Close Menu
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
Tentang Kami Kontak Kami
  • APP STORE
  • GOOGLE PLAY
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
CEK&RICEKCEK&RICEK
Trending:
  • Sarjono Sutrisno Dinobatkan sebagai Icon Executive Producer 100 CTFP Indonesia
  • Sambut HUT ke-80 RI, PLN Beri Diskon 50 Persen Tambah Daya Listrik 
  • Crystal Palace Juara Community Shield Usai Menang Adu Penalti Lawan Liverpool
  • Hasil Laga Pramusim: Chelsea Hajar AC Milan 4-1
  • Ini Kata Jefri Nichol Usai Kalah TKO dari El Rumi
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
Home»Berita»SOSIAL BUDAYA
SOSIAL BUDAYA

Mitos di Balik Bau Nyale

Februari 22, 20193 Mins Read

Ceknricek.com. Dari sebuah diskusi antara para tetua adat masyarakat suku Sasak, akhirnya bisa dipastikan bahwa perayaan adat Bau Nyale ditetapkan pada tanggal 20 Februari 2019.

Penentuan tanggal datangnya tradisi Bau Nyale tidak bisa sembarangan, karena harus disesuaikan dengan tanggal di mana peristiwa itu diyakini muncul pertama kali. Perayaan itu konon berkaitan erat dengan tragedi bunuh diri seorang putri raja, bernama Putri Mandalika.
Penentuan tanggal juga berkaitan erat dengan momentum kemunculan jutaan cacing laut di permukaan pantai, karena cacing-cacing itu tidak akan muncul di waktu-waktu yang lain. Kalaupun ada yang keluar, paling hanya beberapa ekor saja.

Lantas, siapakah Putri Mandalika? Dikutip dari berbagai sumber, dia adalah putri dari Raja Tonjang Beru dan Dewi Seranting. Raja ini terkenal karena kebijaksanaannya sehingga rakyat sangat mencintainya karena mereka hidup makmur.

Sampai pada suatu ketika, putri dari sang raja yang diberi nama Mandalika semakin dewasa, muncullah kekacauan. Banyak pria dari negeri seberang yang terpikat dan ingin melamar. Sampai-sampai terjadi kekacauan karena para pria itu bersaing untuk mendapatkan Mandalika.

Melihat hal ini Mandalika bukannya senang. Dia justru bingung hingga akhirnya memutuskan untuk bunuh diri, dengan terjun ke laut, dan di waktu bersamaan muncullah jutaan cacing laut. Warga yang mengetahui hal ini berusaha mengambil cacing-cacing itu, karena meyakini bisa mendatangkan berkah.

Karena dianggap sebaai peristiwa mistis, serangkaian ritual digelar warga Lombok jelang datangnya momen Bau Nyale. Mereka akan memotong ayam untuk dibuat selamatan. Doa-doa dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta arwah para leluhur, agar berkah dan keselamatan senantiasa menaungi mereka, hingga di tahun yang akan datang.

Atraksi Perisaian

Tak hanya menggelar selamatan, tradisi ritual lain biasanya juga akan digelar, yaitu atraksi perisaian. Atraksi hanya diadakan untuk tujuan tertentu yang bersifat ritual. Di dalamnya menampilkan dua orang pria saling berhadapan sambil membawa cambuk rotan dan tameng anyaman bambu. Mereka akan saling serang hingga kadang sampai berdarah-darah.

Darah yang menetes ke bumi dalam atraksi ini diyakini mengandung kekuatan doa agar alam semesta senantiasa memberikan berkah kesuburan, yang biasanya terwujud dengan datangnya hujan deras, sehingga bisa memberi pengairan pada hamparan tanah ladang dan persawahan.
Perisaian kerap dikategorikan sebagai ritual pemanggil hujan. Dalam tradisi Bau Nyale, atraksi perisaian tak lepas dari upaya untuk memanggil hujan di malam jelang puncak perayaan. Momen keluarnya cacing-cacing laut ini akan selalu diawali dengan sebuah peristiwa alam tertentu.

Sebelum nyale keluar, biasanya turun hujan deras di malam hari. Pada hari keempat setelah purnama atau malam menjelang nyale keluar, hujan reda, lalu berganti hujan rintik dan air laut menjadi tenang. Selanjutnya pada malam hari nyale mulai menampakkan diri.

Di saat matahari mulai terbit, nyale berangsur-angsur menghilang dari permukaan laut dan seolah hilang ditelan bumi. Kalaupun ada hanya akan tersisa beberapa ekor, yang mana itupun tersamar di sela-sela batuan karang.

Karena itulah, peristiwa yang hanya terjadi dalam semalam itu akan dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh para warga. Mereka berburu nyale dengan berbagai peralatan seadanya. Mereka berusaha mendapatkan nyale sebanyak-banyaknya, untuk kemudian dijadikan sebagai campuran pupuk tanaman.

Tak hanya dipakai untuk pupuk, sebagian orang justru memakannya dengan mengola menjadi berbagai masakan. Kandungan protein yang tinggi pada nyale diyakini bisa membuat binatang ini sebagai salah satu metode terapi.

…

Untuk Iklan dan Partnership:
Whatsapp: 0816710450

Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp

Related Posts

Sarjono Sutrisno Dinobatkan sebagai Icon Executive Producer 100 CTFP Indonesia

Hari Anak Nasional 2025, Imaculata Hibahkan Sertifikat Tanah Untuk Rumah Aman

For Ramadhan with Love: Kolaborasi Sociopreneur Muda dengan Maya Miranda Ambarsari untuk Berbagi Kepada Sesama

YMM Last Wish Bagikan 80 Plakat ‘People of The Year 2024’

Survei Broker Global Octa Menyoroti Kepedulian Sosial Trader

Kala Menteri Kebudayaan Fadli Zon Mampir di Kantor PWI

Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply


Sedang Tren

Sarjono Sutrisno Dinobatkan sebagai Icon Executive Producer 100 CTFP Indonesia

Maria Monique Last Wish Foundation (MMLWF) resmi menetapkan Sarjono Sutrisno (Stro) sebagai Icon Executive Producer 100 CTFP (100 Celebrities Talk for Para Athletes) Indonesia.

Sambut HUT ke-80 RI, PLN Beri Diskon 50 Persen Tambah Daya Listrik 

Agustus 11, 2025

Crystal Palace Juara Community Shield Usai Menang Adu Penalti Lawan Liverpool

Agustus 11, 2025

Hasil Laga Pramusim: Chelsea Hajar AC Milan 4-1

Agustus 11, 2025

Ini Kata Jefri Nichol Usai Kalah TKO dari El Rumi

Agustus 11, 2025

Persija Kalahkan Persita 4-0 di Laga Perdana Super League

Agustus 11, 2025

Soal Kontroversi Film Animasi Merah Putih One For All, Ini Kata Sutradara Film Jumbo 

Agustus 11, 2025

Kartika Art Space Gelar Pameran Lukisan

Agustus 11, 2025
logo

Graha C&R, Jalan Penyelesaian Tomang IV Blok 85/21, Kav DKI Meruya Ilir, Jakarta Barat. redaksi@ceknricek.com | (021) 5859328

CEK & RICEK
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
575/DP-Verifikasi/K/X/2020

Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
© 2017-2025 Ceknricek.com Company. All rights reserved.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.