Sejarah Hari Ini: Perang Musim Dingin Uni Soviet Finlandia | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day
Foto: Istimewa

Sejarah Hari Ini: Perang Musim Dingin Uni Soviet Finlandia

Ceknricek.com -- Hari ini 80 tahun silam, tepatnya pada 30 November 1939, Perang Musim Dingin atau Winter War pecah setelah Uni Soviet menyerbu Republik Finlandia.

Namun, negara kecil di wilayah Eropa Utara ini berhasil mempertahankan teritorialnya dari serbuan pasukan besar Angkatan Bersenjata Uni Soviet. 

Lewat keahlian para parjuritnya dalam bertempur dan memanfaatkan momentum musim dingin, pasukan Uni Soviet dibuat kocar-kacir dalam pertempuran selama 105 hari tersebut.

Perang Semut Melawan Gajah

Anda semua tentunya pernah mendengar dongeng mengenai pertarungan antara semut melawan gajah, yang lewat kecerdasannya sang semut akhirnya berhasil memenangkan pertempuran dengan masuk ke telinga gajah.

Dongeng ini pun melahirkan ungkapan bahwa tidak selamanya sesuatu yang kecil selalu kalah dari  yang besar. Dalam dunia nyata, dongeng ini  sepertinya dapat digunakan untuk mengilustrasikan Perang Musim Dingin antara Uni Soviet atau Rusia melawan Finlandia.

Perang ini dimulai ketika Jerman melakukan invasi ke Polandia yang kelak memicu terjadinya Perang Dunia II. Pasca invasi ini lalu muncullah kekhawatiran dari Soviet jika Jerman kelak juga akan menginvasi Finlandia sehingga mereka akan semakin mudah menyerang Uni Soviet lewat Leningrad.

Dipimpin Joseph Stalin, Uni Soviet kemudian mengajak Finlandia ke meja perundingan dan meminta Finlandia menyerahkan sebagian wilayahnya di Teluk Finlandia agar wilayah tersebut dapat digunakan sebagai pangkalan militer Uni Soviet. 

Foto: Istimewa

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Pidato Paus Urbanus II Picu Perang Salib I

Sebagai gantinya, Uni Soviet mengiming-imingi wilayah seluas 8.000 km persegi di daerah perbatasan kedua negara. Namun semua tawaran tersebut ditolak oleh Finlandia karena ingin menjaga netralitas di dunia Internasional dan khawatir bila Teluk Finlandia lepas akan membuat pertahanan mereka semakin melemah.

Setelah gagal di meja perundingan, Uni Soviet  lalu melakukan invansi ke Finlandia. Berharap dapat segera memenangkan pertempuran, Uni soviet pun mengerahkan pasukannya secara besar-besaran dari empat penjuru dalam menaklukkan Finlandia dengan sasaran utama di Isthmus Karelia.

Jumlah Tentara Merah yang dikerahkan oleh Uni Soviet pada saat mencapai satu juta orang, atau empat kali lipat dari jumlah tentara Finlandia yang 250.000 orang. Demikian juga dengan tank, Uni Soviet mengerahkan 6.500 tank atau 216 kali lipat dari jumlah tank yang dimiliki Finlandia yakni 30 unit. 

Foto: Istimewa

Sementara jumlah pesawat tempur yang dikerahkan Uni Soviet mencapai 29 kali lipat dari pesawat tempur yang dimiliki Finlandia, yaitu 3.800 unit berbanding 130 unit. Stalin yang menduga Finlandia dapat ditaklukkan hanya dalam satu bulan, nyatanya mampu bertahan hingga Maret 1940. 

Pasukan militer Finlandia ternyata mampu memberikan perlawanan sengit dan menyebabkan sejumlah pasukan Tentara Merah dapat dikalahkan dengan telak. Keberhasilan pasukan Finlandia ini antara lain terletak pada penguasaan medan serta kemampuan ski para prajuritnya yang dapat bergerak cepat di tanah bersalju.

Menyadari kesalahan strategi di tahap awal, Uni Soviet pun mengubah taktik tempur dengan mengutamakan operasi pengeboman dari udara hingga ke belakang garis pertahanan musuh dan pengerahan tank-tank ringan di darat. 

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: India Merdeka Dari Inggris

Pertempuran udara akhirnya terjadi  dengan sengit, di mana kedua belah pihak mengandalkan pesawat tempur andalan mereka hingga sama-sama kehilangan banyak tentara. Singkat cerita, Uni Soviet pun membangun pemerintahan boneka di Finlandia yang dipimpin Kuusinen, seorang penganut komunis Finlandia yang melarikan diri ke Uni Soviet tahun 1918.

Lahirnya Legenda Si Ajal Putih

Perang Musim Dingin mungkin menjadi salah satu perang paling epik bagi negeri Finlandia. Bukan tanpa alasan memang, karena selain menjadi sejarah emas Finlandia, perang ini juga melahirkan nama besar seorang penembak senyap bernama Simo Hayha yang dijuluki Si Ajal Putih.

Selama Perang Musim Dingin, Hayha disebut berhasil merobohkan setidaknya 542 tentara Soviet menggunakan senapan M-28/30 (varian Mosin–Nagant yang diproduksi di Finlandia) dan Suomi KP/-31 submachine gun yang juga dibuat di dalam negeri. 

Foto: Istimewa

Pertempuran bertahan yang sangat heroik bagi Finlandia ini pun langsung menarik perhatian dunia internasional pada saat itu. Jurnalis-jurnalis militer dari berbagai negara pun segera datang ke Helsinki untuk melakukan peliputan di sana.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Deklarasi Perang Inggris-Prancis Picu Ottoman Terjun Dalam PD I 

Selama perang tiga bulan dan tiga belas hari itu, Finlandia kemudian memperoleh simpati dan kekaguman dari seluruh dunia Barat. Namun demikian, tidak ada dukungan militer nyata yang diberikan kepada negara di wilayah Eropa Utara ini karena sikap netralitas mereka tersebut.

Foto: Istimewa

Akhirnya, perang pun dihentikan pada 13 Maret 1940 melalui Perjanjian Perdamaian Moskow. Liga Bangsa-Bangsa menganggap serangan Uni Soviet ke Finlandia merupakan tindakan ilegal alias melanggar hukum dan mengeluarkan mereka dari organisasi persatuan bangsa-bangsa internasional itu.

Dalam perjanjian tersebut, Finlandia lalu dipaksa menyerah dan menandatangani perjanjian damai. Helsinki pun harus menyerahkan wilayah perbatasannya kepada Uni Soviet. Meski demikian, bagi Uni Soviet, Perang Musim Dingin dianggap sebagi aib, karena negara sebesar Uni Soviet tak bisa meraih kemenangan yang meyakinkan atas negeri Finlandia yang begitu kecil.

Keberhasilan Finlandia menekuk serangan-serangan Soviet dalam Perang Musim Dingin ini pun nantinya menarik inspirasi pemimpin Jerman, Adolf Hitler untuk melakukan serangan serupa ke Uni Soviet di musim dingin dalam Operasi Barbossa. Namun prediksi ini tenyata gagal karena kesalahan strategi Jerman saat melakukan invasi ke Tanah Beruang 15 bulan setelah perjanjian damai Uni Soviet-Finlandia diberlakukan.

BACA JUGA: Cek BIOGRAFI, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini


Editor: Farid R Iskandar


Berita Terkait