Terjerat Skandal Donasi Melon, Menteri Perdagangan Jepang Mundur | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day
Foto: excite.jp.com

Terjerat Skandal Donasi Melon, Menteri Perdagangan Jepang Mundur

Ceknricek.com -- Menteri Perdagangan Jepang, Isshu Sugawara resmi mengundurkan diri, Jumat (25/10), menyusul tuduhan pelanggaran hukum pemilu. Sugawara pun hanya sebulan mengisi posisi menteri di Kabinet Perdana Menteri Shinzo Abe. Seperti dilaporkan Reuters, Abe telah menerima pengunduran diri Sugawara dan meminta Hiroshi Kajiyama untuk mengambil alih pimpinan di Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri.

"Saya merasa bertanggung jawab atas pengangkatannya dan saya sangat meminta maaf kepada rakyat Jepang untuk kejadian ini," kata Abe seperti dilansir Reuters, Jumat (25/10).

Sugawara berada dalam tekanan setelah diduga melakukan gratifikasi yang merupakan pelanggaran hukum pemilu di Jepang. Politisi Partai Liberal Demokrat itu memberikan hadiah kepada pemilih di daerah pemilihannya di Tokyo, berupa melon dan kepiting yang mahal. Ia juga mendonasikan uang belasungkawa kepada keluarga pendukung, yang juga merupakan pelanggaran hukum kampanye.

Terjerat Skandal Donasi Melon, Menteri Perdagangan Jepang Mundur
Sumber: Thestar

Sehari sebelum mundur, Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga meminta Sugawara memberikan penjelasan terkait dugaan pelanggaran pemilu tersebut. Sugawara akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri.

"Saya tidak ingin masalah saya memperlambat pertimbangan parlemen," kata Sugawara saat menjelaskan pengunduran dirinya.

Kini, Kajiyama memiliki banyak pekerjaan rumah peninggalan Sugawara. Diantaranya menangani perselisihan dagang dengan negara tetangga Korea Selatan. Kajiyama sebelumnya bertugas sebagai menteri yang bertugas merevitalisasi ekonomi lokal di kabinet Abe.

Baca Juga: Naruhito Resmi Dinobatkan Sebagai Kaisar Jepang

Jepang dan Korea Selatan saat ini tengah berselisih dalam perang dagang usai Tokyo memperketat kontrol ekspor pada bahan-bahan penting untuk produk-produk chip asalah Korea Selatan. Jepang lalu mengeluarkan Seoul dari daftar negara yang memenuhi syarat untuk ekspor jalur cepat.

Langkah itu dipandang sebagai pembalasan putusan Pengadilan Tinggi Korea Selatan, Oktober tahun lalu. Beberapa perusahaan Jepang diwajibkan memberikan kompensasi kepada warga Korea yang dipaksa bekerja di tambang dan pabrik perang mereka.

Abe telah bertemu Perdana Menteri Korea Selatan Lee Nak-yon pada hari Kamis (24/10). Keduanya sepakat tentang pentingnya bekerja sama dengan Korea Utara dan membahas masalah-masalah lainnya. Mereka berusaha untuk membangun kembali hubungan di tengah perselisihan sejarah dan perdagangan kedua negara.

BACA JUGA: Cek AKTIVITAS PRESIDEN, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini. 


Editor: Farid R Iskandar


Berita Terkait