Close Menu
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
Tentang Kami Kontak Kami
  • APP STORE
  • GOOGLE PLAY
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
CEK&RICEKCEK&RICEK
Trending:
  • Gobel Apresiasi Presiden Prabowo Sukses Turunkan Tarif Trump
  • Gaza dalam Kesaksian Jean-Pierre Filiu: Kata Dibungkam (5/5)
  • Panasonic Ajak Masyarakat Hidup Sehat di Ajang Pocari Run 2025 Bandung
  • Pangeran Arab Saudi Alwaleed bin Khalid Meninggal Dunia Usai Koma 20 Tahun
  • Marcus Rashford Selangkah Lagi Gabung Barcelona
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
Home»Opini
Opini

Grafik Turun Bisnis Rintisan

Februari 11, 20204 Mins Read

Ceknricek.com — Setidaknya ada dua perkembangan penting di bisnis rintisan atau startup. Pertama, kian jomplangnya investasi di bisnis rintisan di Indonesia. Investasi yang tinggi tidak diimbangi return of liquidity yang memadai. Kedua, terjadi penurunan cukup tajam nilai investasi startup di Negeri ini sepanjang 2019. Kondisi sebaliknya justru terjadi di Vietnam dan Thailand.

Dua perkembangan itu dilansir Centro Ventures, perusahaan modal ventura yang terfokus pada startup teknologi di Asia Tenggara.

Soal investasi, Centro mencatat, secara umum investasi startup di Asia Tenggara turun sepanjang 2019. Jika pada 2018 investasi bidang ini sebesar US$12 miliar, pada 2019 terpuruk menjadi hanya US$7,7 miliar. Namun, Cento mengatakan jumlah pendanaan meningkat dari 363 menjadi 616 kesepakatan.

Grafik Turun Bisnis Rintisan
Sumber: Startup

Khusus Indonesia, nilai investasi turun 41% pada 2019 menjadi US$2,3 miliar. Tahun 2018 nilai investasi yang berhasil diraih US$3,9 miliar. Hanya saja, jumlah kesepakatan antara startup Indonesia dengan investor meningkat dari 104 menjadi 131 kesepakatan. 

Co-Founder Cento Ventures, Mark Suckling, mengatakan penurunan tersebut terjadi karena kurangnya modal yang dikumpulkan oleh perusahaan-perusahaan berstatus unicorn.

Berbanding Terbalik 

Laporan Cento Ventures berjudul Southeast Asia Tech Investment in 2019, itu juga menyebut tingkat return on investment atau ROI dari perusahaan-perusahaan rintisan Indonesia berbanding terbalik dengan nilai investasi yang disalurkan di sepanjang 2018-2019. Total dana yang diinvestasikan ke perusahaan-perusahaan rintisan di Indonesia sebesar US$9,4 miliar, sedangkan return of liquidity yang diperoleh US$1,2 miliar.

Angka itu jelas membuat mata terbelalak: fantastis. Namun, menurut Suckling, belum setaranya nilai investasi dengan return of liquidity di Indonesia, itu hanya masalah waktu. Menurutnya, terdapat jeda antara investasi dan waktu yang diperlukan oleh perusahaan rintisan untuk berkembang.

Grafik Turun Bisnis Rintisan
Sumber: Istimewa

Bendahara Asosiasi Modal Ventura Seluruh Indonesia (Amvesindo), Edward Ismawan Chamdani, menambahkan hal tersebut terjadi karena ekosistem perusahaan rintisan Tanah Air yang masih dalam tahap pertumbuhan. “Sehingga cash value yang diterima oleh para investor belum mature,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (10/2).

Baca Juga: Kominfo Target Tiga Unicorn Baru pada 2024

Likuiditas pengembalian investasi Malaysia lebih baik. Menurut Edward itu tidak lepas dari adanya investasi dengan nilai lebih dari US$100 juta, salah satunya diraup oleh iProperty Group yang dikatakan telah melantai di bursa efek Australia. 

Menurut dia, tren pendanaan dengan nilai investasi di atas US$100 juta diperkirakan baru akan marak terjadi di Indonesia pada tahun ini. Perusahaan-perusahaan rintisan di sektor teknologi finansial, edukasi dan kesehatan dikatakan akan menjadi sektor yang bakal memperoleh raupan besar tersebut. Pasalnya, perusahaan-perusahaan rintisan di ketiga sektor tersebut sedang berada di dalam perjalanan menuju status unicorn atau memiliki valuasi di atas US$10 miliar.

Malaysia Paling Dalam

Indonesia merupakan pasar digital terbesar di Asia Tenggara dengan nilai ekonomi berbasis internet melebihi US$40 miliar pada 2019 serta pertumbuhan mencapai 49% per tahun.

Wajar saja, kendati cenderung turun, investasi startup di Indonesia adalah yang terbesar di Asia Tenggara. Lagi pula, penurunan investasi pada 2019 itu juga tidak hanya terjadi di Indonesia saja. Penurunan nilai investasi juga terjadi pada usaha rintisan Singapura dan Malaysia. Malaysia mendapat penurunan tertinggi sebesar 52% dari US$150 juta (2018) menjadi US$85 juta (2019).

Grafik Turun Bisnis Rintisan
Sumber: Investment

Singapura turun dalam tahap wajar hanya 1,7% dari US$705 juta (2018) menjadi US$693 juta (2019). Filipina stagnan di angka US$33 juta.

Sinyal positif memang didapat Vietnam dan Thailand. Nilai investasi pada startup yang berbasis di Vietnam meningkat 158% dari US$287 juta (2018) menjadi US$741 juta (2019). Begitu pula dengan Thailand. Peningkatan investasi Negeri Gajah ini sebesar 62% dari US$80 juta (2018) menjadi US$130 juta (2019).

Baca Juga: Empat Perusahaan Rintisan Asal Indonesia Siap Jajaki Pasar Swiss

Centro Ventures menyebut pada 2019 ada dua startup yang mendapat investasi cukup besar. Traveloka mendapat US$420 juta dan VNPay sebesar US$300 juta. Startup lain seperti Ruangguru, Kredivo, Advance.ai, Tiki.vn dan Scommerce juga mendapat pendanaan yang besar. 

Startup yang sudah besar seperti Grab dan GoJek justru mendapat hasil sebaliknya. Centro memastikan pada 2019 nilai investasi yang diterima dua startup yang berbasis pelayanan ini lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Namun kedua startup ini mampu menghasilkan unit seperti jasa keuangan yang mampu meningkatkan modal secara mandiri. 

Grafik Turun Bisnis Rintisan
Sumber: Lensaindonesia

Selain itu, Edward meyakini dalam tiga tahun ke depan tingkat likuditas startup di Tanah Air akan mengalami pelonjakan, terutama jika perusahaan rintisan besar seperti Tokopedia sudah melakukan aksi penawaran umum perdana (initial public offering/IPO). 

Namun demikian, beberapa kasus kegagalan seperti yang dialami WeWork bisa memberikan tekanan kepada para investor. Kasus tersebut, membuat para investor enggan menanamkan modalnya hanya dengan tujuan ‘bakar uang’. 

Sisi positifnya, kondisi tersebut akan memunculkan sinergi antara pemangku kepentingan di ekosistem perusahaan rintisan. Kreativitas serta kolaborasi untuk membangun value chain dalam berinvestasi akan terbentuk.

BACA JUGA: Cek EKONOMI & BISNIS, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini

Penulis: Cek&Ricek.com

Editor: Cek&Ricek.com

# investasi #StartUp bisnis Opini
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp

Related Posts

Gaza dalam Kesaksian Jean-Pierre Filiu: Kata Dibungkam (5/5)

Gaza dalam Kesaksian Jean-Pierre Filiu: Ikatan Sosial Runtuh (4/5)

Pendelegasian Wilayah Udara Ex FIR Singapura dalam Perspektif Ilmu Politik

Gaza dalam Kesaksian Jean-Pierre Filiu: Geng Abu Shabab (3/5)

Gaza dalam Kesaksian Jean-Pierre Filiu: Tak Lagi Dikenali (2/5)

Ketika Jin Bikin Gara-Gara

Add A Comment

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Sedang Tren

Gobel Apresiasi Presiden Prabowo Sukses Turunkan Tarif Trump

Anggota Komisi VI DPR RI, Rachmat Gobel, mengapresiasi dan memuji Presiden Prabowo Subianto dan tim ekonomi Indonesia yang dipimpin Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang berhasil menurunkan tarif ekspor Indonesia ke Amerika Serikat (AS) dari 32 persen menjadi 19 persen.

Gaza dalam Kesaksian Jean-Pierre Filiu: Kata Dibungkam (5/5)

Juli 20, 2025

Panasonic Ajak Masyarakat Hidup Sehat di Ajang Pocari Run 2025 Bandung

Juli 20, 2025

Pangeran Arab Saudi Alwaleed bin Khalid Meninggal Dunia Usai Koma 20 Tahun

Juli 20, 2025

Marcus Rashford Selangkah Lagi Gabung Barcelona

Juli 20, 2025

Ketahuan Selingkuh di Konser Coldplay, Segini Harta Kekayaan CEO Astronomer Andy Byron

Juli 19, 2025

Trump Gugat Taipan Media Rupert Murdoch Rp163 Triliun Gegara Berita Jeffrey Epstein

Juli 19, 2025

Ayah Sarwendah Tan Meninggal Dunia

Juli 19, 2025
logo

Graha C&R, Jalan Penyelesaian Tomang IV Blok 85/21, Kav DKI Meruya Ilir, Jakarta Barat. redaksi@ceknricek.com | (021) 5859328

CEK & RICEK
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
575/DP-Verifikasi/K/X/2020

Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
© 2017-2025 Ceknricek.com Company. All rights reserved.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.