Jejak perseteruan Jokowi dan Partai Demokrat terlihat usai Jokowi dilantik jadi Presiden RI tahun 2014.
Ceknricek.com– Kisruh Ijazah palsu Jokowi kian ruwet. Selain muncul tuduhan reuni Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada settingan, kini kasus ijazah palsu Jokowi juga menyenggol Partai Demokrat. Pihak Partai Demokrat pun merespons keras tuduhan yang menyebut “partai biru” berada di balik isu ijazah palsu Jokowi.
Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas, menyebut tudingan itu sebagai fitnah keji yang mengarah pada pembunuhan karakter terhadap institusi politik.
“Kami menolak tegas narasi menyesatkan ini. Demokrat tidak ada sangkut pautnya dengan isu ijazah palsu Presiden Jokowi. Ini fitnah yang tidak berdasar,” ujar Ibas dalam pernyataan pers kepada wartawan, Selasa, 29 Juli 2025.
Ibas juga meluruskan posisi mantan politisi Demokrat Roy Suryo yang disebut-sebut sering melontarkan kritik soal ijazah Jokowi. Menurutnya, Roy sudah bukan lagi kader sejak 2019.
“Apa yang disampaikan Roy Suryo adalah opini pribadi, bukan suara partai. Jangan bawa-bawa Demokrat ke dalam pusaran isu yang tak berdasar ini,” tegasnya.
Isu partai biru ini bermula dari pernyataan Jokowi menyatakan adanya orang besar di balik sejumlah isu yaitu ijazah palsu dan wacana pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Ia menyebut, ada manuver politik besar di balik serangan-serangan tersebut.
“Saya berperasaan memang kelihatannya ada agenda besar politik di balik isu-isu ijazah palsu, isu-isu pemakzulan ini,” kata Jokowi di Solo, Jawa Tengah pada Senin, 14 Juli 2025.
Menurut dia, serangkaian isu yang menyerangnya dan keluarga berkaitan erat dengan pihak-pihak tertentu yang memiliki kekuatan politik. “Artinya memang ada orang besar, ada yang back up, ya itu saja,” ujar Jokowi.
Tudingan mengarah pada partai biru setelah Sekretaris Jenderal Persatuan Advokat Indonesia (Peradi) Bersatu Ade Darmawan yang di sebuah agenda TV nasional yang membahas soal ijazah Jokowi.
Ade sendiri merupakan pihak yang melaporkan Roy Suryo dan kawan-kawan ke polisi atas dugaan penghasutan isu ijazah palsu Jokowi. Ade mengatakan bahwa dalang di balik isu itu berkaitan dengan warna baju biru yang ia kenakan.
Dalam kesempatan berbeda, pentolan relawan Jokowi sekaligus Ketua Solidaritas Merah Putih, Silfester Matutina, menyebut bahwa warna biru itu mengarah kepada partai politik yang memiliki dominan warna biru dalam identitas partainya.
Sementara Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Kaesang Pangarep mengatakan, Presiden ke-7 RI Joko Widodo tidak pernah menuduh “partai biru” sebagai dalang dari isu ijazah palsu ataupun persoalan lain yang menimpanya. Hal itu disampaikan Kaesang saat menanggapi munculnya kabar bahwa partai biru yang mendalangi isu-isu yang menimpa Jokowi adalah Demokrat.
“Sebenarnya kan kalau yang saya lihat, ketika Bapak berbicara, kan tidak ada menuduh yang Partai Biru. Saya juga melihat kemarin dari Partai Demokrat bersuara juga,” ujar Kaesang saat ditemui wartawan di Kantor DPP PSI, Senin, 28 Juli 2025.
Putra bungsu Jokowi itu pun mengungkapkan bahwa hubungan keluarganya dengan keluarga Susilo Bambang Yudhoyono selaku pendiri Demokrat berlangsung baik. Bahkan, lanjut Kaesang, kakaknya yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden RI, yakni Gibran Rakabuming Raka menjenguk Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ketika dirawat di rumah sakit.
Jejak perseteruan Jokowi dan Partai Demokrat terlihat usai Jokowi dilantik jadi Presiden RI tahun 2014. Ia enggan melanjutkan Proyek Hambalang, hingga bangunan di Hambalang terlihat terlantar. Puncaknya, Kepala Staf Kepresidenan Jenderal Purnawirawan Moeldoko hendak membegal Partai Demokrat. Upaya pembegalan ini, disebut sebut atas restu Jokowi.