Close Menu
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
Tentang Kami Kontak Kami
  • APP STORE
  • GOOGLE PLAY
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
CEK&RICEKCEK&RICEK
Trending:
  • Harga Emas Antam Hari Ini Melonjak Tinggi, Cek Rinciannya
  • Ryan Mbeumo Resmi Gabung Manchester United
  • Indonesia Lolos ke Semifinal Piala AFF U-23
  • Justin Bieber Posting Papan Reklame di Jakarta, Fans Geger
  • Jaksa Belum Siap, Sidang Fariz RM Ditunda
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Home
  • Headline
  • Berita
    • AKTIVITAS PRESIDEN
    • AKTIVITAS KEPALA DAERAH
    • AKTIVITAS MENTERI
    • POLITIK
    • JURNALISTIK
    • BREAKING NEWS
    • LINGKUNGAN HIDUP
    • KESEHATAN
    • BISNIS INDUSTRI
    • EKONOMI & BISNIS
    • HUKUM
    • SOSIAL BUDAYA
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
  • Pengetahuan
    • SOSOK
    • SEJARAH
    • BIOGRAFI
    • BUKU & LITERATUR
    • TEKNOLOGI & INOVASI
    • RISET & DUNIA KAMPUS
  • ENTERTAINMENT
    • FASHION & BEAUTY
    • FILM & MUSIK
    • SELEBRITI
    • KOMUNITAS
    • FOOD REVIEW
    • WISATA
    • DUNIA KESEHATAN
    • SENI & BUDAYA
    • PARENTING & KIDS
    • TIPS & TRIK
    • TEATER
  • Opini
CEK&RICEKCEK&RICEK
  • Home
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
Home»Opini
Opini

Syafii Maarif dan Isu Perbudakan Spiritual

Mei 27, 20224 Mins Read

Ceknricek.com–“Bagi saya mendewa-dewakan mereka yang mengaku keturunan Nabi adalah bentuk perbudakan spiritual. Bung Karno puluhan tahun yang lalu sudah mengeritik keras fenomena yang tidak sehat ini”. Teks ini yang langsung teringat ketika hari ini saya mendengar wafatnya Syafii Maarif. Teks ini dituliskan di akun twitternya sendiri, di @SerambiBuya, tanggal 21/11/2020.

Syafii Maarif sangat kritis dengan kesan diagung- agungkannya seorang tokoh hanya karena isu ia dianggap keturunan Nabi Muhammad. Apalagi jika yang diisukan keturunan Nabi itu tidaklah mengesankan ulama yang pro cara berpikir modern.

Mengagungkan seseorang karena isu keturunan Nabi dianggap bertentangan dengan ajaran Islam yang progresif. Dalam Islam, semua orang pada dasarnya setara belaka. Hanya ketakwaannya yang membedakan, bukan asal usulnya.

Tak ada jaminan seorang keturunan Nabi, Raja, Guru Suci, atau keturunan Presiden, Konglomerat, lebih bertakwa dibandingkan individu lain. Lalu apa faedahnya mengagung- agungkan seseorang karena keturunannya?

Dalam kesempatan lain, Syafii Maarif juga cukup keras. Ujarnya, banyak dari kita yang tak bisa dan tak mau membedakan. Yang mana ajaran Islam, dan yang mana budaya Arab.

Celakanya, sambung Buya Syafii, ada budaya Arab yang sudah rongsokan, yang sudah jatuh, justru kita banggakan di Indonesia. Budaya rongsokan itu kita agung- agungkan. Munculah itu aneka radikalisme. ISIS adalah puncak warisan rongsokan budaya Arab.

Hari ini, cendekiawan muslim, yang sangat keras melawan politisasi agama, yang acap disebut guru bangsa itu sudah tiada.

-000-

Di tahun 2017, beredar foto yang viral di media sosial. Nampak seorang pria di usia senja sedang duduk di stasiun kereta . Sendiri saja. Pria itu bersama banyak orang di sana, sedang menunggu datangnya kereta. Yang ditunggu adalah KRL jurusan Jakarta menuju Bogor.

Ternyata pria itu Buya Syafii Maarif. Foto itu diambil saat aaa akan pergi ke acara peluncuran Program Penguatan Pendidikan Pancasila. Ini acara yang akan dihadiri dan diresmikan Presiden Joko Widodo, Sabtu, 12 Agustus 2017.

Tenang dan enteng saja, Buya Syafii merespon soal foto viral itu. Ujarnya, “Saya memang orang kampung. Bagi saya sudah biasa berjalan kaki atau bersepeda puluhan kilometer. Naik ojek atau naik kereta api bersama rakyat banyak itu memang dunia saya.”

Buya Syafii nyaman- nyaman saja, di usia yang menua sekalipun, pergi ke mana-mana tanpa ada yang menemani. Ujarnya, saya juga tak punya beban pergi ke suatu tempat dengan angkutan umum.

Ujar Buya Syafii, ia berpikir praktis saja. Jika ia naik kereta, itu semata untuk efisiensi. Kalau ke Bogor lewat puncak kan bisa kena macet. Naik kereta, ia tak kena macet.

Si Anak Kampung. Itu justru sebutan yang Buya Syafii sukai soal dirinya. Si Anak Kampung lalu menjadi judul novel yang ditulis oleh Damien Dematra, karena terinspirasi oleh kisah hidup Buya Syafii.

Sebagai anak kampung, Buya Syafii acap kesulitan ekonomi. Beberapa kali sekolahnya tertunda karena tak memiliki biaya. Ia pernah menjadi buruh, atau guru, untuk menyambung hidup. Itu pekerjaan yang saat itu ada.

Kesulitan ekonomi, hidup yang sederhana, ternyata justu ikut menempanya memiliki karakter yang keras, berani dan peduli pada rakyat kecil.

-000-

Itu peristiwa sekitar tahun 2018. Saya tiba- tiba mendapat telepon, dari nomor yang tak ada nama dalam daftar saya. Ternyata itu dari Buya Syafii. Saya tak menyimpan nomor hanphone yang digunakan Buya Syafii Maarif.

Buya Syafii mengucapkan selamat atas pelatihan Pancasila yang saya selenggarakan di 34 provinsi. Pendidikan politik yang saya buat itu luas diberitakan karena memecahkan rekor dunia. Itu pendidikan politik terbesar Guieness Book of World Record.

Buya menyampaikan pesan yang kuat. “Apapun yang adinda lakukan, lakukan dalam kerangka Keindonesiaan. Dinda membantu calon presiden untuk menang. Atau dinda mengkritik penguasa yang zalim, kerjakan itu dalam kerangka keindonesiaan.”

Hingga hari ini, ujar Buya Syafii, memang Pancasila berharga untuk disebarkan, untuk merekatkan kita selaku bangsa yang beragam. Sambil bercanda, saat itu saya menjawab: “Siaaap komandan.” Ia tertawa.

Selamat jalan Syafii Maarif. Selamat jalan Buya. Selamat jalan Guruku.

27 Mei 2022          

Penulis: Cek&Ricek.com

Editor: Cek&Ricek.com

buyasyafiima'arif isuperbudakan spiritual
Share. Facebook Twitter Telegram WhatsApp

Related Posts

Pesantren Digital

Gaza dalam Kesaksian Jean-Pierre Filiu: Kata Dibungkam (5/5)

Gaza dalam Kesaksian Jean-Pierre Filiu: Ikatan Sosial Runtuh (4/5)

Pendelegasian Wilayah Udara Ex FIR Singapura dalam Perspektif Ilmu Politik

Gaza dalam Kesaksian Jean-Pierre Filiu: Geng Abu Shabab (3/5)

Gaza dalam Kesaksian Jean-Pierre Filiu: Tak Lagi Dikenali (2/5)

Add A Comment
Leave A Reply Cancel Reply


Sedang Tren

Harga Emas Antam Hari Ini Melonjak Tinggi, Cek Rinciannya

Harga emas Antam pada Selasa (22/7/25) mengalami kenaikan Rp19.000 dari semula Rp1.927.000 per gram menjadi Rp1.946.000.

Ryan Mbeumo Resmi Gabung Manchester United

Juli 22, 2025

Indonesia Lolos ke Semifinal Piala AFF U-23

Juli 21, 2025

Justin Bieber Posting Papan Reklame di Jakarta, Fans Geger

Juli 21, 2025

Jaksa Belum Siap, Sidang Fariz RM Ditunda

Juli 21, 2025

Main Padel, Mata Arie Untung Cedera Kena Bola

Juli 21, 2025

Kembali Jalani Pengobatan Kanker di Penang, Vidi Aldiano Ucap Ini

Juli 21, 2025

Pengakuan DJ Panda Sudah Bertanggung Jawab soal Kehamilan Erika Carlina

Juli 21, 2025
logo

Graha C&R, Jalan Penyelesaian Tomang IV Blok 85/21, Kav DKI Meruya Ilir, Jakarta Barat. redaksi@ceknricek.com | (021) 5859328

CEK & RICEK
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
575/DP-Verifikasi/K/X/2020

Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
  • Headline
  • Berita
  • Pengetahuan
  • ENTERTAINMENT
  • Opini
© 2017-2025 Ceknricek.com Company. All rights reserved.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.