Pengakuan Ismail Bolong dan Isu Perang Bintang di Polri | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day
Foto: Istimewa

Pengakuan Ismail Bolong dan Isu Perang Bintang di Polri

Ceknricek.com--Nama Ismail Bolong mendadak jadi sorotan, setelah sempat mengaku menyetor uang hingga Rp6 miliar dari hasil kegiatan tambang ilegal kepada Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto.Pengakuan Ismail terekam lewat sebuah video yang kini ramai di media sosial. Dalam video itu, mantan anggota Polresta Samarinda itu mengaku sudah tiga kali menyerahkan uang kepada Agus dari hasil kegiatan tambang ilegal.

Ismail bilang uang itu ia serahkan kepada Agus sepanjang September hingga November 2021, masing-masing sebanyak Rp2 miliar saat dirinya masih bertugas di Polresta Samarinda. Ismail telah pensiun dari Polri sejak 1 Juli lalu.
Selain sebagai anggota Polri, Ismail mengaku kala itu ia bekerja sampingan sebagai pengepul batu bara ilegal di daerah Santan Ulu, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim). Dari kegiatan itu, dia bisa meraup keuntungan Rp5-10 miliar.
Ismail mengaku kegiatan itu ia lakukan tanpa sepengetahuan pimpinan, kecuali hanya koordinasi dengan Kabareskrim lewat uang yang ia berikan.
Namun, Ismail belakangan telah menarik pernyataannya tersebut. Lewat video klarifikasi yang belakangan juga beredar, dia mengaku ditekan saat membuat video pemberian uang kepada Kabareskrim dari hasil kegiatan tambang ilegal.
Dia ditekan oleh Brigjen Hendra Kurniawan yang kala itu masih menjabat sebagai mantan Karopaminal Div Propam Polri. Menurutnya, video itu dibuat pada Februari lalu. Hendra kini menjadi terdakwa obstruction of justice dalam kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat oleh mantan atasannya, mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo.
"Saya klarifikasi bahwa berita itu tidak benar. Dan saya pastikan tidak pernah berkomunikasi dengan Pak Kabareskrim, apalagi memberikan uang," kata Ismail.
Sementara itu Kuasa hukum Hendra Kurniawan, Henry Yosodiningrat, enggan mengomentari pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD itu. Dia mengaku tak tahu-menahu soal itu.

Merespons video Ismail Bolong, Menko Polhukam Mahfud MD menyebut para jenderal korps Bhayangkara kini tengah terlibat perang bintang. Para jenderal Polri kini mulai saling membuka kartu truf. Dia pun mewanti-wanti agar situasi tersebut harus segera diredam. Pemerintah kata Mahfud akan menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi untuk mengungkap kabar dugaan kasus mafia tambang buntut pengakuan Ismail. Terlebih, pihaknya juga mengaku masih menemukan aduan serupa hingga saat ini.


Editor: Ariful Hakim


Berita Terkait