Ceknricek — Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan Selasa (26/3) pagi ini menguat seiring apresiasi mata uang Asia. Pada pukul 09.57 WIB, kurs rupiah menguat 10 poin menjadi Rp 14.175 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp 14.185 per dolar AS.
Direktur Utama PT. Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan pada pernyataan terakhir Bank Central AS The Federal Reserve memang tidak menyatakan secara implisit jika ekonomi AS terancam resesi.
“Namun para ahli dan analis menakarnya dari ucapan Jerome Powell jika tahun ini The Fed tidak menaikkan suku bunga acuan, bahkan akhir tahun ada kemungkinan menggelontorkan stimulus atau menurunkan suku bunganya,” ujar Ibrahim.
Selain itu, tren penurunan harga minyak memberikan harapan tekanan yang dihadapi oleh neraca transaksi berjalan akan membaik.
“Dengan fondasi devisa dari ekspor-impor barang dan jasa yang lebih tinggi, maka rupiah punya pijakan untuk lebih stabil bahkan menguat,” kata Ibrahim.
Ibrahim memperkirakan rupiah pada hari ini akan bergerak melemah menuju kisaran antara Rp 14.156 sampai Rp 14.220 per dolar AS. Sementara itu, untuk kurs tengah Bank Indonesia pada Selasa menunjukkan rupiah menguat menjadi Rp 14.171 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp 14.223 per dolar AS.