Ceknricek.com — Jelang Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar simulasi gempa dan tsunami di Dusun Air Manis, Negeri Laha, Kecamatan Teluk Ambon, Provinsi Maluku, Kamis (30/9/21).
Sekretaris Utama BNPB Lilik Kurniawan yang hadir saat simulasi menyampaikan, kegiatan simulasi atau gladi kebencanaan harus sering dilakukan untuk mengetahui kesiapsiagaan masyarakat dan sarana yang disiapkan untuk mengurangi dampak bencana.
“Simulasi evakuasi mandiri ini untuk mengukur ketepatan lama waktu yang ditempuh oleh masyarakat ketika melakukan evakuasi sebelum terjadinya tsunami, jadi kalau latihan terus pasti masyarakat sudah paham, melakukan apa berbuat apa untuk keselamatannya,” kata Lilik.
Selain melakukan simulasi untuk meningkatkan kesiapsiagaan, masyarakat diimbau untuk mencari sumber informasi yang resmi dari Lembaga yang berwenang agar terhindar dari berita yang tidak benar.
“Kita siapkan ketangguhan masyarakat, supaya masyarakat itu selamat apabila terjadi gempa dan tsunami. Khususnya warga Maluku, bahwa kita tinggal di negeri yang rawan gempa dan tsunami. Diharapkan masyarakat mematuhi apa yang disampaikan BMKG dan BPBD,” imbuhnya.
Lebih lanjut ia menambahkan, tanggungjawab penanggulangan bencana tidak hanya dipikul oleh pemerintah, namun merupakan tanggungjawab dan urusan bersama, pentingnya keterlibatan pentaheliks dalam penanggulangan bencana.
“Dibutuhkan keterlibatan pemerintah baik pusat maupun daerah, akademisi, dunia usaha, media, dan masyarakat dalam kesiapsiagaan dan mitigasi menghadapi gempabumi dan tsunami. Pemerintah mempersiapkan sarana dan prasarana seperti rambu jalur evakuasi tsunami, memasang sistem peringatan dini, menyiapkan tempat evakuasi; dan simulasi agar warga siap sedia jika gempabumi dan tsunami terjadi,” tutup Lilik.