Berbagai Jenis Isi Bantal Untuk Tidur Nyenyak | Cek&Ricek Anugerah Pewarta Astra 2025 - Satukan Gerak, Terus Berdampak
Foto: clotheslinecleaners.com

Berbagai Jenis Isi Bantal Untuk Tidur Nyenyak

Ceknricek.com - Tidur yang nyaman dan nyenyak merupakan hal yang dinantikan setiap orang. Setelah menjalani aktivitas seharian, tidur menjadi pelepas penat dan waktu untuk mengisi energi agar siap menjalani hari esok. Beberapa faktor mempengaruhi kenyamanan tidur, mulai dari posisi, tempat tidur, cahaya, dan bantal.

Bantal salah satu kunci kenyamanan tidur. Setiap orang memiliki preferensi bantal yang disukai. Berikut adalah beberapa jenis bahan isian yang umumya digunakan pada bantal untuk menciptakan kenyamanan tersendiri.

Kapuk

Bagi orang Indonesia, bahan yang satu ini cukup familiar di telinga. Kapuk merupakan salah satu bahan yang dulu sering digunakan untuk menjadi isi bantal. Kapuk memiliki tekstur yang lembut dan licin saat disentuh. Bahan ini cukup kuat menahan beban dan dapat dengan mudah disesuaikan ketebalannya.

Kekurangan kapuk yaitu mudah lembap sehingga sering menimbulkan bau tidak sedap. Bantal kapuk akan memadat dan mengeras seiring lamanya penggunaan. Bantal yang diisi kapuk juga dapat menimbulkan debu dan menjadi sarang kutu atau tungau. Oleh karena itu, jenis bantal ini sudah mulai ditinggalkan.

Busa

Tidak seperti kapuk yang berasal dari bahan alami, busa merupakan bahan sintetis alias buatan. Busa memiliki tekstur yang lentur dan mudah mengikuti bentuk kepala saat digunakan. Saat tidak mendapat beban, busa akan kembali ke bentuk semula dengan cepat. Kekurangan bantal busa adalah terasa panas saat digunakan karena cenderung tidak memiliki ruang untuk sirkulasi udara.

Memory Foam

Bahan ini masih sejenis dengan busa, tetapi memiliki tekstur lebih lembut. Terbuat dari bahan polyurethane, memory foam lebih lambat kembali ke bentuk semula setelah ditekan. Bantal ini lebih nyaman digunakan dibandingkan busa biasa karena mampu menyerap keringat dan tidak terlalu panas.

Bulu Angsa

Isian bantal menggunakan bulu angsa, dulu banyak digunakan oleh masyarakat di Eropa. Bulu angsa dikenal karena teksturnya yang lembut dan halus, terlebih bulu pada bagian leher (down). Semakin banyak kandungan down sebagai isi bantal,semkin tinggu pula harganya.

Kelemahan bulu angsa adalah menghasilkan debu yang tidak cocok digunakan oleh orang dengan alergi debu atau bulu.

Dakron

Dakron merupakan bahan buatan yang digunakan untuk menggantikan kapas, kapuk, dan bulu angsa. Bahan ini dibuat dari serat plastik, sehingga tidak menyerap debu dan tidak mudah disarangi kutu. Dakron memiliki beberapa jenis yang berbeda kualitasnya.

Pertama, siloconized polyster fiber, merupakan dakron dengan serat berdaya kembang tinggi serta tekstur yang sangat halus. Oleh karena itu, jenis ini memiliki harga yang paling mahal.

Kedua, silicon yang terbagi menjadi dua tingkatan. Grade A memiliki serat yang halus dengan warna putih, sedangkan Grade B memiliki warna agak kehitaman.

Ketiga, dacron reguler, merupakan jenis dengan kualitas paling rendah. Dibuat dari bahan baku recycle yang membuat seratnya agak kasar dan harganya paling murah.

Lateks

Bahan lateks berasal dari getah karet alami. Umumnya bantal ini memiliki lubang-lubang yang mengatur tingkat kekenyalan bantal. Lateks yang dibuat sebagai bantal, sangat cocok digunakan untuk orang yang memiliki permasalahan leher saat tidur. Umumnya lateks terbagi menjadi 2 jenis yaitu, natural dan sintetis. Lateks natural memiliki kandungan getah karet di atas 80%, sedangkan lateks sintesis hanya memiliki kandungan getah karet 20%.

Bahan lateks sangat baik digunakan untuk penderita alergi, karena bahan yang bebas debu dan kutu. Selain itu, bantal lateks juga sejuk digunakan.



Berita Terkait