Ceknricek.com. Perdana Menteri Malaysia Mahathir Muhammad menerima kunjungan 20 wartawan Indonesia – Malaysia yang tergabung dalam Ikatan Setiakawan Wartawan Malaysia-Indonesia (Iswami), di kantornya, kawasan Putra Jaya, Selangor, Malaysia, Selasa (19/2) siang. Rombongan yang dipimpin Presiden Iswami, Asro Kamal Rokan, berdiskusi sekitar satu jam seputar pelbagai hal, mulai dari ekonomi, politik, sosial budaya, dan pers di era digital.
Pada pertemuan itu, Mahathir memaparkan banyak hal dalam posisinya, dua kali terpilih menjadi Perdana Menteri Malaysia. Pertama, periode (1981-2003), menggantikan Abdullah Ahmad Badawi. Sedangkan masa jabatan kedua baru diembannya, 10 Mei 2018, menggantikan PM Najib Razak.
Mahathir mengatakan, waktu pertama menjabat perdana menteri, ia memilih tokoh-tokoh muda untuk membantu menjalankan pemerintahannya. Perdana Menteri kelahiran Alor Setar, Malaysia 10 Juli 1925 mengaku tak ada kendala bekerja sama dengan mereka yang jauh lebih muda. “Saya sangat suka bergaul dengan mereka, tak ada masalah,” katanya.
Karena kesibukannya, sejak menjabat kembali menjadi perdana menteri Malaysia, ia belum menulis lagi. Padahal saat berada di luar pemerintahan, Mahathir terbilang sangat produktif. Ia menulis banyak artikel tentang kondisi sosial, politik dan ekonomi di negaranya.
Menurut Mahathir, saat itu ia merasa terpanggil untuk menulis karena banyak perkara-perkara tidak baik bagi negara. “Saya suarakan pendapat saya. Mungkin karena lama jadi perdana menteri, pengaruh itu masih ada,” katanya.
PM Mahathir bercerita, saat itu ramai orang datang memintanya berbuat sesuatu pada pemerintah. Ia kemudian membuat blog untuk menceritakan apa yang berlaku. “Untuk membuat kritik. Jadi cukup efektif, karena saya dapat 27 juta yang membaca,” katanya.
Dari pengalaman itu PM Mahathir merasa, media sosial tak bisa dipandang sebelah mata. “Model sosial media ini lebih kuat daripada yang lain,” katanya.
…
Untuk Iklan dan Partnership:
Whatsapp: 0816710450