Kisah Insial "MD" di Belakang Nama Mahfud | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day
Foto: Tribunnews

Kisah Insial "MD" di Belakang Nama Mahfud

Ceknricek.com - Nama Mahfud MD kembali viral dan banyak dibicarakan orang baik di dunia nyata maupun maya. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu menjadi salah seorang calon menteri yang dipanggil Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Istana Negara Jakarta, Senin (21/10) kemarin. Mahfud mengaku, menemui presiden untuk membahas penegakan hukum dan persoalan HAM.

Mahfud MD bukan nama baru dalam percaturan politik tanah air. Ia pernah menjabat Menteri Pertahanan, serta Menteri Kehakiman dan HAM pada masa pemerintahan Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Setelah itu, ia menjabat ketua Mahkamah Konstitusi, dan anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Di masa pencalonan Presiden Pemilu 2019, Mahfud bahkan sempat disebut-sebut akan mendampingi Jokowi sebagai wakil presiden.

Sumber: Detik

Meski sudah sangat terkenal, ternyata banyak yang belum mengetahui kepanjangan dari inisial MD di belakang Mahfud. Cuitan akun Twitter Viktor Kamang, @vctrkmng, misalnya, mengatakan “dilihat dari gelarnya keknya Pa Mahfud MD ini calon Menkes. Mungkin karena MD singkatan dari Medical Doctor," tulisnya.

Arti MD

Dilansir Historia, Selasa (22/10), ada cerita menarik di balik inisial MD tersebut. Menurut Mahfud dalam buku Setahun Bersama Gus Dur ketika masuk PGA (Pendidikan Guru Agama) tahun 1971 di Pamekasan, Madura, ada banyak murid bernama Mahfud.

Baca Juga: Ditelepon Pukul 00.20 Dini Hari, Mahfud MD Merapat ke Istana

Di kelasnya saja, ada dua Mahfud. Setiap kali guru mengabsen, dua Mahfud itu selalu mengacungkan tangan bersama atau berteriak bersama, “hadiiir.”

Karena itu, guru mereka, Asbun Nawawi, mengusulkan agar yang satu dipanggil dengan nama Mahfud A, sedangkan yang Mahfud B.

Seminggu setelah dipanggil Mahfud A dan Mahfud B, guru yang lain mengusulkan agar A dan B diganti dengan nama bapak masing-masing agar lebih enak didengar. Mahfud A menjadi Mahmud Musyaffa, sedangkan Mahfud B menjadi Mahfud Mahmodin.

Sejak menjadi pegawai negeri di kantor kecamatan, Mahmodin diganti namanya menjadi Emmo Prawirotroeno, sehingga teman-temannya memanggilnya Pak Emmo.

Sumber: Law Justice

Kata Emmo adalah suku kata yang kedua dari nama Mah-mo-din yang ditambah awalan Em. Mahfud tidak tahu mengapa nama asli perlu diganti dengan nama gelar ketika diangkat menjadi pegawai negeri. Namun, nama yang melekat pada Mahfud tetap nama aslinya, Mahmodin.

“Dirasakan bahwa sebutan Mahfud Mahmodin kurang keren didengar sehingga diusulkan lagi agar kata Mahmodin disingkat menjadi MD. Jadilah nama saya Mohammad Mahfud MD,” cerita Mahfud.

Jadi, lanjut Mahfud, MD itu bukan gelar kesarjanaan atau singkatan dari kata Muhammadiyah. Ini perlu dijelaskan karena ada yang mengira dia berijazah "Doctor of Medicine" yang biasanya disingkat MD. Ada juga yang mengaitkannya dengan Muhammadiyah karena dia besar di Yogyakarta dan mempunyai banyak guru dan teman dari Muhammadiyah.

“Semula kata MD itu dimaksudkan untuk keperluan membedakan pemanggilan di kelas saja,” kata Mahfud, “tetapi kemudian kata itu melekat pada ijazah resmi sehingga semua ijazah pendidikan formal (sampai doktor) serta semua besluit kepegawaian (sampai profesor) yang saya miliki memakai nama Moh. Mahfud MD," kata Mahfud Mahmodin, eh, Mahfud MD. 

BACA JUGA: Cek Berita SEJARAH, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.


Editor: Farid R Iskandar


Berita Terkait