Dinan mengakui, selama empat tahun ini benar-benar bekerja keras untuk kehidupan yang harus dijalani
CRFakta–Istri Doni Salmanan, Dinan Fajrina, ternyata mengetahui soal pemberitaan mengenai suaminya. Ia mengatakan memang benar harta suaminya disita negara. Malah menurut Dinan hal itu sudah terjadi sejak tiga tahun lalu. Jalan tahun keempat di tahun depan.
Dinan mengakui, selama empat tahun ini benar-benar bekerja keras untuk kehidupan yang harus dijalani. Ia menjelaskan perjuangan selama ini yang tidak dilihat banyak orang. Perempuan yang berprofesi sebagai selebgram itu menuturkan, segalanya dilakukan demi bisa tetap melanjutkan kehidupan.
“Kepala jadi kaki, kaki jadi kepala nggak kalian lihat kan guys? Yang kalian lihat adalah sekarang, hasil kerja kerasku bertahun-tahun kemarin,” terangnya di akun instagram pribadinya.
Dinan juga menyoroti ucapan pihak yang menyebut ‘dimiskinkan’. Baginya tidak ada masalah disebut miskin oleh manusia. Terpenting, kata Dinan, hatinya selalu kaya untuk melakukan kebaikan.
“Dimiskinkan oleh manusia, dikayakan hati oleh Allah. Tapi aku nggak masalah dibilang miskin sama manusia,”ujar Dinan.
Mereka menikah pada 14 Desember 2021, tapi sejak Maret 2022, Dinan sudah menjalani hari-harinya sendirian, lantaran suaminya menginap di hotel prodeo. Ia juga mengaku tidak masalah saat putusan sidang Peninjauan Kembali (PK) justru mengharuskan negara menyita semua harta Doni dan memperpanjang masa hukumannya.
“Bahwa keputusan hasil akhir dari sidang PK adalah putusannya seluruh harta disita, dilelang dan masuk kas negara, dan masa tahanan ditambah. Dari kacamataku orang awam, mungkin di hadapan hakim terlapor maupun pelapor tidak ada yang menang,”katanya.
Dinan dan suaminya mengaku sudah benar-benar ikhlas dan menghargai apa pun itu keputusan akhir persidangan. Karena sidang awal sampai PK lama sekali prosesnya, kurang lebih 3 tahun. Dinan pun hanya bisa berharap Doni segera bebas dan bisa kumpul lagi di rumah.
Dinan merasa sudah sampai pada fase kehidupan yang sekarang ini. Tidak mudah tapi bisa menurutnya. Ia berprinsip kesedihan itu tidak perlu ditampakkan, cukup hanya diceritakan di atas sajadah.
“Jadi alhamdulillah selalu happy karena tahu di dunia ini aku punya Allah yang maha dari segala maha.”ujar Dinan.
Doni Salmanan, influencer asal Bandung yang dulu sempat viral gara-gara gaya hidup super mewahnya. Naik mobil sport, koleksi motor mahal, bagi-bagi uang di jalanan, bahkan nyumbang ratusan juta dari hasil lelang motor. Tapi sekarang, rumah mewah dan deretan kendaraannya sudah jadi milik negara. Doni dimiskinkan.
Kisah Doni sebenarnya mulai ramai sejak 2021. Saat itu, ia dikenal sebagai crazy rich Bandung yang sering tampil flamboyan di media sosial. Tapi bukan cuma gaya hidupnya yang disorot, Doni juga sempat bikin publik salut karena aksi sosialnya.
Salah satunya, Doni pernah melelang motor sport koleksinya dan hasilnya disumbangkan untuk bantu warga yang terdampak pandemi COVID-19. Ia juga pernah viral karena bagi-bagi uang jutaan rupiah ke pengendara di jalanan Kota Bandung.
Tapi kehidupan mewah Doni mulai runtuh pada 2022, saat ia ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penipuan lewat platform trading bodong, Quotex. Tak tanggung-tanggung, Doni juga dikenai pasal pencucian uang (TPPU).
Polisi langsung menyita berbagai aset mewah Doni, dari jam tangan branded, motor gede, mobil sport, sampai rumah mewah. Semua itu dianggap berkaitan dengan hasil kejahatannya.
Kasus Doni kemudian bergulir ke Pengadilan Negeri Bale Bandung. Di sana, jaksa mendakwa Doni menyebarkan informasi bohong dan merugikan konsumen lewat transaksi elektronik. Ia dituntut 13 tahun penjara dan denda Rp 10 miliar. Ratusan asetnya juga diminta untuk dirampas oleh negara.
Namun, pada Desember 2022, hakim hanya memvonis Doni 4 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar. Aset yang dirampas juga hanya beberapa barang elektronik seperti CPU, MacBook, dan dua laptop. Sisanya diminta untuk dikembalikan ke Doni.
Jaksa tentu saja tak puas dan mengajukan banding. Hasilnya, vonis Doni diperberat jadi 8 tahun penjara dan denda tetap Rp 1 miliar. Kali ini, hakim mengabulkan permintaan jaksa meyita seluruh aset mewah Doni untuk negara.
Barang-barangnya, bukan kaleng-kaleng. Ada jam tangan Hermes, sepatu Balenciaga, baju Dior, motor Ducati, mobil Lamborghini, hingga rumah megah di Bandung. Doni pun mencoba kasasi ke Mahkamah Agung, tapi ditolak. Ia lalu mengajukan peninjauan kembali (PK) dan itu pun ditolak juga pada Mei 2024.
Puncaknya, rumah Doni di Soreang, Kabupaten Bandung, resmi dilelang oleh Kejaksaan Agung. Luas tanahnya 400 meter persegi, bangunannya 600 meter persegi, dan laku dengan harga pas: Rp 3,5 miliar. Proses lelangnya dilakukan online lewat situs resmi lelang pemerintah. Semua ini bagian dari eksekusi putusan Mahkamah Agung terhadap perkara Doni.