Ceknricek.com — Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menggelar sayembara untuk menyelamatkan buaya liar yang terlilit ban di perairan Palu. Buaya itu pertama kali muncul pada 2016 dan kembali terlihat di Januari 2020 dengan ukuran lebih panjang sekitar empat meter.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sulawesi Tengah, Hasmuni Hasmar mengatakan, penyelamatan buaya itu sesuai instruksi Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola.
“Sayembara ini dimaksudkan untuk mengeluarkan ban bekas yang terlilit di leher buaya,” ungkap Hasmuni Hasmar di Palu, Selasa (28/1) mengutip Antara.
“Jika ada masyarakat berhasil melepas ban bekas di leher buaya itu, kami akan berikan imbalan,” kata Hasmar tanpa menyebut bentuk dan nilai imbalan yang akan diberikan.
Hasmar menjelaskan, BKSDA menggelar sayembara tersebut karena tidak punya cukup personel untuk menemukan buaya liar yang terlilit ban di sepanjang aliran sungai.
Menurut dia, sebelumnya beberapa pemerhati satwa liar sudah berupaya menolong buaya yang lehernya terlilit ban bekas tersebut, termasuk Muhammad Panji alias Panji Petualang pada awal Januari 2018. Namun upaya-upaya tersebut belum membuahkan hasil.
Baca Juga: BBKSDA Berhasil Selamatkan Anak Gajah Terjerat di Riau
“Kami juga beberapa waktu lalu bekerja sama dengan NGO asal Australia, namun upaya mereka menyelamatkan buaya itu gagal,” katanya, menambahkan organisasi itu sudah dua kali berupaya menolong si buaya yang terlilit ban bekas.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola menyebut pembebasan buaya berkalung ban itu ditargetkan harus dapat dilakukan tahun ini.
“Banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan BKSDA, salah satunya sampai hari ini buaya berkalung ban belum bisa tertangkap. Tahun ini harus bisa ditangkap supaya ban bekas yang terlilit di leher satwa itu bisa dilepas,” kata Longki.
BACA JUGA: Cek OLAHRAGA, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.
