Ceknricek.com — Manajer Tottenham Hotspur Jose Mourinho turut berang akibat drama transfer gelandang serang andalan Spurs, Christian Eriksen. The Special One mengecam Inter Milan yang tak lain adalah mantan klub yang pernah diasuhnya yang pernah diasuh 2008-2010.
Klub Italia itu disebut-sebut tengah berjuang menyelesaikan langkah mereka yang berlarut larut untuk mendapatkan Christian Eriksen. Mourinho tidak memasukkan Eriksen ke dalam skuat untuk pertandingan Sabtu (25/1) yang berakhir 1-1 di Southampton dalam putaran keempat Piala FA, meskipun gelandang asal Denmark itu sudah berangkat ke St Mary’s, Sabtu (25/1).
Baca Juga: Gol Telat Southampton Paksa Tottenham Gelar Laga Ulang Piala FA
Inter telah memburu Eriksen selama hampir sepanjang bursa transfer Januari, ketika ada spekulasi mengenai masa depannya sejak ia mengatakan ingin meninggalkan Spurs tahun lalu. Diyakini bahwa Tottenham sudah hampir menyetujui fee bagi Eriksen dan ia bisa menuju Italia awal pekan depan untuk pemeriksaan medis.
Namun, Mourinho tidak senang dengan bagaimana ia ditinggalkan dengan pemain yang gelisah selama beberapa pekan ketika kesepakatan bisa diselesaikan sekarang.
“Anda bisa membaca apa yang Anda ingin baca, saya tidak ingin mengatakan apapun. Saya hanya ingin mengatakan bahwa situasi ini seharusnya tidak terjadi pada 25 Januari,” kata Mourinho seperti dikutip AFP.
“Ini bukan kesalahan Tottenham bahwa pada 25 Januari kami berada dalam situasi tersebut,” tambahnya. Kendati spekulasi terus-menerus melingkupi masa depan Eriksen, Mourinho telah menurunkan playmaker tersebut dalam beberapa kesempatan.
Eriksen masuk sebagai pemain cadangan pada babak kedua dalam pertandingan Rabu yang berakhir dengan kemenangan 2-1 atas Norwich, namun dicemooh oleh sejumlah fans yang tidak senang dengan pemain asal Denmark yang dianggap kurang berkomitmen itu.
Mourinho menolak untuk menyalahkan Eriksen dan malah mengisyaratkan Inter-lah yang seharusnya bertanggung jawab akibat drama transfer ini.
“Yang bisa saya katakan adalah Eriksen, sejak saya datang, ia bersikap sangat, sangat profesional, kepada saya dan tim. Tottenham adalah yang terakhir yang harus disalahkan untuk situasi ini, tapi untuk berada pada 25 Januari dalam situasi seperti ini adalah tidak baik,” ucap Mourinho menjelaskan.
BACA JUGA: Cek EKONOMI & BISNIS, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini
