Ceknricek.com -- Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memonitor 4.930 keluarga dienam kecamatan terdampak banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan.
Jumlah itu disampaikan Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, melalui siaran pers pada Selasa (14/7/20).
Enam kecamatan, masing-masing Kecamatan Masamba, Sabbang, Baebunta, Baebunta Selatan, Malangke dan Malangke Barat terdampak banjir bandang. Bahkan ribuan rumah ikut terendam di kawasan tersebut.
Baca Juga: 16 Orang Meninggal Akibat Banjir Bandang di Luwu Utara
Sementara untuk kondisi kelistrikan, saat ini PLN masih melakukan perbaikan jaringan listrik. Tidak hanya itu, BPBD setempat bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Luwu Timur dan Kota Palopo melakukan kaji cepat di lapangan.
"Pusdalops BNPB mendapatkan informasi terkait kendala yang dihadapi pascabanjir. Jalan lintas provinsi tertimbun material lumpur sehingga menutup akses menuju pos komando utama dan lokasi terdampak," katanya.
Sementara untuk tim di lapangan harus memutar sejauh 10 kilometer dalam mengakses lokasi terdampak. Saat ini hanya provider XL yang dapat digunakan masyarakat setempat.
Menurut laporan BPBD Kabupaten Luwu Utara, banjir dipicu salah satunya hujan dengan intensitas tinggi. Debit air hujan mengakibatkan Sungai Masamba, Rongkang dan Sungai Rada meluap sehingga terjadi banjir bandang.
Melihat potensi ancaman banjir bandang, Kabupaten Luwu Utara termasuk wilayah yang memiliki bahaya kategori sedang hingga tinggi untuk bencana banjir bandang. Sebanyak 11 kecamatan berada pada kategori tersebut. Jumlah populasi terpapar bahaya banjir bandang mencapai 23.402 jiwa.
Sulsel juga memiliki 22 kabupaten yang berada pada kategori sedang hingga tinggi untuk potensi bencana banjir bandang. Jumlah populasi terpapar pada sejumlah kabupaten tersebut mencapai 281.724 jiwa.
Berdasarkan pantauan BPBD setempat, cuaca pada Selasa (14/7) masih mendung di hulu sungai. Prakiraan BMKG berdasarkan dasarian II-III Juli dan I Agustus 2020 masih menunjukkan curah hujan pada kategori menengah hingga tinggi.
Bencana banjir juga terjadi sebelumnya pada Kamis (9/7) di wilayah Kabupaten Luwu di Provinsi Sulsel. Ada 2.970 keluarga yang terdampak banjir di enam kecamatan. (Antara)
BACA JUGA: Cek FILM & MUSIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini