Ceknricek — Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan Jumat (29/3) pagi, kembali menguat usai pengumuman data ekonomi terbaru Amerika Serikat. Kurs rupiah pukul 10.03 WIB menguat 5 poin atau 0,04 persen menjadi Rp14.238 per dolar AS, dibanding posisi sebelumnya Rp14.243 per dolar AS. Padahal satu jam sebelumnya rupiah masih melemah terhadap dolar.
Pengamat ekonomi Lana Soelistianingsih mengatakan, data ekonomi AS terbaru menunjukkan pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam tersebut mencapai 2,2 persen pada triwulan IV-2018, dimana sepanjang tahun 2018 ekonomi AS tumbuh 2,9 persen.
“Tampaknya ekonomi AS mencatatkan kinerja terbaiknya di tahun 2018, dan mulai menunjukkan perlambatan pada tahun-tahun mendatang,” ujar Lana.
Pertumbuhan ekonomi AS untuk triwulan IV lebih rendah dibandingkan ekspektasi konsensus 2,4 persen dan lebih rendah dibandingkan kinerja pada triwulan sebelumnya, 3,4 persen. Sementara itu, pada triwulan II-2018 pertumbuhan ekonomi AS tercatat 4,2 persen dan triwulan I-2018, 2,2 persen.
Bank sentral AS The Fed memprediksi untuk tahun ini dan beberapa tahun mendatang pertumbuhan ekonomi AS akan menunjukkan tren perlambatan. Pertumbuhan ekonomi AS 2019 diprediksi akan mencapai 2,1 persen, 2020 menjadi 1,9 persen, dan pada 2021 menjadi 1,8 persen.
Pagi ini, dolar AS juga melemah terhadap Yuan 0,14 persen, Yen 0,12 persen, terhadap Won 0,01 persen, Singapura 0,04 persen, dan Baht 0,19 persen. Sedangkan kurs tengah Bank Indonesia menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp14.244 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.255 per dolar AS. (Antara)