Close Menu
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
Tentang Kami Kontak Kami
  • APP STORE
  • GOOGLE PLAY
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
CEK&RICEKCEK&RICEK
Trending:
  • Macron Sewa Detektif Soal Tuduhan Identitas Gender Istrinya
  • Data Ngawur Bansos
  • Tom Lembong Datangi Ombudsman untuk Tindak Lanjut Laporan soal Audit BPKP
  • Produser Film Merah Putih: One for All Bantah Terima Dana Rp6,7 Miliar dari Pemerintah
  • Anak Selebgram Afifah Riyad Diduga Dianiaya Oleh Pengasuhnya
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
Home»Opini
Opini

Data Ngawur Bansos

Agustus 12, 20253 Mins Read
Foto: Istimewa
Kalau ada olimpiade dunia untuk kategori Data Paling Kacau, Indonesia mungkin tak hanya juara satu, tapi juga jadi maskot lomba.

Oleh: Ahmadie Thaha

Ceknricek.com–Kalau ada olimpiade dunia untuk kategori Data Paling Kacau, Indonesia mungkin tak hanya juara satu, tapi juga jadi maskot lomba. Karena data ngawur, bansos yang seharusnya menolong orang lapar, malah mendarat manis di rekening pegawai BUMN, dokter, bahkan manajer perusahaan.

Laporan PPATK baru-baru ini bukan sekadar kabar burung. Dari sepuluh juta rekening penerima bansos (bantuan sosial), hampir 28 ribu adalah pegawai BUMN. Lebih dari tujuh ribu dokter. Ribuan eksekutif. Ada yang saldo tabungannya setara mobil baru, tapi tetap dapat bansos juga.

Purwakarta bahkan punya cerita spesial. Tiga puluh lima anggota DPRD tercatat menerima BSU (Bantuan Subsidi Upah). Alasannya? Gaji pokok mereka di bawah UMP. Secara teknis benar. Tapi secara moral, yah, sama saja seperti orang kaya nyamar jadi mahasiswa demi diskon student di Spotify.

Padahal kita punya sistem megah: Data Terpadu Kesejahteraan Sosial, lalu ganti nama jadi Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional. Namanya terdengar seperti teknologi mutakhir NASA. Nyatanya? Masih gagal membedakan antara tukang parkir dan tukang parkirkan uang di deposito.

Di desa, warga miskin yang betul-betul hidup dari beras raskin justru sering “tidak terdaftar di sistem”. Sementara mereka yang punya rumah dua lantai bisa lolos seleksi karena rajin mengisi formulir. Dalam dunia bansos kita, data yang paling update kadang justru dompet penerimanya, bukan status ekonominya.

Negara lain mainnya beda kelas. Brasil merasa perlu mengirim petugas langsung ke rumah penerima tiap dua tahun. India punya Aadhaar, kartu identitas biometrik yang menghubungkan bantuan ke rekening resmi.

Negeri kecil Estonia? Mereka tinggal buka laptop: data penghasilan, aset, status keluarga — semua real-time. Kita? Masih mengandalkan rapat koordinasi yang lebih sering ribut soal siapa yang berhak mengoreksi Excel.

Masalahnya, bicara verifikasi lapangan di negeri ini kadang seperti mengajak orang yang belum bisa berenang untuk langsung lomba renang maraton. Mendata saja masih ketuker antara “miskin” dan “miskin gaya” — apalagi kalau harus kirim tim khusus untuk ngecek ke rumah warga.

Memang sih, secara teori pak Prabowo Subianto bisa mengerahkan polisi, tentara, atau bahkan drone buat patroli bansos. Tapi bayangkan pemandangannya: tentara lengkap dengan seragam loreng datang cuma buat memastikan si penerima benar-benar tidak punya kulkas dua pintu. Lucu, tapi tragis.

Pilihan realistisnya ya sebenarnya mulai dari yang dekat: RT dan RW. Mereka kan tahu siapa yang setiap hari harus ngutang di warung, dan siapa yang tiap minggu belanja ke mall. Tapi itu tadi, kalau RT-nya kebetulan sepupu penerima “palsu”, siap-siap saja daftar bansos berubah jadi daftar undangan reuni keluarga besar.

Lucunya, setiap kali data ngawur ini terbongkar, solusinya hampir selalu sama: ganti nama program, bikin logo baru, lalu luncurkan dengan seremoni meriah. Habis itu, tunggu saja kejadian serupa tahun depan.

Kalau tidak ada gebrakan besar dalam verifikasi data, bansos akan terus jadi sinetron berseri: setiap episode sama, hanya judulnya yang ganti. Adegan komedinya bikin kita tertawa, adegan tragisnya bikin kita merenung — sambil bertanya, siapa sebenarnya yang sedang dibantu negara?

Dan jangan-jangan, kalau tren ini dibiarkan, kata “bansos” kelak akan punya makna baru: Bantuan Sosial untuk Siapa Saja yang Sempat Mengisi Formulir.

Cak AT – Ahmadie Thaha

Ma’had Tadabbur al-Qur’an, 12/8/2025

#Pemerintah #ProgramNasional #SalahSasaran bansos

Penulis: Ahmadie Thaha

Editor: Ariful Hakim

Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp

Related Posts

Emosi Musik Anak-anak

Mesin Berotak Bawaan

Menguasai Langit, Menjaga Indonesia

Heli Expo Asia 2025 di Jakarta: Pintu Gerbang Mobilitas Udara Masa Depan

Pemikiran Thoreau dan Jurgen Habermas: Refleksi Kebebasan, Alam, dan Ruang Publik

Dagang Kuota Surga

Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply


Sedang Tren

Macron Sewa Detektif Soal Tuduhan Identitas Gender Istrinya

Presiden Prancis Emmanuel Macron dan istrinya, Brigitte, menyewa detektif swasta untuk mengumpulkan informasi tentang pemengaruh AS, Candace Owens, yang mereka gugat.

Data Ngawur Bansos

Agustus 12, 2025

Tom Lembong Datangi Ombudsman untuk Tindak Lanjut Laporan soal Audit BPKP

Agustus 12, 2025

Produser Film Merah Putih: One for All Bantah Terima Dana Rp6,7 Miliar dari Pemerintah

Agustus 12, 2025

Anak Selebgram Afifah Riyad Diduga Dianiaya Oleh Pengasuhnya

Agustus 12, 2025

Al Nassr Capai Kesepakatan Datangkan Kingsley Coman dari Bayern Munich

Agustus 12, 2025

Sekjen PBB Kutuk Pembunuhan 6 Jurnalis Palestina di Gaza

Agustus 12, 2025

Ini Alasan Fajar/Rian Mundur dari Hong Kong Open 2025

Agustus 12, 2025
logo

Graha C&R, Jalan Penyelesaian Tomang IV Blok 85/21, Kav DKI Meruya Ilir, Jakarta Barat. redaksi@ceknricek.com | (021) 5859328

CEK & RICEK
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
575/DP-Verifikasi/K/X/2020

Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
© 2017-2025 Ceknricek.com Company. All rights reserved.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.