Membaca Sikap Ma’ruf Amin Soal Ahok | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day
Foto: BPMI

Membaca Sikap Ma’ruf Amin Soal Ahok

Ceknricek.com -- Video Kiai Ma'ruf Amin yang menyebut Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai sumber konflik dan harus dihabisi kembali viral seiring dengan viralnya kasus-kasus korupsi yang diduga melibatkan Ahok.

Dalam video itu Ma'ruf yang kini menjadi Wakil Presiden terlihat berbicara dengan sejumlah orang, termasuk salah satu di antaranya Yusuf Mansur. Ma'ruf mengatakan: “Ahok merupakan sumber konflik. Bangsa ini akan konflik, tidak akan berhenti kalau Ahok tidak.... Maka itu.. Maka itu Ahok harus kita habisi... Itu sudah pakainya fikih siyasah namanya”.

Sumber: Istimewa

Masa kelam Ahok kembali mengapung setelah eks Gubernur DKI Jakarta ini disebut-sebut akan direkrut Presiden Joko Widodo sebagai petinggi Badan Usaha Milik Negara atau BUMN. Publik belum bisa menerima Ahok. Media sosial dipenuhi berita-berita buruk tentang dirinya. Jejak digital itu masih utuh. Memaksakan diri kembali mengangkat bekas narapidana penistaan agama hanya bikin gaduh saja.

Baca Juga: Gaduh Ahok Lagi, Sampai Kapan?

Ma’ruf Amin adalah ketua Majelis Ulama Indonesia atau MUI yang mengeluarkan fatwa bahwa Ahok menista agama saat itu. Fatwa ini yang menjadi dasar bagi gerakan berjuta umat Islam untuk menumbangkan Ahok dari jabatannya sebagai gubernur DKI Jakarta. Kini, Ma’ruf sudah menduduki RI2. Pantas saja jika umat, rakyat Indonesia, ingin mendengar fatwanya lagi. Akankah Kiai masih istiqamah dengan sikapnya dulu atau sudah berubah abu-abu?

Tukang Gaduh

Daya tolak terhadap Ahok sangat kuat. Tak hanya di dunia maya saja. Di dunia nyata, Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) menolak kehadiran Ahok mengisi jabatan di PT Pertamina (Persero)‎. Sebelumnya memang beredar kabar Ahok akan diplot sebagai Komisaris Utama PT Pertamina.

Para buruh itu telah memasang spanduk yang menyatakan penolakan terhadap eks narapidana penista agama ini.

Sumber: Istimewa

Bunyi sepanduk tersebut ‎diantaranya:

Milih Figur Tukang Gaduh, Bersiaplah Pertamina Segera Runtuh!

Pertamina Tetap Wajib Utuh, Tolak Siapapun Yang Suka Bikin Rusuh.

Pertamina Bukan Sarang Koruptor, Bukan Juga Tempat Orang Tak Terpuji & Mulut Kotor.

Pertamina. Sumber: Watyutink

Pertamina Menjulang-Rakyat Senang, Pemberang Datang-Kita Perang!!!

Baca Juga: Upaya Jokowi Menarik Kembali Ahok  

Berkali-Kali Ganti Direksi Kami Tak Peduli, Tapi Kedatangan Biang Kekacauan Jadi Musuh Kami!!!

Presiden Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB), Arie Gumilar, menyebut salah satu lokasi pemasangan sepanduk penolakan Ahok adalah kilang VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat. "Ini di RU VI Balongan," ‎ujarnya seperti dikutip Liputan6.

Sumber: Istimewa

‎Menurut Arie, aksi penolakan yang dilakukan rekan-rekannya yang tergabung dalam FSPPB, didasari‎ Ahok yang memiliki cacat persyaratan materiil. "Pak Ahok cacat persyaratan materiil.‎ Kader internal Pertamina juga banyak yang cakap‎," tandasnya.‎

Eks Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli, juga mengkritik rencana penunjukan Ahok menjadi petinggi di BUMN. “Ini akan menimbulkan masalah baru,” sergahnya.

Rizal mengaku bingung, mengapa Jokowi mencari masalah baru. “Masalah udah banyak dia tambahin lagi dengan nunjuk Ahok, karena Ahok tidak punya corporate experience,” ujar Rizal Jumat (15/11).

Sumber: RMOL

Jika penunjukan Ahok didasarkan pada asas keterwakilan unsur Tionghoa dalam pemerintahan atau bidang penting negara, menurut Rizal, banyak pilihan yang tersedia selain Ahok. “Kalau perlu Chinese sebagai menteri, wakil menteri atau BUMN, cari, banyak eksekutif Chinese yang lebih canggih, smooth, bukan kelas Glodok,” sindirnya.

Menurut Rizal, Ahok saat menjadi Gubernur DKI memiliki rekam jejak pelanggaran yang banyak. Ahok tidak cocok menjadi pemimpin di perusahaan BUMN. Hal itu ditambah dengan berbagai kontroversi pada diri kader PDIP itu.

Buang Badan

Serba salah memang bagi Ma’ruf. Soalnya untuk berbeda pendapat dengan Presiden Joko Widodo tentu berisiko. Itu sebabnya ia sepertinya buang badan. Ma’ruf bilang penunjukan Ahok sebagai calon bos di salah satu BUMN merupakan kewenangan Jokowi. Saat ini nama Ahok masih dalam proses seleksi. "Belum dibahas (di sidang) TPA (tim penilaian akhir), belum. Saya dengar, masih diproses," katanya di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (15/11).

Baca Juga: Prestasi BTP

Ma'ruf mengungkap sidang TPA yang berlangsung di Istana Merdeka beberapa hari lalu tidak membahas soal pengangkatan pejabat-pejabat baru di BUMN. "Yang kemarin khusus di TPA tentang pemberhentian tujuh pejabat di lingkungan BUMN," ucapnya.

Terkait kapan semua proses seleksi pejabat BUMN ini, kata Ma'ruf Amin, sesegera mungkin. "Yang pasti tidak boleh lama-lama. Pasti itu, supaya tidak terjadi kekosongan. Tunggu saja. Diharapkan sudah selesailah. Kita harapkan sebelum akhir tahun sudah selesai," katanya.

Rasa-rasanya banyak figur-figur cerdas dan amanah yang bisa mengisi jabatan di BUMN. Benar kata Kiai Ma’ruf dulu, Ahok merupakan sumber konflik. Bangsa ini akan terus konflik, jika Ahok masih ada dalam jabatan publik. “Ahok harus kita habisi...” begitu fatwa yang kini dipegang pada santri Kiai.

BACA JUGA: Cek BISNIS INDUSTRI, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.



Berita Terkait