Ceknricek.com — Memorabilia Putri Diana memang menjadi salah satu benda yang kerap menjadi buruan banyak orang. Putri Diana memang dianggap sebagai ikon fashion di masanya, sehingga pakaian yang kerap digunakan pun menjadi buruan kolektor.
Tidak heran jika pakaian itu pun dijual dengan harga yang fantastis. Salah satu pakaian mendiang Putri Diana yang dijual di acara Unstoppable: Fashion Signature Styles of Iconic Women milik juru lelang Julienand pun mencatatkan harga yang fantastis.
Gaun koktail beludru sutra hitam mendiang desainer Catherine Walker, yang pernah dikenakan sang putri ke acara pribadi, pada awalnya diperkirakan akan terjual dengan harga USD100.000 -USD200.000 (Rp1,5 miliar-Rp3,1 miliar) namun ternyata melebihi ekspektasi tersebut. Gaun tersebut mencatatkan angka USD325 ribu atau lebih dari Rp5 miliar.
“Gaun ini menampilkan garis-garis bersih dan garis leher off-shoulder, korset jahitan putri dengan korset bagian dalam bertulang, garis tepi selutut, potongan satin gading dengan jahitan bias di garis leher, lengan, dan garis tepi,” tulis keterangan tersebut situs Juline.
“Gaun ini berbahan sutra hitam, dan dirancang agar terlihat seperti Diana yang memakainya, selalu tampil sempurna,” demikian bunyi deskripsi gaun di situs Julien.
Putri Diana telah mengenakan sejumlah gaun Catherine Walker and Co selama bertahun-tahun. Salah satu pendiri dan direktur proyek Perusahaan Said Cyrus, yang juga suami Catherine Walker, mengatakan bahwa Putri Diana adalah orang yang sangat baik untuk diajak bekerja sama, sopan, dan sangat rendah hati.
“Ketika kami bertemu Putri Diana pada bulan Februari 1982, dia sangat menyenangkan untuk diajak bekerja sama, sangat sopan, sangat rendah hati. Dia tidak pernah terlambat untuk membuat janji. Dia adalah klien yang paling sempurna dalam segala hal,” kata Said seperti dilansir hellomagazine.
Dan seiring dengan terkuaknya kehidupan Putri Diana selama pernikahannya dan perceraiannya dengan Raja Charles III, gayanya pun berevolusi. Selama 16 tahun Putri Diana hadir, gayanya pun berubah sesuai dengan pekerjaan yang dilakukannya.
“Awalnya ia berpenampilan seperti duta besar Inggris, di akhir hayatnya ia menciptakan peran yang disegani di kancah internasional bersama dia pekerjaan kemanusiaan, dan tentu saja dia berpakaian sesuai,” tambah Said.
