Sejarah Hari Ini: Reformasi Gorbachev dan Runtuhnya Uni Soviet | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day
Foto: Istimewa

Sejarah Hari Ini: Reformasi Gorbachev dan Runtuhnya Uni Soviet

Ceknricek.com -- Hari ini, 28 tahun yang lalu, tepatnya 26 Desember 1991, Uni Soviet resmi membubarkan diri setelah sehari sebelumnya pimpinan tertinggi mereka, Mikhail Gorbachev memilih mengundurkan diri.

Padahal, jauh sebelumnya, negara yang kekuasaannya mencakup hampir seperenam wilayah daratan bumi ini merupakan salah satu negara adidaya di dunia dengan berbagai prestasi mentereng.

Ikhwal Uni Soviet

Uni Soviet terbentuk pasca Revolusi Rusia (1917) berkobar untuk menggulingkan sistem monarki Tsar Nicholas II. Perang sipil antara Tentara Merah (buruh dan petani) melawan Tentara Putih (sisa kekuatan Tsar) kemudian dimenangkan kaum Bolshevik.

Tsar Nicholas II. Sumber: Istimewa

Pemimpin kaum Bolshevik, Vladimir Lenin lalu didapuk menjadi pimpinan pertama Uni Soviet pada Desember 1922, yang wilayahnya meliputi Rusia, Ukraina, Uzbek, Belarusia, Kazakhstan, hingga Armenia.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Runtuhnya Tembok Berlin, Awal Reunifikasi Jerman

Vladimir Lenin.  Sumber: Istimewa

Hingga dekade awal abad ke-20, Uni Soviet menjelma menjadi salah satu negara adidaya di dunia dengan sistem pemerintahan kolektif berasaskan paham komunisme yang dikelola oleh negara pusat.

Meski demikian, setelah 70 tahun berdiri (1922-1991) negara tersebut perlahan goyah setelah berapa kali tampuk kekuasaan berganti dari satu pemimpin ke pemimpin yang lain.

Pasca meninggalnya Lenin, tampuk kekuasaan di Uni Soviet sempat jatuh ke tangan, Leon Trotsky, Joseph Stalin, Georgy Malenkov, Nikita Khrushchev, hingga Mikhail Gorbachev.

Sumber: Russia Beyond

Di masa pemimpin Gorbachev inilah upaya kudeta terhadap dirinya kemudian terjadi karena menganggap beberapa kebijakannya telah keluar dari prinsip komunisme.

Meski kudeta akhirnya gagal dan Gorbachev kembali ke tampuk kekuasaan. Namun, efek dari beberapa kebijakan Gorbachev justru semakin membuat Uni Soviet perlahan runtuh.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Bersatunya Jerman Timur dan Barat

Sumber: Istimewa

Reformasi Gorbachev 

Runtuhnya Uni Soviet menurut beberapa penelitian dipicu berbagai hal, seperti krisis politik, ekonomi, sosial dan etnis akibat kebijakan Gorbachev lewat Glasnost (keterbukaan) dan Perestroika (restrukturisasi).

Sumber: Russia Beyond

Beberapa faktor gabungan dari konflik tersebut kemudian semakin mendorong gerakan separatis yang mulai tumbuh subur di Uni Soviet, yang terdiri dari beragam kelompok etnis yang memiliki identitas kebangsaan sendiri.

Menyikapi hal itu, pada awal Desember 1991, para pemimpin Rusia, Belarusia dan Ukraina kemudian bertemu di sebuah pondok perburuan di sebuah kota di Belarusia dan menandatangani perjanjian untuk mengakhiri Soviet selamanya.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Perang Musim Dingin Uni Soviet Finlandia

Bagi Presiden Mikhail Gorbachev, perjanjian itu merupakan penghinaan yang menghancurkan harapannya untuk tetap menjadi pemimpin Soviet. Selama dua minggu berikutnya, dia kemudian memecat sosok-sosok yang dianggap gagal dalam pemerintahan.

Sumber: Time.com

Hingga kemudian, dalam pidato singkat pada tanggal 25 Desember malam tahun 1991, yang disiarkan langsung di televisi Soviet, Gorbachev secara resmi mengumumkan pengunduran diri dari posisinya sebagai pemimpin tertinggi Uni Soviet. 

Pasca Soviet Bubar

Sumber: Russia Beyond

Runtuhnya Uni Soviet menandai peta politik dunia yang sebelumnya terdiri dari dua kutub kekuatan Blok Barat dan Blok Timur hanya menjadi satu kekuatan saja. Meski demikian, Perang Dingin masih terus berlanjut antara Rusia sebagai pewaris sisa kejayaan Uni Soviet melawan AS sebagai simbol Barat.

Tidak hanya itu, pasca Soviet bubar beberapa negara yang dulu bergabung dengan mereka akhirnya memisahkan diri dan menjadi negara baru independen seperti Armenia, Azerbaijan, Belarusia, Estonia, Georgia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Latvia, Lithuania, Uzbekistan.

BACA JUGA: Cek BIOGRAFI, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini


Editor: Farid R Iskandar


Berita Terkait