Ceknricek.com–Berita duka kembali menyelimuti dunia perfilman Indonesia. Aktor Novie Chandra, meninggal dunia pada Sabtu (25/3/23) di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta.
Kabar sedih ini disebarkan oleh Ketua Humas PARFI, Evry Joe melalui pesan suara yang diterima redaksi di hari yang sama. Dikatakan Evry Joe bahwa sebelum mengembuskan napas terakhirnya Novie Chandra memang sempat menjalani perawatan di rumah sakit.
“Innalillahi wa innailaihi rojiun, perfilman Indonesia kembali berduka. Telah berpulang seorang aktor kita yaitu Bang Novie Chandra,” begitu isi pesannya.
Novie Chandra mulai aktif di film sejak 1987. Ia juga dikenal sebagai salah satu pemeran dalam film-film Warkop DKI.
Sebelum menghembuskan napas terakhirnya, Novie Chandra tengah berjuang melawan penyakitnya.
“Beliau meninggal di Rumah Sakit Fatmawati pagi tadi jam 10. Karena mengidap penyakit ya komplikasi memang beliau sudah lama sakit,” lanjutnya.
Evry Joe dalam pesan suaranya itu juga merinci penyakit apa saja yang diidap oleh Novie Chandra.
“Jantung juga, beliau juga gula darah juga. Mungkin juga faktor umur. Kami mengucapkan semoga beliau berpulang dengan husnul khotimah, dan para seniman perfilman Indonesia mengucapkan selamat jalan Bang Novie semoga karya-karyamu menjadi ladang amal untukmu di akhir hayatmu,” sambungnya.
Novie Chandra merupakan aktor berkebangsaan Indonesia yang memiliki darah turunan Denmark, Pakistan, Batak dan Betawi. Ia lahir pada 30 November 1963, dan mengembuskan napas terakhirnya di usia 59 tahun.
Yati Surahman dan Mohan Mehra, ikut bersedih atas kepergian rekan sesama artis. Ia pun membagikan berita sedih ini dan meminta membuka pintu maaf untuk Novie Chandra.
“Innalillahi Wainnailaihi Roji’un..Telah berpulang ke rahmatullah, Papa kami H. Moh Nofi bin Bustami (Novie Candra), pada pukul 09.59 tadi.Mohon dimaafkan segala kesalahannya baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja,” tulis Yati Surahman yang juga dibagikan oleh Evry Joe.
“Kullu nafsin jaa ikatul mauutInnalillahi wa inna ilaihi roji’uun……Smg Allah ampuni segala dosa dan kesalahan nya selama di dunia….,” Mohan Mehra panjatkan doa.
