Close Menu
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
Tentang Kami Kontak Kami
  • APP STORE
  • GOOGLE PLAY
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
CEK&RICEKCEK&RICEK
Trending:
  • Oppo Reno 14 & 14 Pro 5G Resmi Meluncur di Indonesia, Ini Spesifikasi dan Harganya
  • MK Tolak Uji Materi Syarat Capres-Cawapres Minimal S1
  • Kesal Terhadap Trump, Warga AS Akan Gelar Aksi Protes Besar Besaran
  • Erick Tohir Tanggapi Hasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026 Ronde 4
  • Hidup Hemat, Ini 30 Cara Frugal Living yang Bisa Diterapkan
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
Home»Opini
Opini

Gaza dalam Kesaksian Jean-Pierre Filiu: Tak Lagi Dikenali (2/5)

Juli 17, 20254 Mins Read
Foto: Istimewa

Gaza, dalam pandangannya, bukan hanya zona perang. Ia adalah kuburan hidup bagi dua juta manusia yang diburu, dibom, dan dilaparkan —dengan senjata, dengan embargo, dan dengan kebungkaman dunia.

Ceknricek.com–Ketika Filiu masuk Gaza, ia tidak menemukan kota, hanya puing dan kenangan yang patah. Tak ada lagi jalan, tak ada lagi peta. Hanya reruntuhan yang mengabarkan: di sini pernah ada kehidupan. Di sini, kini, hanya luka yang bicara.

Saat seorang sejarawan yang telah menelusuri banyak wilayah konflik di Timur Tengah berkata bahwa tak ada satu pun dari pengalamannya yang mempersiapkan dirinya untuk Gaza, kita patut berhenti sejenak.

Jean-Pierre Filiu, bukan sekadar pengamat dari kejauhan, melainkan seorang saksi yang memaparkan kehancuran dengan ketelitian klinis —bukan untuk menakut-nakuti, tetapi untuk membunyikan alarm bagi dunia yang terlalu lama diam.

Dalam kunjungannya ke Gaza pada Desember 2024, Filiu masuk melalui konvoi medis dari Médecins Sans Frontières. Perjalanan itu sendiri, menurutnya, sudah menyerupai film horor.

Saat matahari terbit, realitas yang muncul lebih mengerikan dari segala yang bisa dibayangkan. Jalanan begitu sepi hingga orang-orang yang trauma bahkan tak merespons klakson mobil. Mereka berjalan dalam diam, tak mendengar, mungkin juga tak merasa.

Filiu menggambarkannya sebagai ruang hidup di mana setiap manusia hanya punya rata-rata satu setengah meter persegi untuk bertahan.

Gaza, dalam pandangannya, bukan hanya zona perang. Ia adalah kuburan hidup bagi dua juta manusia yang diburu, dibom, dan dilaparkan —dengan senjata, dengan embargo, dan dengan kebungkaman dunia.

“Tanah yang saya kenal tak lagi ada. Kata-kata tak bisa menggambarkan apa yang tersisa dari Gaza,” tulisnya, menyimpulkan kesaksiannya.

Seorang tua di jalan pesisir membandingkan nasib dirinya dan keluarganya dengan domba-domba yang diberi makan cukup hanya agar bisa disembelih saat Iduladha. Perumpamaan yang mungkin terdengar ekstrem —kecuali jika Anda berdiri di tengah Gaza, seperti yang dilakukan Filiu.

Salah satu pemandangan paling mengerikan yang ia saksikan adalah saat Israel menggusur makam-makam, lalu truk-truk mereka mengembalikan mayat-mayat yang telah membusuk, terkoyak, bercampur tanah dan plastik, ke rumah sakit-rumah sakit Gaza. Rumah sakit yang tidak lagi layak disebut fasilitas medis.

Filiu menggambarkan tempat itu sebagai “ladang pembantaian,” di mana bayi mati karena hipotermia dan dehidrasi, para perawat jadi sasaran penembak jitu, dan gedung-gedung pendidikan seperti perpustakaan dan universitas dihancurkan secara sistematis.

Pemandangan itu, menurutnya, bukan sekadar hasil dari perang. Itu hasil dari pilihan ideologis: sebuah kebijakan penghancuran total, di mana bahkan kata “perang” kehilangan maknanya.

“Yang sedang terjadi bukanlah perang, tapi kekejaman,” tutur Paus Fransiskus, seperti dikutip Filiu.

Salah satu bentuk kekejaman yang paling sunyi namun paling berbahaya, menurut Filiu, adalah bagaimana Israel menggunakan bahasa sebagai alat kekuasaan.

Wilayah yang dibom, dikosongkan, dan tak layak huni kini diberi label “zona merah.” Artinya: para penghuninya diwajibkan pindah, lagi.

Rata-rata warga Gaza telah mengungsi lima kali sejak 7 Oktober 2023. Ada yang sepuluh kali. Apa makna “zona kemanusiaan” jika tidak ada lagi tempat aman untuk manusia?

Dalam catatannya, Filiu menyaksikan bagaimana warga Gaza masih berusaha mempertahankan secercah kemanusiaan. Anak-anak kecil berbagi remah makanan dengan kucing liar.

Keluarga menggantungkan pakaian di balkon bangunan roboh. Tenda-tenda lusuh memantulkan warna-warni samar di tengah abu puing-puing. “Saya lebih memilih berpegang pada serpihan kehidupan dari kapal gila ini.”

Buku Un historien à Gaza bukan buku propaganda. Itu buku sejarah. Ditulis dengan bahasa Prancis yang kering dan presisi seperti pisau bedah. Tanpa hiperbola, tanpa dramatisasi murahan.

Justru karena itulah ia begitu menusuk. Karena yang berbicara adalah sejarawan yang sudah puluhan tahun meneliti Gaza, berbicara dalam bahasa fakta, dan menulis dengan darah saksi mata.

Bahwa buku itu sulit diterima di ruang-ruang media Eropa bukan karena isinya bohong —melainkan karena terlalu benar.

Di Eropa, televisi dan radio begitu gencar menyiarkan dukungan bagi rakyat Ukraina (yang memang pantas didukung), namun menghindar dari kenyataan Gaza. Seolah nyawa anak-anak Palestina tak sepadan dengan nyawa anak-anak Eropa.

Apa yang ditulis Jean-Pierre Filiu bukan sekadar laporan, tapi pelajaran sejarah yang sedang ditulis hari ini. Dan seperti semua pelajaran sejarah penting, ia tidak datang dengan kenyamanan, tapi dengan luka dan pertanyaan: Jika dunia diam ketika Gaza dihancurkan, apa jaminannya dunia akan bersuara saat giliran kita tiba?

Dan mungkin, seperti kata Pep Guardiola, ketakutan itu tidak berlebihan. “Anak-anak Gaza yang terbunuh hari ini, bisa jadi adalah cermin bagi anak-anak kita besok,” tuturnya.

(Bersambung ke Bagian Ketiga: Geng Abu Shabab)

Cak AT – Ahmadie Thaha

Ma’had Tadabbur al-Qur’an, 17/7/2025

Penulis: Ahmadie Thaha

Editor: Ariful Hakim

# perang #Buku #gaza #Israel Jean-PierreFiliu
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp

Related Posts

Ketika Jin Bikin Gara-Gara

Gaza dalam Kesaksian Jean-Pierre Filiu: Menembus Batas (1/5)

Pilkada Gado-Gado

Kuatnya MRC Selama ini Karena Diduga Dibekingi Jokowi

Sajak Empat Baris dalam Amplop Cokelat

Noda Sejarah yang Perlu Ditulis Ulang

Add A Comment

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Sedang Tren

Oppo Reno 14 & 14 Pro 5G Resmi Meluncur di Indonesia, Ini Spesifikasi dan Harganya

Oppo resmi meluncurkan dua HP terbarunya di Indonesia, yaitu Reno 14 5G dan Reno 14 Pro 5G, pada Rabu (17/7/25).

MK Tolak Uji Materi Syarat Capres-Cawapres Minimal S1

Juli 17, 2025

Kesal Terhadap Trump, Warga AS Akan Gelar Aksi Protes Besar Besaran

Juli 17, 2025

Erick Tohir Tanggapi Hasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026 Ronde 4

Juli 17, 2025

Hidup Hemat, Ini 30 Cara Frugal Living yang Bisa Diterapkan

Juli 17, 2025

Eksepsi Nikita Mirzani Ditolak Hakim

Juli 17, 2025

Dari Masa ke Masa Pemeran Lois Lane di Film Superman

Juli 17, 2025

Ini Kata Kapolri soal Kematian Janggal Diplomat Kemlu

Juli 17, 2025
logo

Graha C&R, Jalan Penyelesaian Tomang IV Blok 85/21, Kav DKI Meruya Ilir, Jakarta Barat. redaksi@ceknricek.com | (021) 5859328

CEK & RICEK
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
575/DP-Verifikasi/K/X/2020

Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
© 2017-2025 Ceknricek.com Company. All rights reserved.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.