Rapat Paripurna DPR RI tetapkan hasil Pembahasan Uji Kelayakan (fit and proper test) Calon Deputi Gubernur Bank Indonesia. Ini artinya Ricky Perdana Gozali sah menjadi Calon Deputi Gubernur BI 2025-2030.
Ceknricek.com — Rapat Paripurna DPR RI tetapkan hasil Pembahasan Uji Kelayakan (fit and proper test) Calon Deputi Gubernur Bank Indonesia. Ini artinya Ricky Perdana Gozali sah menjadi Calon Deputi Gubernur BI 2025-2030.
“Sidang dewan yang kami hormati sekarang kami tanya kepada sidang dewan, apakah laporan Komisi XI DPR RI soal hasil uji kelayakan (fit and proper test) Calon Deputi Gubernur Bank Indonesia?” tanya Ketua DPR Puan Maharani, yang memimpin Rapat Paripurna ke-22, Kamis (3/7/25).
Pertanyaan Puan, dijawab peserta sidang dengan: “Setuju”.
Selanjutnya Puan mengetok palu tanda sah dan langsung mengenalkan Ricky Perdana Gozali. “Kepada calon Deputi Gubernur Bank Indonesia agar maju ke depan untuk berfoto dengan pimpinan DPR,” paparnya.
Kemarin, Rabu (3/7/25), Komisi XI DPR RI telah meloloskan Ricky sebagai Calon Deputi Gubernur Bi yang akan mengantikan Doni Primanto Joewono.
Ricky Perdana Gozali merupakan salah satu calon deputi Gubernur BI yang namanya telah diusulkan Presiden Prabowo Subianto ke DPR untuk diuji kelayakan dan kepatutan.
Ia merupakan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta.
Saat fit and proper test, Ricky mengatakan dalam menghadapi tantangan untuk ekonomi, Ia memperkenalkan konsep bersimfoni yang berasal dari program Asta Cita.
“Ini merupakan inti dari paparan saya, yaitu Simfoni Penguatan Peran Kantor Perwakilan Bank Indonesia dalam membangun ekonomi yang berdaya tahan, bersama tumbuh dan berkelanjutan,” ujarnya di ruang rapat Komisi XI di gedung DPR RI Jakarta, Selasa (1/7/25).
Ricky memaparkan, visinya dalam pencalonan yaitu, tercapainya ekonomi nasional yang berdaya tahan, tumbuh kuat, inklusif, dan berkelanjutan melalui sinergi dalam perumusan dan implementasi kebijakan terintegrasi menuju Indonesia Maju.
“Ini diwujudkan dalam visi-misi tersebut dalam tiga misi, yaitu pertama, ketahanan ekonomi nasional, kedua, kemitraan untuk pertumbuhan yang optimal, dan yang ketiga adalah berkesenambungan melalui keseimbangan doa dan kualitas pertumbuhan,” paparnya.
