Review 'Birds of Prey', Waktunya Move On dari 'Joker' | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day
Sumber: Warner Bros. Pictures

Review 'Birds of Prey', Waktunya Move On dari 'Joker'

Ceknricek.com -- Pencinta karakter-karakter dari komik DC akan dihibur dengan film DC Extended Universe (DCEU) terbaru, Birds of Prey (2020) yang mulai tayang di bioskop tanah air pada Rabu (5/2). Ini merupakan film adaptasi dari komik DC teranyar setelah terakhir Joker (2019) pada Oktober lalu.

Layaknya alur cerita yang berfokus pada perjuangan si badut wanita Harley Quinn (diperankan oleh Margot Robbie) untuk move on dari bayang-bayang mantannya, Joker maka film ini seolah mengajak para penonton juga untuk move on dari film Joker terakhir itu.

Baca Juga: Joker: Sebuah Kontemplasi Pembenaran Sang Pangeran Badut Kejahatan

Hampir dari semua aspek, film ini menawarkan sesuatu yang jelas berbeda dari Joker. Mulai dari genre yang memang berbeda, cerita serta pengemasan yang berbeda total dari film fenomenal di tahun 2019 itu.

Secara singkat, harus diakui film ini berhasil memenuhi ekspektasi dari para penonton khususnya yang memang menggemari DC Comics. Sejujurnya ekspektasi terhadap Birds of Prey sendiri juga memang tidak terlalu tinggi, setelah kegagalan dari Suicide Squad (2016) yang memang kurang diapresiasi oleh fans.

Sumber: Warner Bros. Pictures

Film berjudul lengkap Birds of Prey (and the Fantabulous Emancipation of One Harley Quinn) memang seolah membawa misi emansipasi khususnya dalam hal kesetaraan gender. Bayangkan saja, film ini disutradarai, diproduseri dan naskahnya ditulis oleh wanita (Cathy Yan, Margot Robbie dan Christina Hodson).

Maklumlah jika banyak pesan-pesan emansipasi yang terselip dalam alur cerita. Misalnya Harley Quinn yang merasa perannya tidak pernah diakui oleh Sang Pangeran Badut Kejahatan, Joker. Lalu juga Detektif Renee Montoya yang gara-gara wanita dan dari kaum minoritas tidak pernah naik jabatan dan keberhasilannya hanya diaku-akui oleh kaptennya sendiri (seorang pria).

Dari sisi cerita, meski berjudul Birds of Prey film ini tidak serta-merta tertuju pada grup perempuan jagoan seperti yang diketahui para pengikut setia komik DC. Malahan, film ini akan secara perlahan mengupas latar belakang karakter tiap perempuan tangguh itu.

Sumber: Warner Bros. Pictures

Hal ini yang membedakan dari Suicide Squad yang terkesan ujug-ujug tanpa kejelasan terbentuk suatu grup dan tanpa kejelasan memiliki misi yang tidak jelas pula. Pendalaman latar belakang inilah yang membuat masing-masing karakter terkesan kuat, dan grup yang terbentuk juga tak hanya sekadar hura-hura semata.

Kredit khusus tentu harus diberikan kepada sang Harley Quinn, Margot Robbie. Dalam film ini aktris Australia itu berhasil menjiwai karakter begitu lepas dan natural, layaknya Jack Nicholson saat menjadi Joker di Batman (1989).

Baca Juga: Margot Robbie Terkesima dengan Karakter Harley Quinn

Layaknya versi komik, Harley Quinn versi Margot Robbie menjelma dari sekadar karakter minor pendamping Joker menjadi karakter utama dari semesta DC. Semua ini berkat kejeniusan sang aktris mengembangkan sosok badut centil pembunuh itu.

Sumber: Warner Bros. Pictures

Sebagai film bergenre superhero ini maka sudah selayaknya film ini penuh dengan aksi laga yang mendebarkan. Disinilah kehebatan sang sutradara Cathy Yan yang justru tidak banyak menyajikan adegan bombastis layaknya film-film Marvel dengan teknologi dan ledakannya itu, namun tetap dapat dinikmati oleh pencinta film aksi.

Tiap adegan aksi dan laga juga dikemas begitu seirama dengan ritme dan alur cerita yang memang menyenangkan untuk diikuti. Naskah cerita yang ditulis Christina Hodson itu juga mengalir dan tak terkesan ruwet menyebalkan seperti anggapan terhadap film-film DC pada umumnya.

Baca Juga: Lima Perempuan Jagoan di 'Birds of Prey'

Selain para anggota grup emansipasi yakni Harley, Montoya, Huntress (Mary Elizabeth Winstead), Canary (Jurnee Smollett-Bell) dan Cassandra Cain (Ella Jay Basco) film ini juga dibintangi oleh aktor Skotlandia kawakan Ewan McGregor yang berperan sebagai Roman Sionis atau yang dikenal sebagai Black Mask.

Sumber: Warner Bros. Pictures

Penampilan McGregor juga bisa menunjukkan sisi lain dari karakter Black Mask yang selama ini dikenal fans DC, dimana McGregor tampil eksentrik dengan gaya narsisnya itu. Juga ada Chris Messina yang berperan sebagai Victor Zsasz, pembunuh maniak yang juga ditampilkan dengan gaya agak berbeda di film ini.

Pada akhirnya, sebagai film yang dianggap sebagai follow up dari Suicide Squad, film ini bisa dikatakan berhasil memberikan sesuatu yang seharusnya ditampilkan di Suicide Squad lalu. Bukan tidak mungkin jika film ini mendapat penerimaan yang baik maka nantinya Birds of Prey akan memiliki sekuelnya tersendiri, ketimbang Suicide Squad yang sudah terlupakan.

BACA JUGA: Cek Berita SELEBRITI, Informasi Terkini Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini



Berita Terkait