Kasus Pembobolan Rekening, Ilham Bintang Minta Pihak Indosat Dihadirkan | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day
Foto: Ashar/Ceknricek.com

Kasus Pembobolan Rekening, Ilham Bintang Minta Pihak Indosat Dihadirkan

Ceknricek.com -- Sebulan setelah berkas perkaranya dilimpahkan ke kejaksaan, sidang kasus pembobolan rekening yang dialami wartawan senior Ilham Bintang akhirnya digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Rabu (8/720). Majelis hakim menghadirkan Ilham Bintang sebagai saksi di ruang persidangan. Sementara para terdakwa pembobolan rekening dihadirkan secara virtual melalui aplikasi Zoom dari ruang tahanan.

Selain Ilham Bintang, majelis hakim juga menghadirkan dua orang saksi dari Bank BNI dan Commonwealth Bank. Jaksa Penuntun Umum, Mudjiono, mengaku menerima lima berkas,namun untuk satu berkas yang melibatkan penadah akan disidang di minggu berikutnya.

Sidang yang berlangsung selama 90 menit berjalan dengan lancar. Karena masih pandemic covid-19, sidang berlangsung dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, yaitu menjaga jarak, memakai masker dan cuci tangan. Ilham BIntang sendiri hadir di depan majelis menggunakan faceshield.

Dalam kesaksiannya, majelis hakim memberi kesempatan pada Ilham Bintang untuk menceritakan kronologis kejadian awal Januari 2020 lalu. Ketua Dewan Kehormatan PWI Pusat ini kemudian dikonfrontasi dengan para terdakwa. Secara garis besar, menurut Ilham Bintang, lima terdakwa mengkonfirmasi keterangannya.

Kasus Pembobolan Rekening, Ilham Bintang Minta Pihak Indosat Dihadirkan
Foto: Ashar/Ceknricek.com

Para terdakwa punya peran berbeda. Ada ahli pemalsu KTP, pencari data, pembobol simcard, dan macam - macam. Ilham mengatakan, mereka awalnya mencoba mangkir, namun mengakui semua kebagian uang dari proyek membobol rekeningnya. Di depan Ketua Majelis Hakim, Ilham Bintang juga mengusulkan, agar petugas Indosat yang melayani pelaku meminta simcard dengan memalsu identitasnya dihadirkan dalam persidangan.

“Ketua Majelis Hakim setuju. Petugas itu merupakan saksi kunci dalam kasus ini. Tidak cukup cuma diberhentikan oleh Indosat, karena akibat pekerjaannya telah menimbulkan kerugian nasabah. Juga pihak bank. Sejauh ini mereka tidak menunjukkan tanggung jawab, membiarkan penjahat menguras tabungan saya, ditransfer ke 94 rekening dalam satu hari,”pungkas Ilham Bintang seperti diceritakan dalam sosial medianya.

Baca juga: Ilham Bintang, Djoko Tjandra dan Manusia Digital

Sebelumnya Kanit 2 Subdit 4 Jatanras Polda Metro Jaya Kompol Hendro Sukmono mengungkapkan, total kerugian seluruh korban pembobolan rekening oleh jaringan sindikat asal Lampung itu diperkirakan mencapai Rp 1 miliar. Sebanyak 19 orang menjadi korban. Otak pembobolan, Desar, memperoleh data pribadi Ilham Bintang karena bantuan tersangka Hendri.

Hendri merupakan karyawan salah satu bank swasta yakni BPR Bintara Pratama Sejahtera. Hendri berperan menjual data nasabah menggunakan Sistem Laporan Informasi Keuangan (SLIK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kepada Desar. SLIK OJK tersebut memuat data pribadi nasabah di antaranya nomor induk kependudukan (NIK), limit penarikan uang dalam rekening, dan data kartu kredit. Hendri dibantu dua tersangka lainnya yakni Heni dan Rifan untuk mengumpulkan data nasabah secara acak sesuai permintaan Desar. Kemudian, dia menjual data nasabah itu, salah satunya milik Ilham Bintang, seharga Rp 100.000.

Kasus Pembobolan Rekening, Ilham Bintang Minta Pihak Indosat Dihadirkan
Foto: Ashar/Ceknricek.com

Transaksi jual beli data nasabah itu sudah dilakukan sejak Januari 2019. Harga penjualan data nasabah sempat turun sejak awal tahun 2020. Namun, polisi mencatat keuntungan yang diperoleh Hendri dari transaksi jual beli data nasabah itu mencapai Rp 500 juta.

Dalam kasus pembobolan rekening bank, Polda Metro Jaya menangkap delapan tersangka yaitu Desar alias Erwin, warga Tulung Selapan, Sumatera Selatan; Toti Rosmiwati, warga Cipayung, Depok; Wasno, warga Pesanggrahan, Jakarta Selatan; Arman Yuniarto, warga Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Kemudian Jati Waluyo, warga Cileduk, Tangerang Selatan; Hendri Budi Kusumo, warga Bojong Gede, Bogor; Rifan Adam Pratama, warga Kemayoran, Jakarta Pusat; dan Heni Nur Rahmawati, warga Tambun Utara, Bekasi.

BACA JUGA: Cek INTERNASIONAL, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.



Berita Terkait