Ceknricek.com — Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto memastikan TNI/Polri bersinergi dalam menjaga stabilitas keamanan negara. Hal ini diungkapkan Hadi menjawab isu TNI/Polri terlibat ricuh saat pengamanan demo massa di gedung DPR/MPR beberapa hari ini.
“Di sini saya pastikan, TNI sesuai UU No. 34/2004 tentang stabilitas keamanan negara tetap bersinergi dengan Polri, memberikan bantuan untuk stabilitas negara,” ujar Hadi dalam konferensi pers terkait kondisi politik, hukum dan keamanan Indonesia di gedung Media Center, Kemenkopolhukam, Kamis (26/9).
Hadi menjelaskan, TNI terkait pengamanan situasi beberapa hari ini menurunkan tiga ribu personil dari tiga Matra, TNI AD, AL, dan AU.
“3.000 personel ini dibagi dengan sistem shift per shift dan ditempatkan di dua tempat yaitu Istana Negara dan gedung DPR/MPR. Personel ini juga ditempatkan di titik-titik penting dan krusial di antaranya pintu utama DPR/MPR, Gedung BPK, Perempatan Slipi, dan pintu belakang DPR/MPR,” kata Hadi.
Baca Juga: Aktivis Gerakan Mahasiswa 1977-1978: Mengutuk Kekerasan Aparat
Ia menyebut wilayah yang kritis terjadi di wilayah Slipi, karena di titik itu banyak massa aksinya. Tepatnya, didekat rel kereta api, karena banyak batu untuk melempar petugas.
Terkait kondisi Jakarta saat ini, Marsekal Hadi memastikan sudah kembali normal dan kondusif.
“Sampai tadi malam, suasana sudah terkendali. Beberapa jalan memang penuh batu. Siang ini sudah normal kembali. Semoga normal kembali. Dan semua pihak bisa bekerjasama. Terutama antara Polri dan TNI. Kita akan terus membantu Polri menjaga dan siaga untuk pengamanan,” jelas Hadi.
Para pendemo, katanya, saat itu memang sudah bersikap anarkis. Misalnya, massa aksi sudah menutup jalan. Jalan tol di dekat combongan, kendaraan sudah tidak bisa jalan.
“Dari itu, TNI sudah maksimal membantu mendukung pihak kepolisian untuk membuka akses tersebut, supaya jalan kembali normal. Tengah malam sudah bisa dibuka dan normal,” ungkap Hadi.
BACA JUGA: Cek Berita FILM & MUSIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.
