UI Bantu Edukasi dan Layanan Konseling Kesehatan Mental Akibat COVID-19 | Cek&Ricek wardah-colorink-your-day
Foto: Istimewa

UI Bantu Edukasi dan Layanan Konseling Kesehatan Mental Akibat COVID-19

Ceknricek.com -- Pandemi COVID-19 menyebabkan sebagian masyarakat mengalami stres. Tekanan yang disebabkan oleh ketakutan dan kekhawatiran tertular corona membuat kesehatan mental sedikit terganggu.

Keadaan ini mendorong sejumlah akademisi dari Fakultas Farmasi dan Psikologi Universitas Indonesia (UI) berkolaborasi memberikan edukasi dan layanan konseling kesehatan mental kepada masyarakat.

Menurut pengajar Fakultas Psikologi UI Dini Rahma Bintari, Ph.D dalam keterangannya di Depok, Jawa Barat, Kamis, (19/11/20) menuturkan layanan itu merupakan bagian dari program “Sehat Lawan COVID-19”.

“Dengan adanya perubahan dalam cara berkehidupan pada masa pandemi COVID-19, dimungkinkan menimbulkan pengaruh pada kesehatan mental, di antaranya meningkatnya rasa bosan, kecemasan, maupun kelelahan fisik terutama bagi tenaga kesehatan,” paparnya.

Dini melanjutkan kesehatan mental adalah keadaan sejahtera setiap individu dengan menyadari potensi yang dimilikinya, ditandainya dengan kemampuan untuk bekerja secara produktif. Kata dia, kesehatan mental memiliki hubungan erat dengan kesehatan tubuh, termasuk dalam hal imunitas.

Psikolog dan dosen ini menjelaskan gejala kesehatan mental yang perlu diperhatikan, seperti cemas, sulit tidur, lebih mudah marah, terus-menerus mencari berita negatif, sakit perut berlebihan, berpikiran negatif, tidak bisa bekerja atau belajar dengan baik, sukar tersenyum, menarik diri dari lingkungan merupakan tanda-tanda terjadi stres psikologis.

Klik video untuk tahu lebih banyak - SOSIALISASI 3M DARI SURYOPRATOMO

Atas dasar itu, upaya menjaga kesehatan mental yaitu kesadaran terhadap potensi diri dan sekitar. Banyak bersyukur, berolahraga, mengonsumsi makanan yang sehat, memenuhi kebutuhan tidur dengan baik, mencoba hal baru.

“Selain itu, hal yang dilakukan dalam menunjang kesehatan mental yakni dengan mengatasi tekanan hidup  dengan menerima perasaan yang ada, menerima kondisi dan mengelola perasaan yang ada dan menyadari serta menerima bahwa ini memang bukan situasi yang normal,” jelasnya.

Dini Bintari memaparkan kesehatan mental dapat ditingkatkan dengan saling mendukung satu sama lain, bekerja secara produktif, melakukan hobi yang produktif seperti memasak, berkebun, mencari peluang ekonomi, ikut berkontribusi pada komunitas dan terlibat dalam kegiatan sosial.

“Dan dapat menyebarkan informasi positif kepada masyarakat dan sesama,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Multidisiplin Fakultas Farmasi UI Prof Dr Berna Elya M.Si, Apt menjelaskan tim sudah menggelar rangkaian seminar, kegiatan berkala selama empat tahun terakhir.

“Tahun 2020 ini, tema yang diangkat adalah Tinjauan Kesehatan Mental di Masa Pandemi COVID-19,” terangnya.

Antusiasme masyarakat sangat tinggi atas program Pengmas tersebut dimana sebanyak 800 peserta menyaksikan siaran langsung Youtube FFUI dan 100 peserta mengikuti secara virtual via zoom. Pesertanya tidak hanya dari Indonesia tapi ada juga dari Malaysia.

“Kami berharap masyarakat dapat teredukasi secara mendalam, memadai, dengan landasan dasar ilmiah dan dapat dipercaya karena bersumber dari pakar masing-masing bidang,” ujarnya.

Pihak Pengmas UI juga mengemas seminar dengan bahasa yang lebih mudah dipahami dan tampilan yang menarik bagi masyarakat. Pihaknya mengajukan solusi ilmiah program sehat dan mudah diaplikasikan dalam masyarakat.

Baca juga: UI Heningkan Cipta untuk Tenaga Kesehatan yang Gugur Terpapar COVID-19

Baca juga: UI Kembangkan Termometer Otomatis untuk Screening COVID-19



Berita Terkait