Close Menu
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
Tentang Kami Kontak Kami
  • APP STORE
  • GOOGLE PLAY
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
CEK&RICEKCEK&RICEK
Trending:
  • Ketenangan di Tengah Kehidupan Sehari-hari
  • Ternyata Aktor Zhang Yiyang Telah Dieksekusi Mati
  • Netflix Umumkan “All of Us Are Dead” Musim Kedua Mulai Diproduksi
  • Dicibir Bangkrut, Sule Mengaku Tidak Masalah
  • Trump Umumkan Tarif Impor Jepang Jadi 15 Persen
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
Home»Berita»SOSIAL BUDAYA
SOSIAL BUDAYA

Sultan HB X: Ajak Masyarakat DIY Turunkan Tingkat Intoleransi

November 25, 20192 Mins Read

Ceknricek.com — Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X berjanji untuk menurunkan beban intoleransi di Yogyakarta. Pernyataan itu disampaikan menanggapi hasil riset SETARA Institute yang menempatkan Yogyakarta sebagai satu dari sepuluh provinsi dengan tingkat intoleransi tertinggi di Indonesia.

“Kami hanya bisa berupaya untuk terus menurunkan beban intoleransi, secara maksimal,” kata Sri Sultan Hamengku Buwono X di Yogyakarta, Senin, (25/11), dilansir dari Antara.

Menurut dia, hasil riset itu mungkin saja cukup untuk menggambarkan kondisi intoleransi di DIY. Namun, Sultan mengatakan tidak tahu secara persis dasar yang digunakan untuk pelaksanaan riset dari lembaga tersebut. 

“Sekarang sebetulnya perkembangan itu juga sudah terjadi. Hanya sekarang modelnya alasannya kearifan lokal kan gitu, ganti motif, ganti isu,” kata Sultan.

Dari dasar itulah Sultan kemudian mengajak untuk menurunkan beban intoleransi dengan meningkatkan literasi ke masyarakat. “Literasi ini terkadang dianggap hal yang kurang penting tetapi literasi harus terus dilakukan supaya masyarakat memahami,” katanya.

Lebih lanjut, Sultan juga menanggapi  berbagai kejadian yang mengarah pada tindakan intoleransi harus segera ditangani secara tegas. “Jika ada kejadian maka harus segera ditangani karena nantinya hanya akan terus menumbuhkan intoleransi,” katanya. 

Baca Juga: Sultan HB X Minta Kaum Milenial Tertib di Jalan Raya

Sebelumnya, berdasarkan riset SETARA Institute terhadap pelanggaran kebebasan beragama atau berkeyakinan dalam lima tahun terakhir, 2014-2019, menempatkan Jawa Barat sebagai provinsi dengan jumlah pelanggaran terbanyak, 162 pelanggaran. 

Di peringkat kedua ditempati DKI Jakarta dengan 113 kasus, Jawa Timur 98 kasus, Jawa Tengah 66 kasus, Aceh 65 kasus, DIY 37 kasus, Banten 36 kasus, Sumut 28 kasus, Sulsel 27 kasus, dan Sumbar 23 kasus.

Di Yogyakarta sendiri yang menempati posisi keenam dalam kasus pelanggaran kebebasan beragama atau berkeyakinan selama tiga tahun terakhir terjadi di Bantul, Sleman, dan Gunung Kidul terkait penolakan gereja.

Sementara itu dilansir dari Suara, sepanjang 2018, sedikitnya terdapat beberapa kasus seperti penolakan acara sedekah laut, pemotongan salib, hingga penolakan bermukimnya warga minoritas di pedukuhan Karet, Bantul.

BACA JUGA: Cek BISNIS INDUSTRI, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.

Penulis: Cek&Ricek.com

Editor: Cek&Ricek.com

# Yogyakarta intoleransi masyarakat sultanhbx
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp

Related Posts

For Ramadhan with Love: Kolaborasi Sociopreneur Muda dengan Maya Miranda Ambarsari untuk Berbagi Kepada Sesama

YMM Last Wish Bagikan 80 Plakat ‘People of The Year 2024’

Survei Broker Global Octa Menyoroti Kepedulian Sosial Trader

Kala Menteri Kebudayaan Fadli Zon Mampir di Kantor PWI

DWP KJRI Dubai Gelar Peragaan Busana Batik

Bersama Gemma, YMM Last Wish Membuat Legacy untuk Dunia

Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply


Sedang Tren

Ketenangan di Tengah Kehidupan Sehari-hari

Salah satu ancaman terbesar terhadap ketenangan hidup manusia masa kini justru datang dari benda kecil yang selalu ada di genggaman: ponsel pintar.

Ternyata Aktor Zhang Yiyang Telah Dieksekusi Mati

Juli 23, 2025

Netflix Umumkan “All of Us Are Dead” Musim Kedua Mulai Diproduksi

Juli 23, 2025

Dicibir Bangkrut, Sule Mengaku Tidak Masalah

Juli 23, 2025

Trump Umumkan Tarif Impor Jepang Jadi 15 Persen

Juli 23, 2025

Jafar/Felisha Lolos ke Babak 16 besar China Open 2025

Juli 23, 2025

Terseret Kasus Erika Carlina, Nathalie Holscher Kena Blacklist Kelab Malam

Juli 23, 2025

6 Mesin Kopi Termahal di Dunia

Juli 23, 2025
logo

Graha C&R, Jalan Penyelesaian Tomang IV Blok 85/21, Kav DKI Meruya Ilir, Jakarta Barat. redaksi@ceknricek.com | (021) 5859328

CEK & RICEK
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
575/DP-Verifikasi/K/X/2020

Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
© 2017-2025 Ceknricek.com Company. All rights reserved.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.