Kepala BNPB: Indoneisa Krisis Mata Air dan Sungai | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day
Foto: Istimewa

Kepala BNPB: Indoneisa Krisis Mata Air dan Sungai

Ceknricek.com --  Di tengah ancaman bencana hidrometeoroli berupa fenomena la nina, Indonesia justru mengalami situasi kontras berupa krisis mata air dan sungai.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengungkapkan, berdasarkan data yang dihimpun pihaknya sebagian besar sungai di pulau Jawa mengalami krisis.

“Jawa Barat saja dari tahun 2000-an terjadi penurunan mata air sekitar 50 persen. Belum lagi kondisi sungai yang tercemar lumayan banyak,”kata Doni dalam webinar BNPB yang digelar di kawasan Telaga Saat, Puncak, Bogor, Jawa Barat, Selasa, (20/10/20).

Tercemarnya sungai harus menjadi fokus kita bersama mulai dari pemerintah, masyarakat hingga kalangan dunia usaha.

“Ada beberapa limbah pabrik yang dibuang langsung ke sungai tanpa dikelola. Padahal air sungai tersebut dimanfaatkan PDAM untuk jadi air minum. Akibatnya, PDAM harus keluarkan dana besar untuk mengelola air sungai jadi air minum,”papar Doni.

Pembuangan limbah pabrik ke sungai menyebabkan terjadi pembengkakan biaya. Masyarakat harus mengeluarkan uang untuk membeli air minum.

“Kita ambil contoh, di pulau Jawa sekitara 150 juta orang setiap hari harus mengeluarkan uang Rp1000 untuk membeli air, hasilnya harus keluarkan biaya Rp150 miliar,”jelasnya.

Sementara itu, untuk kondisi mata air terjadi penurunan signifikan. Adanya tindakan penebangan hutan dan pembukaan kawasan pemukiman dekat mata air membuat sumber air menjadi kering.

“Jangan sampai tindakan kita saat ini bukannya mewariskan mata air kepada generasi mendatang tapi air mata,”ungkap Doni.

Doni Monardo mengajak semua pemangku kepentingan dan generasi muda untuk menjaga mata air melalui aksi nyata.

“Kita mengajak generasi muda dan mereka yang terlibat dalam komunitas sungai untuk ikut merawat sungai. Selain itu, pemerintah daerah juga bisa mengalokasikan dana demi perawatan sungai. Ajak warga untuk tanam tanaman di sekitar sungai,”harapnya.

Keterlibatan semua pihak diharapkan bisa menjadikan sungai bukan saja sumber air tapi juga dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi dan tempat wisata.

“Alam dan kesehatan itu saling berkaitan satu sama lain. Ketika kita merawat alam, alampun akan merawat kita,”pungkas Doni Monardo.

Baca Juga: BNPB: Prokes Harus Diterapkan Dalam Penanggulangan Bencana



Berita Terkait