Samboja (22,03 kilometer), seksi 2 ruas Samboja-Muara Jawa (30,98 kilometer), seksi 3 ruas Muara Jawa-Palaran (17,50 kilometer), seksi 4 ruas Palaran-Samarinda (17,95 kilometer), dan seksi 5 ruas Balikpapan-Sepinggan (11,09 kilometer).

Baca Juga: Presiden Resmikan Tol Layang Jakarta-Cikampek

Pada saat peresmian, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengatakan tol Balsam seksi 2,3, dan 4 menjadi porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). Sementara, seksi 1 dan 5 yang masih dalam proses penyelesaian menjadi porsi pemerintah. Ini terjadi lantaran terdapat masalah teknis adanya pergerakan tanah dan membutuhkan teknik konstruksi khusus.

Pembangunan seksi 5 diharapkan bisa rampung sebelum Lebaran 2020. Sedangkan, seksi 1 saat ini desain penanganannya telah diserahkan dari konsultan, dan hanya menunggu serah terima pekerjaan lapangan dari pemerintah daerah ke BUJT dan kontraktor.

Jalan Tol: Demi Natal dan Tahun Baru
Sumber: Tempo

Jalan tol yang melintasi Kecamatan Samboja dan Kutai Kartanegara ini menyedot investasi sebesar Rp9,9 Triliun. Pembangunan seksi 1 memakai dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kalimantan Timur sebesar Rp1,5 triliun dan APBN sebesar Rp271 miliar. Sedangkan, seksi 5 didanai oleh APBN yang merupakan pinjaman dari Pemerintah China sebesar Rp848,55 miliar atau 8,5% dari total investasi. Seksi 2,3, dan 4 memakai dana BUJT, yaitu PT Jasa Marga Balikpapan-Samarinda.

Jalan ini melewati Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, salah satu kabupaten calon Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur. Jalan tol ini juga menjadi akses penghubung Bandara Internasional Sultan Muhammad Sulaiman, Sepinggan. Akses ke bandara dapat ditempuh dalam waktu 15-20 menit, melewati seksi 5 ruas Balikpapan-Sepinggan yang berjarak kurang lebih 8 kilometer dari bandara.

Selain Balsam, nantinya juga akan dibangun jalan berbayar Balikpapan menuju kawasan Ibu Kota Negara. Skemanya penugasan. PT Jasa Marga Samarinda-Balikpapan yang bakal ditunjuk. BUMN ini juga menangani pembangunan Jalan Tol Balsam. Rencana jalan tol Ibu Negara tersebut sedang dalam tahap penentuan trase.

Selanjutnya, proyek akan diprioritaskan ke dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN). Tujuannya agar pembebasan lahan dapat dipercepat. Panjang ruas tol Balikpapan-Ibu Kota Baru dirancang 60 kilometer. Menurut Basuki, nilai investasinya harus disesuaikan dengan desain perencanaannya. Jika tidak membutuhkan konstruksi melayang atau elevated, investasi diperkirakan mencapai Rp120-150 miliar per kilometer.

Pekanbaru-Dumai

Tol baru juga ada di Sumatera. Jalan tol ruas Pekanbaru-Dumai seksi 1 siap beroperasi secara fungsional pada 23 Desember 2019. Jalan berbayar ini pun untuk sementara gratis. Tol ini akan segera dibuka untuk jenis kendaraan golongan 1 (non bus). Ruas tol sepanjang 131 km ini diproyeksikan rampung semua dan siap beroperasi Maret 2020. Tol ini merupakan proyek Hutama Karya.

Menurut rencana, PT Hutama Karya (Persero) mengerjakan proyek Tol Trans Sumatera sepanjang 2.765 km. Hingga kini, perseroan telah membangun 469,5 km. Sepanjang 179 km di antaranya sudah beroperasi penuh.

Jalan Tol: Demi Natal dan Tahun Baru
Sumber: Liputan6

Tol yang sudah beroperasi itu adalah ruas Bakauheni - Terbangi Besar (140 km), ruas Terbangi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung (189 km), ruas Medan - Binjai (13 km). Kemudian ruas Palembang - Indralaya (22 km), dan ruas fungsional Pekanbaru-Dumai Seksi 1 (9 km). Sedangkan progress tol yang sudah terbangun namun belum beroperasi penuh adalah ruas Sigli-Banda Aceh (14 km), dan ruas Pekanbaru-Dumai (87,5 km).

Baca Juga: Jalan Tol: Utang, Bikin, Lalu Jual

Jalan tol di Sumatera yang juga akan dioperasikan adalah tol Palembang-Kayu Agung, Sumatera Selatan. Jalan tol ini dibuka secara fungsional mulai 23 Desember 2019 hingga 2 Januari 2020. Pengoperasian fungsional ini dalam rangka menyambut libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.

Pimpinan Proyek Tol Kayu Agung-Palembang-Betung (Kapalbetung) PT Sriwijaya Waskita Tol, Kuntjoro, mengatakan dengan pengoperasian ruas ini, maka Jalan Tol Trans-Sumatera dari Palembang-Lampung-Bakauheni tersambung secara penuh.

Jalan Tol: Demi Natal dan Tahun Baru
Sumber: Gridoto

Ruas tol Kayuagung-Palembang sejauh 33,5 km, sudah siap secara konstruksi 100%. “Tinggal penyempurnaan dan perapian, open traffic sudah siap untuk fungsional," katanya.

Setelah 2 Januari jalan tol ini kemungkinan besar akan ditutup lagi untuk penyelesaian akhir. "Selama fungsional akan diterapkan dua lajur, ini sedang kami matangkan persiapannya dan rencananya tol akan dibuka 24 jam penuh," ujarnya. 

Selama fungsional, pengendara dapat melintasi jalan tol secara gratis. Palembang-Kayu Agung lewat jalan tol ini sekarang dapat ditempuh hanya dalam waktu 30 menit.

Manado-Bitung

Di Pulau Sulawesi, jalan tol yang bakal beroperasi adalah tol Manado-Bitung atau sebut saja Mabit. Jalan berbayar ini adalah yang pertama di Sulawesi Utara. Tol ini dibuka secara fungsional pada 20 Desember 2019 hingga 30 Januari 2019 untuk kendaraan kecil atau golongan 1.

Kepala Balai Pelaksana Jalan (BPJN) Wilayah XV mencakup Provinsi Sulawesi Utara dan Gorontalo, Triono Junoasmono, mengungkapkan pada hari itu kendaraan kecil atau golongan 1 dapat melintas secara gratis di ruas tersebut, sejauh 25 km.

Rute ke arah Bitung, jalur yang dibuka masuk dari Manado dan keluar di Airmadidi. Sebaliknya, untuk rute ke arah Manado, jalur yang dibuka masuk dari Manembo-Nembo kemudian keluar di Airmadidi dan Manado.

Panjang jalan tol Mabit 39,9 km. Ruas tol ini merupakan bagian dari proyek strategis nasional (PSN). Pemerintah menargetkan jalan bebas hambatan ini beroperasi penuh pada April 2020. Tinggal beberapa bulan lagi.

Jalan Tol: Demi Natal dan Tahun Baru
Sumber: Ekonomibisnis

Menteri Basuki mengatakan, Tol Manado–Bitung tidak hanya terkoneksi untuk pelabuhan dan KEK Bitung dan Tanjung Pulisan-Likupang saja, tetapi juga sebagai pendukung kawasan strategis pariwisata nasional Manado–Bitung–Likupang, termasuk akses ke Pulau Lembeh.

Nantinya sebagai terusan dari tol Manado–Bitung akan dibangun jembatan dengan panjang sekitar 1 km. Dana yang digunakan adalah anggaran tahun jamak sebesar Rp500 miliar. Proyek ini konstruksinya akan dimulai tahun 2020. 

Tol Manado-Bitung dibangun dalam dua seksi. Seksi 1 Ring Road Manado-Sukur-Air Madidi (14 km) dikerjakan oleh Kementerian PUPR, dan Seksi 2 Air Madidi-Bitung (25 km) yang dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasa Marga Manado Bitung.

Baca Juga: Jalan Tol: Mari Melayang

Seksi 2 Tol Manado-Bitung dibangun menggunakan skema KPBU dengan nilai investasi Rp6,19 triliun. Dukungan pemerintah untuk pembiayaan konstruksi Seksi 1 sebesar Rp3 triliun, merupakan instrumen untuk meningkatkan kelayakan investasi tol ini. 

Jalan tol ini memiliki lima Simpang Susun (SS) yakni SS Manado, SS Air Madidi, SS Kauditan, SS Danowudu, dan SS Bitung. Bila sudah beropersi penuh jalan tol ini akan memangkas waktu tempuh Manado ke Bitung dan sebaliknya dari 90-120 menit menjadi 30 menit saja. 

Urusan membangun jalan tol, Presiden Joko Widodo memang jagonya. Hingga 2019, pemerintah telah merampungkan pembangunan jalan tol mencapai 1.854 km. 

Jalan Tol: Demi Natal dan Tahun Baru
Sumber: Okezone

Sejumlah proyek jalan tol yang sudah dibuka memang bukan murni ide dari Jokowi, tetapi telah dipikirkan, dirancang dan dicanangkan oleh penguasa terdahulu. Namun, karena tangan Jokowi, beberapa proyek tol itu dapat kembali berjalan hingga berhasil dinikmati masyarakat. 

Di antara contoh proyek tol yang mangkrak lalu bisa diresmikan oleh Jokowi antaranya Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu). Sedianya proyek tol itu dicanangkan sekitar 20 tahun lalu, dan pembangunannya kembali dikebut Jokowi hingga kini bisa dinikmati.

Kini, jalan tol juga sudah mengular di luar Pulau Jawa. Dengan adanya jalan tol, waktu tempuh perjalanan darat akan menjadi lebih singkat. Dengan begitu, biaya logistik juga bisa ditekan. Murahnya biaya logistik akan membuat harga barang-barang juga terjangkau masyarakat. 

BACA JUGA: Cek Berita AKTIVITAS PRESIDEN, Informasi Terkini Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini. 


Editor: Farid R Iskandar


Berita Terkait