Close Menu
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
Tentang Kami Kontak Kami
  • APP STORE
  • GOOGLE PLAY
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
CEK&RICEKCEK&RICEK
Trending:
  • Mengulik Bayaran Bintang Film Superman Terbaru
  • Ribetnya Ivan Gunawan Kalau Mau Sholat
  • Ivan Gunawan Akui 43 Tahun Tak Pernah Sholat Jumat
  • Nikita Mirzani Cabut Gugatan Wanprestasi terhadap Reza Gladys
  • Bunga Zainal Protes Vonis Pelaku Penipuan Rp 6,2 M Cuma 2 Tahun Penjara
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
Home»Opini
Opini

Kapan Nobel Untuk Indonesia?

Oktober 17, 20212 Mins Read

Ceknricek.com–Dewan Juri Anugerah Nobel tahun 2021 menganugerahkan Penghargaan Nobel untuk Perdamaian kepada Maria Ressa dari Filipina dan Dmitry Muratov dari Rusia. Maria Ressa adalah pimpinan Rappler, kantor berita kritis terhadap rezim Duterte di Filipina dan Dmitry Muratov memimpin surat kabar independen kritis terhadap rezim Putin di Rusia. Kedua jurnalis telah menghadapi ancaman hukum mau pun nyawa selama perjuangan menghadapi masing-masing penguasa yang berupaya membrangus kebebasan mengungkap pendapat.

Kriteria

Sejak cukup lama saya mempelajari sifat pengambilan keputusan Dewan Juri Anugerah Nobel terutama bidang Sastra dan Perdamaian. Dari apa yang berhasil saya pelajari dapat disimpulkan bahwa keputusan Dewan Juri Nobel untuk Sastra dan Perdamaian tidak obyektif sebab kriteria terkait pada Sastra dan Perdamaian memang nisbi terkait selera subyektif maka tidak bisa diukur seperti misalnya Fisika, Kimia, Biologi bahkan Ekonomi.

Dari para penerima Nobel seperti Martin Luther King, Rigoberta MenchĂș Tum , Nelson Mandela, Aung San Syu Ki, Boris Pasternak, Aleksandr Solzhenitsyn, Liu Xiaobo, Malala Yousafzai dapat disimpulkan bahwa mayoritas keputusan Dewan Juri Nobel tidak lepas dari pertimbangan politis.

Ketika saya bangga Pramudya Ananta Toer dinominasikan sebagai penerima anugerah Nobel, seorang sahabat di Eropa yang memiliki akses informasi dari para anggota Dewan Juri Nobel menyatakan bahwa nominasi Pramudya terkait kisah derita keterbuangan beliau ke pulau Buru akibat fobia komunis pasca G30S . Mujur tak teraih, nahas tak tertolak rezim yang pada masa itu sedang berkuasa di Indonesia masih memiliki cukup daya kewibawaan untuk menggugurkan nominasi PAT ke Dewan Juri Anugerah Nobel.

Legowo

Saya yakin banyak putra-putri terbaik Indonesia layak menerima anugerah Nobel. Namun permasalahannya adalah bagaimana cara menempuh akses yang tepat dan benar untuk menominasikannya ke Dewan Juri Nobel serta sejauh mana pemerintah Indonesia berkenan mendukung.

Terutama di bidang Sastra dan Perdamaian layak dipertanyakan mengenai apakah pemerintah Indonesia cukup sudi berjiwa besar demi legowo mendukung nominasi putra-putri terbaik Indonesia ke Dewan Juri Nobel yang justru memiliki kriteria mengutamakan mereka yang bersikap kritis terhadap pemerintah.

Selama konstelasi peta kekuasaan masih belum berubah maka sulit diharapkan bahwa para tokoh nasional seperti Rizal Ramli, Feisal Basri, Kwik Kian Gie, Dewi Sartika, Sri Palupi, Sandyawan Sumardi, Sumarsih, Hersubeno Arief, Rocky Gerung, Refli Harun bakal menerima anugerah Nobel.

Penulis: Cek&Ricek.com

Editor: Cek&Ricek.com

#nobel hadiah Indonesia
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp

Related Posts

Pilkada Gado-Gado

Kuatnya MRC Selama ini Karena Diduga Dibekingi Jokowi

Sajak Empat Baris dalam Amplop Cokelat

Noda Sejarah yang Perlu Ditulis Ulang

Nasution yang Pernah Kukenal

Oleh Ahmadie Thaha

Korupsi Dibilang Rezeki

Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply

Sedang Tren

Mengulik Bayaran Bintang Film Superman Terbaru

Film Superman terbaru sudah beredar.Berapa honor pemeran Superman David Corenswet?

Ribetnya Ivan Gunawan Kalau Mau Sholat

Juli 15, 2025

Ivan Gunawan Akui 43 Tahun Tak Pernah Sholat Jumat

Juli 15, 2025

Nikita Mirzani Cabut Gugatan Wanprestasi terhadap Reza Gladys

Juli 15, 2025

Bunga Zainal Protes Vonis Pelaku Penipuan Rp 6,2 M Cuma 2 Tahun Penjara

Juli 15, 2025

Atiek CB Taklukkan Puncak Gunung Rinjani di Usia 62 Tahun

Juli 15, 2025

Aespa Akan Rilis Album Baru pada September 2025

Juli 15, 2025

Resmi! Luka Modric Gabung AC Milan

Juli 15, 2025
logo

Graha C&R, Jalan Penyelesaian Tomang IV Blok 85/21, Kav DKI Meruya Ilir, Jakarta Barat. redaksi@ceknricek.com | (021) 5859328

CEK & RICEK
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
575/DP-Verifikasi/K/X/2020

Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
© 2017-2025 Ceknricek.com Company. All rights reserved.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.