Close Menu
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
Tentang Kami Kontak Kami
  • APP STORE
  • GOOGLE PLAY
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
CEK&RICEKCEK&RICEK
Trending:
  • Atiek CB Taklukkan Puncak Gunung Rinjani di Usia 62 Tahun
  • Aespa Akan Rilis Album Baru pada September 2025
  • Resmi! Luka Modric Gabung AC Milan
  • Pilkada Gado-Gado
  • Kuatnya MRC Selama ini Karena Diduga Dibekingi Jokowi
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
Home»Opini
Opini

Ikut Membantu Memasarkan Karya

Januari 4, 20243 Mins Read

In Memoriam Tujuh Hari  Wafatnya Pelukis Hardi (2)

Ceknricek.com–Koleksi pertama saya karya Hardi,  sebuah lukisan profil diri saya dari samping dalam ukuran kecil. Lukisan itu langsung dibuat Hardi di hadapan saya. Sebagian bidangnya juga kosong tak diberi tinta.

“Kamu lagi banyak pikiran,” katanya waktu membuat lukisan itu, seakan membaca pikiran saya. Mendengar itu saya cuma tersenyum saja.

Setelah itu, jika saya datang ke pameran atau ke rumahnya, Hardi seakan paham karya yang mana yang jadi incaran saya. Maka saya beruntung selalu dapat karyanya yang menarik minat saya. Sampai sekarang ada 19 karya Hardi pada saya.

Kendati begitu, hampir semua tema karya lukisan Hardi ada pada saya . Dari penari, binatang, potret diri, wanita cantik, kasih sayang ibu, kabah, hitam putih, sampai “jembatan persaudaraan” antara Masjid Istiqlal dan Gereja di sebelahnya, ada pada saya.

Ada satu lukisan, yaitu loper koran sedang memegang nama majalah tertentu sedang dikejar-kejar Kamtib, ditawarkan kepada saya. Lukisan yang bagus dan historis. Tapi lantaran nama majalahnya berada dalam group Tempo, saya tidak mengambilnya. Hemat saya, Tempo Group atau awak dari Tempo yang lebih berhak membelinya ketimbang saya. “Coba saja Mas tawarin ke Gunawan Muhammad,” usul saya. Tapi Hardi  segan melakukan hal itu, entah kenapa.

Kedua, lukisan Ayam. Harga sudah tawar-tawaran antara saya dan Hardi untuk lukisan ini. Hal ini sesuatu yang tidak biasa di antara kami. Semua lukisan karya Hardi yang ditawarkan kepada saya, berapapun yang disebut Hardi, pasti tak pernah saya tawar. Saya terima saja,  berapapun harganya. Langsung saya bayar. Tapi khusus lukisan Ayam, saya justru menawarnya. Padahal saya sendiri yang menginginkan lukisan itu.

Akhirnya di harga  tengah kami setuju. Walaupun belum dibayar lunas, lukisan sudah diserahterimakan kepada saya. Pakai dipotret segala. Hanya saja karena tak enak hati kalau membawanya langsung pulang,  saya belum ambil lukisan itu dan meninggalkannya di rumah Hardi.

Memang begitu kebiasaan saya dengan Hardi. Kalau lukisan belum tuntas lunas, saya tak mau mengambilnya dulu. Lukisan ayam ini pun jika nanti telah lunas baru saya ambil. Rupanya Hardi sudah lebih dahulu jatuh sakit, sehingga transaksi lukisan itu tertunda sampai Hardi menghembuskan nafasnya yang terakhir. Mungkin jika masa duka cita keluarga sudah lewat dan lukisannya masih jodoh dengan saya, bakal saya tuntaskan sisa “transaksinya.”

“Terima kasih Anda mengambil lukisan saya. Anda membantu saya untuk membeli beras,” kata Hardi selalu merendah saat saya membeli lukisannya.

Selain membeli sendiri saya kerap ikut membantu “memasarkan” karya-karya Hardi. Kenapa? “Anda kan banyak relasinya,” kata Hardi. Tentu tanpa komisi.

Terakhir saya gencar ikut menawarkan lukisan “jembatan persaudaraan”. Maklumlah temanya merupakan usulan saya kepada Hardi, dan langsung diterimanya. Bahkan tema ini juga menjadi lukisan serinya , walaupun belum sebanyak seri ka’bah. Saya berhasil menjual beberapa karya “jembatan persaudaraan” ini, terutama ke beberapa advokat kawan saya. Seingat saya salah satu pembelinya tokoh hukum Mas Achmad Santosa (Otta).

Saya juga membawa  Hardi ke beberapa “tokoh” masyarakat agar mau dibuat lukisan potret diri oleh Hardi. Selain Hardi bergembira dengan kegiatan itu, juga lumayan untuk mengisi pundi-pundinya.

Salah satu yang ingat saya usulkan untuk dibuat potret diri wajahnya, ketua DPR/MPR, Bambang Soesatyo. Lukisan itu langsung diserahkan Hardi ke Bambang Soesatyo.

Pada era digital Hardi sudah mulai melangkah mendahului sesama pelukis lainnya dengan memasarkan karya-karyanya lewat media sosial. “Dari cara ini ada kontak antara lukisan saya dengan calon pembelinya,” ungkap Hardi. Dan memang sebagian besar lukisan yang ditayangkan di media sosial “terjual.”

Sebelum dia sakit, Hardi rajin menyapa para pemerhatinya melalui tayangan semacam podcast. Kolektor juga dia wawancarai, selain dia terangkan latar belakang kenapa mereka mau memiliki lukisan karya, termasuk diri saya. Bersambung ……

#Wina Armada Sukardi, kolektor lukisan Hardi

 

Penulis: Cek&Ricek.com

Editor: Cek&Ricek.com

# hardi #pelukis meninggaldunia seniman
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp

Related Posts

Pilkada Gado-Gado

Kuatnya MRC Selama ini Karena Diduga Dibekingi Jokowi

Sajak Empat Baris dalam Amplop Cokelat

Noda Sejarah yang Perlu Ditulis Ulang

Nasution yang Pernah Kukenal

Oleh Ahmadie Thaha

Korupsi Dibilang Rezeki

Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

Sedang Tren

Atiek CB Taklukkan Puncak Gunung Rinjani di Usia 62 Tahun

Ceknricek.com — Penyanyi legendaris Atiek CB kembali jadi sorotan publik. Di usianya yang menginjak 62…

Aespa Akan Rilis Album Baru pada September 2025

Juli 15, 2025

Resmi! Luka Modric Gabung AC Milan

Juli 15, 2025

Pilkada Gado-Gado

Juli 15, 2025

Kuatnya MRC Selama ini Karena Diduga Dibekingi Jokowi

Juli 15, 2025

Riza Chalid Dicekal ke Luar Negeri Usai Ditetapkan Jadi Tersangka

Juli 15, 2025

Prabowo Hadiri Peringatan Bastille Day 2025 di Paris

Juli 15, 2025

Sajak Empat Baris dalam Amplop Cokelat

Juli 15, 2025
logo

Graha C&R, Jalan Penyelesaian Tomang IV Blok 85/21, Kav DKI Meruya Ilir, Jakarta Barat. redaksi@ceknricek.com | (021) 5859328

CEK & RICEK
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
575/DP-Verifikasi/K/X/2020

Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
© 2017-2025 Ceknricek.com Company. All rights reserved.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.