Pertemuan Trump-Kim Diliput 3 Ribu Wartawan | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day

Pertemuan Trump-Kim Diliput 3 Ribu Wartawan

Ceknricek.com - Pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un akan berlangsung Selasa, 12 Juni 2018 di Singapura.

Sekitar 3.000 wartawan dari berbagai media massa dari seluruh dunia bakal membanjiri Singapura yang akan menjadi tuan rumah pertemuan itu.

Mereka akan menyesaki media center yang berada di bangunan sirkuit Formula Satu.

Pertemuan itu ditujukan untuk  mengakhiri program senjata nuklir Korea Utara dengan imbalan insentif diplomatik dan ekonomi.

Surat Hangat Kim

Presiden Donald Trump, Kamis (7/6) waktu setempat, mengaku menerima surat yang "hangat" dari Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada pekan lalu.

"Surat itu hangat dan bagus, saya sangat menghargainya," kata Trump dalam konferensi pers bersama di Gedung Putih dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe yang sedang berkunjung ke sana.

Ketika ditanya tentang normalisasi hubungan, dia berkata bahwa itulah yang diharapkannya.

"Itu adalah sesuatu yang saya harapkan untuk terjadi ketika semuanya selesai," ujar Trump seperti dikutip AFP.

Trump bahkan melangkah lebih jauh dengan mengatakan dia akan mempertimbangkan untuk mengundang Kim mengunjungi AS bila KTT pada 12 Juni di Singapura berjalan dengan baik.

Trump  menyatakan adalah mungkin saja dia dan Kim Jong Un menandatangi perjanjian yang secara resmi mengakhiri Perang Korea.

Kim dan Trump Palsu

Seorang yang menanjak popularitasnya karena mirip Kim Jong Un juga tengah bersiap ke Singapura.

Si peniru Kim asal Hong Kong yang mempunyai nama asli Howard X itu akan ambil bagian dalam "pertemuan tandingan".

Beberapa waku lalu Howard muncul pada Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang bersama dengan Donald Trump tiruan. Di sana dia diusir polisi karena menari dan mengibarkan bendera Korea bersatu di depan tim pemandu sorak Korea Utara.

Howard mengakui bahwa dia dan Donald Trump tiruan disewa oleh sebuah hotel di Singapura untuk menyelenggarakan "pertemuan tandingan" di Singapura itu nanti.

Tujuan mereka adalah mendorong masyarakat mambahas politik lewat satir, kata Howard kepada AFP.

Dia mengaku keluarganya bangga terhadap jalan baru karirnya itu. "Hal pertama yang mereka katakan adalah 'jangan sampai dibunuh'", kata Howard. Ibunya sampai-sampai melindungi dia dengan asuransi jiwa.

Terlahir di Hong Kong, Howard tumbuh besar di Australia dan sebelumnya bekerja sebagai musisi. Namun menirukan Kim telah menjadi akting utamanya sejak dia menjadi peniru tokoh pada 2012.



Berita Terkait